Liberalisme Film Merusak Generasi

Oleh : Asmaul Chusnah 

Satu lagi Drama romantic buatan Indonesia yang telah menggebrak layar Bioskop Tanah air yaitu SIN. SIN adalah film yang diadaptasi dari Novel best seller tahun 2017. Viva.co.id. film tersebut mengisahkan tentang kisah percintaan anak SMA antara Meta dan Raga. Namun, ada sesuatu yang berbeda karena mereka berdua ternyata saudara kandung. Sesuai dengan tagline posternya “ Saat kekasihmu adalah Kakakmu Sendiri”. 

Lagi dan lagi para generasi muda disuguhi dengan berbagai produk yang bertentangan dengan ajaran Islam yang tidak mendidik. Jika dicermati, didalam film SIN tersebut menunjukan akan Ideologi Sekulerisme yaitu pemisahan agama dari kehidupan. Gaya hidup bebas dan liberal. Yang dimana dalam film tersebut menggambarkan kisah percintaan, gaya pacaran, bahkan kisah percintaan dengan saudara kandung sendiri. Tanpa sadar dengan adanya film-film yang tidak mendidik tersebut dapat menghancurkan generasi muda, hingga generasi tertarik dan terjerumus kedalam kubangan sekulerisme. 

Yang mana dengan adanya ideologi Sekulerisme tersebut melahirkan Liberalisme yang menuhankan kebebasan tiada batas. liberalisme terus berusaha merusak kaum muslimin dengan serangan pemikiran yang melumpuhkan pilar-pilar fundamental Islam, nilai-nilai fundamental Islam dirusak dan diracuni. Dalam pemikiran liberal yang halal dianggap haram, dan yang haram dianggap halal dengan berbagai apologi yang ngawur, termasuk dalam pergaulan. 

Seharusnya Negara mengatur program televisi yang mampu mencerdaskan generasi, menguatkan keimanan umat. Bukan justru menyuguhkan tontonan yang membuat generasi hidup bebas dan liberal. Negara memiliki peranan yang penting dalam pecetakan generasi. Karena generasi muda adalah tolak ukur terhadap nasib masa depan umat dan bangsa. Jika kita ingin melihat ketahanan dan kekuatan suatu umat dan bangsa maka lihatlah dari kualitas generasi muda yang dimiliki. 


Islam memiliki 3 Pilar pembentuk masyarakat yang berakhlak.

Pertama, Pembinaan individu untuk mewujudkan ketakwaan individu. Dalam hal pembinaan individu ini bisa dilakukan oleh orang tua,  Yaitu memahamkan kepada anak tentang syariat-syariat islam. Tidak hanya masalah ibadah saja namun juga aturan tentang tata pergaulan, Ekonomi, Pendidikan, Pemerintahan dan sebagainya. 

Kedua, Kontrol Masyarakat. Kontrol masyarakat akan terwujud apabila masyarakat sudah memiliki pandangan yang sama, opini yang sama tentang mana yang baik dan mana yang buruk. 

Ketiga, Negara yang menerapkan aturan kebaikan. Tentunya aturan kebaikan tersebut adalah aturan yang berasal dari sang maha pencipta yang maha baik yaitu Allah SWT. Aturan yang baik yang membawa maslahat yaitu dengan syariat islam secara kaffah. Jika Negara memiliki aturan untuk memaksa masyarakat untuk berjalan atau berkendara disebelah kiri dengan aturan lalu lintasnya, Harusnya Negara juga bisa memiliki aturan untuk memblokade jaringan internet yang bersitus porno atau film-film yang tidak mendidik dan tidak sesuai ajaran Islam. Jika Negara peduli terhadap kondisi generasi muda seharusnya segala hal yang merusak generasi harus ditutup bukan justru difasilitasi. 

Wallahualam bisshawab.

Post a Comment

Previous Post Next Post