Khilafah, Ancaman yang Harus Diwaspadai?



Oleh: Tati Ummu Shaliha
Member Akademi Menulis Kreatif

Opini khilafah kian menguat di tengah masyarakat. Gempuran dahsyat terhadap ide khilafah berikut para pengusungnya tak sedikit pun mengurangi _ghirah_ mereka. Perjuangan memahamkan umat dengan ajaran Islam ini terus dilakukan secara _masif_ melalui dakwah pemikiran. Upaya ini bukanlah hal yang ringan dan mudah, mereka harus berhadapan dengan pihak-pihak yang memusuhi Islam, termasuk di dalamnya kaum munafik. Stigma negatif begitu kuat dilabelkan pada ide khilafah ini. Begitu pun terhadap para pengemban idenya.

Sebagaimana dilontarkan wapres terpilih Ma'ruf Amin di Westin Hotel Nusa Dua Bali, Rabu, 21 Agustus 2019, "PKB harus ada di depan untuk menangkal berkembangnya radikalisme, intoleransi maupun paham khilafah." (https://nasional.tempo.co/read/1238912/maruf-amin-khilafah-itu-islami-tapi-mengancam-nkri-pancasila/full?view=ok).

Hal ini memunculkan pertanyaan mengapa paham khilafah disejajarkan dengan radikalisme dan intoleransi? Saat ini, makna radikal dan intoleran ditafsirkan sesuai kehendak masing-masing pihak yang memiliki kepentingan-kepentingan tertentu. 

Ada pihak yang menganggap bahwa kaum muslim (terutama para pendakwah atau aktivis Islam) adalah orang-orang yang radikal dan intoleran. 
Jika pihak  yang beranggapan seperti ini nonmuslim tentu wajar karena mereka memang tidak paham tentang Islam. Persoalannya, ada orang-orang dengan anggapan yang sama sementara ia seorang muslim. Ironis bukan?
Ajaran Islam jelas jauh dari fakta radikal dan intoleran. Islam mengajarkan sikap lemah lembut terhadap sesama muslim dan keras terhadap kafir. Begitu pun Islam menerima keberagaman. Fakta sejarah telah membuktikan hal itu.

Lanjut Ma'ruf Amin, "Menurut saya khilafah itu ajaran Islam karena dulu pernah ada khilafah-khilafah yang diterima pada waktu itu oleh para ulama." _Statement_ ini benar dan wajar keluar dari pernyataan seorang muslim karena memang faktanya demikian. Bahwa khilafah adalah ajaran Islam yang wajib ditegakkan hal ini juga sudah menjadi kesepakatan para ulama. Tidak ada perselisihan sehingga tidak ada alasan untuk menolaknya.

Masih kata Ma'ruf Amin, "Tetapi tetap saja khilafah ini harus ditangkal lantaran tidak sesuai dengan kesepakatan para pendiri bangsa." Dia menegaskan paham dan gerakan ini harus dilawan lantaran mengancam NKRI dan Pancasila, 
"Khilafah itu islami tapi mengancam NKRI dan Pancasila." Sungguh disayangkan pernyataan demikian diucapkan oleh tokoh sekelas kiai, ulama, pemimpin lembaga Islam tertinggi negeri ini. Pernyataan Ma'ruf Amin bahwa khilafah itu islami tapi mengancam NKRI dan Pancasila itu sangat tidak masuk akal. Bukankah itu artinya Islam dinilai mengancam NKRI dan Pancasila? Padahal kata islami maknanya adalah ajaran yang berasal dari 4 sumber hukum Islam yaitu Alquran, hadis, ijma dan qiyas. Nilai islami tidak mungkin menjadi ancaman. Bukti historis dan empirik telah membuktikan.
Ma'ruf Amin sepertinya lupa bahwa penerapan syariat Islam dalam sistem khilafah pernah diterapkan selama kurun waktu 1300 tahun dan saat itu umat Islam hidup sejahtera di bawah naungan Islam. Mungkin juga beliau tidak ingat bahwa Islam datang membawa rahmat bagi seluruh alam  sebagaimana yang tercantum dalam firman Allah _Subhanahu wa ta'ala:_

وَمَآ أَرْسَلْنَـكَ إِلاَّ رَحْمَةً لِّلْعَـلَمِينَ

_"Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam."_ (TQS. al-Anbiya’: 107)

Di sini Allah _Subhanahu wa ta’ala_ berfirman kepada kita bahwa Dia telah menciptakan Muhammad _Shalallahu ‘alaihi wa sallam_  sebagai rahmat bagi seluruh alam _rahmatan lil ‘alamin,_ artinya Dia mengirimnya sebagai rahmat untuk semua orang tanpa memandang suku, bangsa, dan ras. Barang siapa menerima rahmat ini dan berterima kasih atas berkah ini, dia akan bahagia di dunia dan akhirat. Namun, barang siapa menolak dan mengingkarinya, dunia dan akhirat akan lepas darinya, seperti yang Allah _Subhanahu wa ta’ala_ firmankan:

أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ بَدَّلُواْ نِعْمَتَ اللَّهِ كُفْرًا وَأَحَلُّواْ قَوْمَهُمْ دَارَ الْبَوَارِ – جَهَنَّمَ يَصْلَوْنَهَا وَبِئْسَ الْقَرَارُ

_"Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang telah menukar nikmat Allah (perintah-perintah dan ajaran-ajaran Allah) dengan kekafiran dan menjatuhkan kaumnya ke lembah kebinasaan? Yaitu neraka jahanam mereka masuk ke dalamnya, dan itulah seburuk-buruk tempat kediaman.”_ (TQS. Ibrahim: 28-29)

*Hukum Syara Demi Kemaslahatan, Bukan Ancaman*

Pendapat Ma'ruf Amin bahwa khilafah mengancam NKRI dan Pancasila adalah sebuah kesalahan fatal dan semata-mata didasari hawa nafsu. Tidakkah beliau ingat bahwa sistem khilafah telah sukses melahirkan peradaban emas sepanjang masa? Ini adalah buah dari penerapan aturan-aturan Islam yang mendatangkan kemaslahatan bagi umat. Jadi, tuduhan khilafah mengancam NKRI dan Pancasila itu salah besar. Justru kapitalisme dan sosialisme yang telah nyata-nyata mengancam NKRI. Semoga umat semakin cerdas dengan pemikiran Islam.

_Wallaahu'alam Bishshawab_

Post a Comment

Previous Post Next Post