Merti Desa,Tradisi Masyarakat Ungkapan Rasa Syukur Kepada Tuhan Yang Maha Esa

Tradisi merti


Warga Desa Kemetul, Kecamatan Susukan  Kabupaten Semarang, menggelar merti desa dengan menggelar kirab budaya, Segala bentuk seni yang berkembang di masyarakat juga ikut ditampilkan dalam kegiatan yang memutar mengelilingi desa Kemetul tersebut, Jumat (19/07)

“Merti desa ini rutin dilaksanakan, setiap dua tahun sekali untuk melestarikan budaya,” jelas Kades Kemetul, di damping oleh Danramil Susukan Kapten Arm Utomo,Kapolsek Susukan serta perangkat desa Kemetul.

Rangkaian tradisi ini digelar oleh seluruh lapisan masyarakat, Mulai daari nguras sendang di beberapa pedukuhan hingga kirab budaya, kenduri dan pentas seni budaya. Ada beberapa potensi seni yang nyaris punah kembali diangkat seperti Jathilan serta Wayang Kulit

Tradisi ini merupakan salah satu bentuk syukur warga masyarakat kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan limpahan berkat serta rezeki yang telah di berikan ke Desa Kemetul khususnya..

Upacara bersih desa dilakukan selama sehari penuh dengan beberapa tahapan, Pada pukul 07.00 dilaksanakan kegiatan bersih-bersih seluruh lingkungan desa, Selain itu mulai dipersiapkan pula alat-alat untuk upacara seperti tikar, panggung, dan tempat sesaji, Pagar pohon yang dikeramatkan di desa juga diganti dengan yang baru, Sementara itu, beberapa anggota yang lain mempersiapkan makanan untuk upacara, Pada jam 12.00 kepala desa akan memukul kentongan sebagai tanda semua makanan sudah harus siap diantar ke rumah kepala dusun.

Setelah semua siap, menjelang sore seluruh warga yang sudah dewasa berkumpul ditempat yang telah ditentukan oleh masing-masing desa untuk memulai upacara. Pertama-tama biasanya dibacakan doa-doa dan mantra, Biasanya juga diceritakan kisah Dewi Sri yang menjadi pelindung para petani, Upacara diakhiri dengan pemotongan tumpeng dan pembagian makanan.

 Selama upacara ini sesaji juga diletakkan di keempat sudut desa,Dipercaya setiap sudut desa dijaga oleh anak danyang,Terakhir, jika memungkinkan, diadakan pertunjukan wayang selama semalam suntuk,Lakon yang dibawakan dalam pentas wayang bermacam-macam, misalnya Bharatayuda, Wahyu Makutharama, Wahyu Purbasejati, Wahyu Gada Inten, Setelah seluruh tahapan ini dipenuhi maka upacara bersih desa dianggap sah.(pendim0714)
Previous Post Next Post