Khilafah Bukan Ilusi Tapi Solusi.



Oleh: Nur Fitriyah Asri
Penulis Buku Opini Akademi Menulis Kreatif

Cibiran, cemoohan terhadap khilafah dan para pejuangnya yang dinilai ilusi (angan-angan/hayalan). Hal itu menunjukkan merosotnya taraf berpikir kaum muslimin. Umat Islam menderita penyakit akut jauh dari agamanya. Ini disebabkan karena terkungkung dan terbelenggu oleh paham sekularisme yang memisahkan agama dengan kehidupan. Agama hanya dipandang sebagai  ibadah ritual. Agama tidak boleh mengurusi masalah publik. Jadi wajar jika umat Islam tidak mengenal khilafah, apalagi adanya manipulasi sejarah. Khilafah hanya dianggap sebuah ilusi belaka.

Sangat berbeda dengan imperialisme Barat yang meyakini khilafah akan tegak kembali tahun 2020. Hasil ramalan National Intelligence Council (NIC) yang merilis sebuah laporan yang berjudul Mapping the Global Future, salah satunya adalah A New Chaliphate yaitu berdirinya kembali khilafah Islamiyyah yakni sistem pemerintahan Islam global yang mampu memberikan tantangan pada norma-norma dan nilai-nilai global.

Meskipun sudah dikeluarkan Desember 2004, bisa jadi masih banyak umat Islam yang belum familier apa itu  khilafah. Namun dengan perjalanan waktu dan dengan perkembangan kecanggihan teknologi dewasa ini, menjadikan isu khilafah dikenal seantero penjuru dunia. 
Khilafah merupakan sesuatu yang amazing. Setiap orang dari hampir seluruh strata sosial
di semua negeri, fasih mengucapkan khilafah dan tidak asing di telinga mereka. Dijadikan bahan perbincangan dan diskusi oleh orang-orang yang berpendidikan tinggi maupun yang bukan, dari orang yang berlandaskan wahyu hingga yang memuja nafsu, dari pendapat profesor hingga mulut provokator.
Khilafah sungguh menakjubkan benar-benar amazing.

Dampaknya sungguh berbalik 180°, dulu mengganggap khilafah sebuah ilusi, kini berbalik arah memusuhi. Mencegah, menghadang dan membendung  supaya khilafah tidak tegak kembali. Dengan menghalalkan segala cara, memfitnah dengan keji, mengadu domba,  khilafah dituduh mencerai-beraikan persatuan, berkolaborasi dengan kelompok radikal, terorisme, dibenturkan dengan Pancasila, UUD 45, Bhineka Tunggal Ika, NKRI,  khilafah ISIS, serta para  pejuangnya dituduh makar dan dikriminalisasikan. 

Ironis, jika umat Islam tidak mengenal khilafah. Sesungguhnya dalam khasanah keilmuan Islam bukan istilah asing. Khilafah adalah ajaran Islam,  sebagaimana ajaran Islam yang lain seperti, salat, puasa, zakat, haji dan lainnya. Khilafah merupakan sistem pemerintahan Islam untuk mempersatukan umat Islam seluruh dunia, guna menerapkan Islam secara kaffah dan mengemban dakwah ke seluruh penjuru dunia.

Rasulullah Saw telah jauh-jauh sebelumnya mengabarkan akan tegaknya kembali khilafah 'ala minhajjin nubuwwah. Banyak hadis Nabi Saw, yang menerangkan bahwa kekhilafahan Islam seperti pada masa khulafaur rasyidin akan kembali tegak sekali lagi. Salah satunya adalah hadis yang menggambarkan bentuk dan tahapan kekuasaan yang akan terjadi sepeninggal beliau sampai hari kiamat secara urut. Beliau bersabda:

تَكُوْنُ النُّبُوَّةُ فِيْكُمْ مَا شَاءَ ا للهُ أَنْ تَكُوْنَ ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ اَنْ يَرْفَعَهَا ، ثُمَّ تَكُوْنُ خِلآفَةً عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ ، فَتَكُوْنُ مَا شَاءَ اللهُ اَنْ تَكُوْنَ ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ، ثُمَّ تَكُوْنُ مُلْكًا عَاضًا ، فَتَكُوْنُ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُوْنَ ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ، ثُمَّ تَكُوْنُ مُلْكًا جَبَّرِيًّا ، فَتَكُوْنَ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُوْنَ ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ، ثُمَّ تَكُوْنُ خِلآفَةً عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ ، ثُمَّ سَكَتَ

“Periode kenabian akan berlangsung pada kalian dalam beberapa tahun, kemudian Allah mengangkatnya. Setelah itu datang periode khilafah 'ala minhajjin nubuwwah (kekhilafahan sesuai manhaj kenabian), selama beberapa masa hingga Allah Swt mengangkatnya. Kemudian datang periode mulkan aadhdhan (penguasa-penguasa yang menggigit) selama beberapa masa. Selanjutnya datang periode mulkan jabbriyyan (penguasa-penguasa yang memaksakan kehendak) dalam beberapa masa hingga waktu yang ditentukan Allah ta’ala. Setelah itu akan terulang kembali periode khilafah ‘ala minhajjin nubuwwah. Kemudian Nabi Muhammad Saw diam.” (HR Ahmad, shahih)

Khilafah adalah Solusi

Kehidupan kaum muslimin saat ini bagaikan anak ayam kehilangan induknya, besar jumlahnya namun tercerai berai dalam sekat-sekat nasionalisme warisan penjajah, hingga dilecehkan kehormatannya oleh kaum yang mengingkari Allah dan Rasul-Nya, dibantai dan diusir dari tanah kelahirannya oleh kaum kafir tiran seperti yang terjadi pada kaum muslimin di Palestina, Myanmar, Suriah dan belahan bumi lainnya. Fakta yang tak bisa  dipungkiri oleh mereka yang masih memiliki kejelian mata dan  kepekaan hatinya. Semua mengingatkan kita, apa yang dituturkan  Rasulullah Saw terhadap sosok penguasa yang dibai’at kaum muslimin untuk menegakkan hukum-hukum Allah, melindungi harta, kehormatan dan darah kaum muslimin, ialah al-Imam yakni al-Khalifah, berdasarkan sabdanya yang mulia dari Abu Hurairah R.a. bahwa Nabi Muhammad Saw bersabda:

إِنَّمَا الْإِمَامُ جُنَّةٌ يُقَاتَلُ مِنْ وَرَائِهِ وَيُتَّقَى بِهِ

”Sesungguhnya al-imam (khalifah) itu perisai, dimana (orang-orang) akan berperang di belakangnya (mendukung) dan berlindung (dari musuh) dengan (kekuasaannya).” (HR. Al-Bukhari, Muslim, Ahmad, Abu Dawud, dll)

"Sabda Nabi Saw, seorang imam adalah perisai," maksudnya seperti sesuatu yang digunakan untuk berlindung, dikatakan demikian karena seorang imam berfungsi mencegah (serangan) musuh yang mengganggu kaum muslimin. Dan menghalangi kezaliman sebagian orang kepada yang lainnya, menjaga kemuliaan Islam dan masyarakat berlindung kepadanya serta takut akan kekuasaannya.
Dan adapun makna "rakyat akan berperang di belakangnya" maksudnya rakyat akan berperang bersama imam untuk memerangi kafir harby, memerangi ahli bughot (aggressor), para khowarij, dan pada semua kaum yang membuat kerusakan dan kezaliman secara umum. (syarah Imam an-Nawawy)
Abu Hudzaifah Towaf Yusuf di 21.57

Dari hadis di atas jelas sekali bahwa khilafah adalah solusi, dengan diterapkannya Islam secara kaffah maka, agama, jiwa, harta, kehormatan, keturunan, akal, dan negara akan dilindungi. Dengan demikian rahmatan lil alamin akan terwujud dan bisa dirasakan oleh semuanya baik muslim maupun nonmuslim.

Sebagai umat Islam sudah seharusnya meyakini bahwa khilafah adalah ajaran Islam, janji Allah dan bisyarah Rasulullah. Wajib hukumnya untuk menegakkan kembali khilafah ala minhajjin nubuwwah.

Nabi Muhammad Saw bersabda:

مَنْ مَاتَ وَلَيْسَ فيِ عُنُقِهِ بَيْعَةٌ مَاتَ مِيْتَةً جَاهِلِيَّة

"Siapa saja yang mati, sedangkan di lehernya tidak ada baiat (kepada Imam/
Khalifah), maka matinya adalah mati Jahiliah (HR Muslim).

Wallahu a'lam bish shawab.
Previous Post Next Post