Tanda Cinta Seorang Muslim

Oleh : Iis Nur
Penulis Bela Islam

Bersyukur lahir sebagai seorang muslim dan hidup di lingkungan mayoritas Islam. Kita hanya tinggal melaksanakan segala ajaran Islam. Tapi pada kenyataannya Muslim hanya sebagai identitas saja, yang hasilnya yang kita terima dan kita amalkan hanya sebagian yang selama itu baik buat sendiri dan tidak bertentangan dengan leluhur atau lingkungan.
    
Bagaimana seorang Muslim bisa mencintai Allah SWT sebagai Sang Pencipta kalau tidak mau mengenal, menerima dan tunduk pada-Nya. Sudah menjadi konsukuensi sebagai Muslim untuk mencintai dan mentaati seluruh ajaran Islam yang Allah turunkan melalui Rasul-Nya yaitu Nabi Muhammad saw.
    
Seorang muslim tidak bisa dan tidak boleh hanya mencintai sebagian dan membenci sebagian lainnya. Padahal jelas, mencintai seluruh ajaran Islam adalah bagian dari totalitas mencintai Allah SWT. Dan pembuktian rasa cinta itu harus dibuktikan dengan menerima, mengikuti dan mengamalkan seluruh ajaran dan tuntunan Rasul-Nya.
    
Untuk bisa mencapai  derajat kecintaan kepada ajaran Islam memang tidak akan mudah semudah membalikkan telapak tangan, karena akan ada perjuangan, keyakinn, keistiqamahan hingga usaha dari diri sendiri, masyarakat bahkan negara agar cinta itu tidak pudar apalagi luntur. Ada beberapa tahapan bukti rasa cinta kepada ajaran Islam yaitu ; Pertama: Mentahuidkan Allah SWT dan menaati segenap aturan-Nya, serta tidak menyamakan-Nya dengan kecintaan dan ketaatan kepada selain-Nya. 
     
Kedua: Mengikuti risalah Nabi Muhammad  saw. secara totalitas. Karena suatu kemungkaran jika memisahkan rasa cinta kepada Allah dan Rasul-Nya dengan menolak hukum-hukum Islam baik sebagian apalagi seluruhnya. Seperti menerima hukum zakat dan haji, tetapi menolak hukum pidana hukum potong tangan bagi pencuri. Menerima keharaman zina, tetapi menolak rajam dan cambuk sebagai sanksi atas pelakunya. Menginginkan kepimpinan tetapi menolak sistem kepemimpinan sistem Islam.
     
Ketiga: Mendahulukan Allah SWT dan Rasul-Nya di atas segalanya bahkan melebihi rasa cinta kepada orang tua, suami atau istri, saudara-saudara bahkan kepada anak. 
      
Ketiga tahapan tersebut di atas tidak lah akan sempurna dilakukan tanpa sosok perisai umat. Sosok penerap syariat, pelayan umat dan sosok paling takut hisabnya di Yaumil Akhir. Itulah Khalifah. Keimanan kepada Allah dan Rasul-Nya dengan  segala konsekuensinya akan terasa berat di jalankan di era demokrasi sekular saat ini, yakni sebuah sistem yg menutup ruang tegaknya peradaban Islam dalam bingkai Khilafah. Dengan Khilafah, totalitas mencintai Islam dan ajarannya akan terealisasi. Tak akan lagi ada yang menuntut hukum Allah dan Sunnah Rasulullah. Tak akan muncul pertikaian antar sesama Muslim, pembunuhan, perzinaan serta kemaksiatan besar lainnya. Terlebih lagi musnahnya tipu daya dan persekongkolan  Barat menghancur leburkan kekuatan kaum Muslim dengan  isu bahwa Islam adalah teroris, radikal, bendera tauhid  sebagai bendera ISIS, Khilafah di anggap ancaman NKRI, semuanya akan binasa.  Islam sebagai ideologi IlLahi perlahan tapi pasti akan segera menenggelamkan rezim kufur bersama koloninya.
Wallahu 'alam bi ash shawab

Post a Comment

Previous Post Next Post