Sejarah Kelam April Mop

Mulyaningsih, S.Pt
Ibu Rumah Tangga
Pemerhati masalah anak, remaja dan keluarga
Anggota Akademi Menulis Kreatif (AMK) Kalsel

Maret telah berlalu dengan segenap kejadian-kejadiannya. Kini, April di depan mata, tahukah kita ada apa di balik tanggal 1 April? Ternyata tidak sedikit dari remaja atau bahkan orang dewasa yang telah melakukan aktivitas rutin ditanggal tersebut. Apakah itu? Ternyata hal itu adalah April Mop atau April Fools’ Day. Hari dimana seseorang boleh melakukan aktivitas berbohong atau memberi lelucon kepada orang lain tanpa dianggap bersalah. Biasanya kegiatan yang dilakukan adalah tipu-menipu terhadap keluarga, teman, musuh atau tetangga.

Kegembiraan dan kepuasan mewarnai aktivitas tersebut. Tetapi sebenarnya taukah kita akan satu tragedi besar yang sangat memilukan dan menyedihkan. Berawal dari satu babak sejarah Muslim yang ada di Spanyol pada tahun 1487 M (892 H). Coba kita telusuri mengapa hal tersebut bisa terjadi? 

Berawal dari pembebasan Spanyol oleh Islam pada abad VIII M oleh Panglima Thoriq bin Ziyad. Kala itu Spanyol tumbuh menjadi daerah yang makmur, rakyatnya hidup sejahtera di bawah naungan Islam. Akhirnya banyak rakyat Spanyol yang masuk Islam karena melihat sikap para pemimpin Islam yang rendah hati dan baik. Mereka tak hanya belajar Al Qur’an namun menerapkan isi di dalamnya, yang terwujud dalam tingkah laku. Mereka akhirnya berani dan dengan lantangnya menyuarakan hal-hal yang memang tidak sesuai dengan Islam. Sebagai contoh adalah mengatakan tidak pada musik, narkoba, pergaulan bebas dan hal-hal yang dilarang Islam. 

Kaum kafir yang masih berada di sekeliling Spanyol ternyata terus berupaya agar menghapuskan Islam dari benak mereka. Selama enam abad lamanya mereka terus menerus melakukannya, namun kegagalan yang selalu mereka temui. Lantas kemudian akhirnya mereka mengirimkan sejumlah mata-mata untuk mencari kelemahan kaum muslim. Setelah mereka berhasil mengirimkan mata-mata untuk melihat gerak-gerik kaum Muslim Spanyol, akhirnya mereka menemukannya kelemahannya. Ternyata untuk melemahkan iman mereka cukup dengan serangan budaya. Dengan secepat kilat mereka langsung mengirimkan khamr dan rokok secara gratis serta memperdengarkan musik kepada remajanya. Kemudian hal lain yang dilakukan yaitu mengirim ulama palsu yang diberi tugas untuk membuat perpecahan ditengah-tengah umat Islam. Lama-kelamaan usaha yang dilakukan oleh orang-orang kafir membuahkan hasil dan akhirnya Spayol bisa dikuasai pasukan Salib. Penyerangan yang dilakukan pasukan Salib ini begitu keji, tanpa pandang bulu semua dibabat habis. Dan hanya tersisa Muslim Granada yang tinggal di dalam rumah-rumah. 

Kemudian hal yang dilakukan tentara Salib adalah berteriak dengan lantangnya. Mereka mengatakan  bahwa Muslim Granada dapat keluar dari rumahnya dengan aman dan diperbolehkan untuk berlayar keluar Spanyol dengan membawa barang-barang keperluan mereka. Kapal-kapal yang akan membawa mereka keluar dari Spanyol sudah ada di pelabuhan. Kami menjamin keselamatan kalian jika ingin keluar dari Spanyol, setelah ini maka kami tidak lagi memberikan jaminan,” bujuk tentara Salib.

Orang-orang yang masih curiga dengan tawaran tentara Salib ini diperbolehkan untuk melihat sendiri kapal-kapal penumpang yang sudah ada di pelabuhan. Setelah benar-benar melihatnya, maka muslim Granada bersiap untuk meninggalkan daerah mereka. Keesokan harinya ribuan muslim Granada keluar rumah dengan membawa seluruh barang keperluannya. Beberapa muslim yang tidak percaya akan perkataan tentara Salib bertahan di rumah. 

Setelah umat Islam berkumpul di pelabuhan maka yang dilakukan tentara Salib adalah menggeledah rumah-rumah mereka kemudian membakarnya. Ternyata kapal-kapal yang ada di pelabuhan ikut dibakar juga dan umat Islam tidak bisa berbuat apa-apa kala itu. Mereka hanya berdiam diri dan pasrah dengan keadaannya, karena tak ada senjata. 

Lewat satu komando pemimpinnya, maka pasukan Salib melakukan pembantaian terhadap muslim Granada. Tanpa belas kasih mereka babat habis semuanya. Darah mengalir kemana-mana, laut yang berwarna biru dengan serta merta berubah menjadi kehitaman. Tragedi sadis ini bertepatan pada tanggal 1 April dan inilah cikal bakal peringatan April Mop (m.republika.co.id).

Ternyata budaya April Mop tersebut bukan berasal dari Islam, malah lebih tepatnya pembantaian sadis-bengis yang terjadi pada kaum Muslim. Sungguh tak layak kita tiru budaya yang seperti ini. Sebagai seorang Muslim harusnya kita merasa sedih dan marah akan kejadian tersebut. Hindari budaya-budaya yang memang bukan berasal dari Islam. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Surat Al Baqarah ayat 120.

“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama meraka. Katakanlah:’Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)’. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.” 

Dari terjemahan di atas dapat kita lihat bahwa musuh-musuh Allah tidak akan pernah puas dan senang jika kita (kaum muslim) belum mengikuti agama mereka. Segala macam cara akan mereka tempuh guna meruntuhkan dan menghancurkan Islam serta memadamkan cahaya Allah SWT. So, jangan sampai kita ikut-ikutan merayakannya, karena itu sebenarnya adalah perayaan pembantaian umat Muslim. Semoga kita selalu cek dan ricek dahulu sebelum melakukan segala sesuatunya. Sandarkan semuanya pada Al Qur’an dan Hadist Nabi SAW, insya Allah kita akan terjaga dan terselamatkan. 
Kejadian Muslim Granada akan menjadi sejarah yang tidak akan pernah bisa kita hapuskan dari ingatan kita. Begitu pula dengan kejadian-kejadian yang sekarang sedang atau telah menimpa saudara-saudara kita di belahan bumi lain. Tentunya kita butuh instutusi (Khilafah) serta pemimpin (Kholifah) yang benar-benar mampu melindungi harta, jiwa, kehormatan serta keamanan kaum Muslim. Semoga itu akan segera terwujud dan tentulah hanya dengan penerapan Islam kaffah semua akan terlaksana. Mari berjuang bersama agar masa itu akan segera terwujud kembali, seperti yang Rasulullah SAW dan para sahabat contohkan pada kita. Wallahu A’lam.

Post a Comment

Previous Post Next Post