Move on dari sistem jahiliyah

Penulis : Peni Sartika 
(Pendidik Rohis Palembang)

Demokrasi merupakan sistem kufur  (jahiliyah) yang merupakan buah pemikiran dari orang barat yang dari demokrasi ini lahirlah akidah sekulerisme yang menurut situs Wikipedia,  sekulerisme  secara istilah adalah sebuah ideology yang menyatakan bahwa sebuah institusi  harus berdiri terpisah dari agama atau kepercayaan. 

Sekulerisme sendiri  adalah pijakan bagi orang kafir dalam melakukan setiap perbuatan mereka atau bisa di katakan standar hidup mereka,  namun berbeda halnya bagi seorang muslim standar mereka dalam melakukan perbuatan adalah berdasarkan hukum syara (Ridha Allah SWT), sebab disini islam hadir bukan hanya sekedar agama namun juga ideologi. ideologi (pandangan hidup) islam adalah agama yang syamil (menyeluruh) yang mengatur segala aspek kehidupan manusia baik dalam bermuamlah, politik, ekonomi, sanksi, pergaulan dan sebagainya.

Namun sangat di sayangkan Indonesia yang merupakan mayoritas muslim terbesar di dunia dan memiliki peluang besar untuk memimpin dunia nyatanya mengadopsi hukum jahiliyah yang sangat jauh dari kebenaran dan keadilan dan tidak lepas dari cengkraman para penjajah yang banyak menguasai asset negara. Ini dapat dilihat ketika pesta demokrasi berlangsung di negeri ini pada 17 april 2019 yang merupakan ajang pemilu 5 tahun sekali dalam mencari penguasa yang di pilih oleh rakyatnya sendiri, semua komponen rakyat Indonesia baik di dalam maupun di luar negeri begitu antusis untuk merayakan pesta demokrasi dengan harapan mendapatkan penguasa yang amanah dalam sistem kufur, mungkinkah?  Sungguh harapan yang mustahil 

Dalam sistem jahiliyah (demokrasi) standar hukum bagi penguasa bukan di lihat dari iman dan takwanya kepada Allah SWT untuk memimpin dengan mengamalkan Al Qur’an dan As- Sunnah namun para penguasa dituntut untuk mengamalkan isi undang-undang yang berpeluang tidak berlaku adil, sebab undang-undang sendiri rentan sekali untuk di revisi sesuai dengan selera penguasa dan kesepakatan di antara mereka dalam mengatur urusan umat.

Berbagai cara mereka lakukan untuk menarik suara rakyat dari bagi-bagi uang (suap/serangan fajar), tebar fitnah terhadap ulama, menyebarkan berita hoax, memanipulasi data, berlaku curang , tipu muslihat yang licik dan sebagainya bahkan akidah pun di pertaruhkan untuk memenangkan kompetisi  ini Hal ini dilakukan untuk dapat berkuasa. Sebagai contoh banyak yang membicarakan obrolan politik uang di dominasi warganet di pulau jawa capai puncak 11 april 2019 dengan 2.291 percakapan. Ini jelas sekali membuktikan bahwa sistem yang rusak ini hanya akan melahirkan penguasa yang tidak amanah dan tentunya sistem kufur ini bukan dari ajaran islam yang terus di bela dan di pertahankan oleh seorang muslim yang seharusnya kita berpaling dari hukum ini.

Bukankah Allah SWT telah berfirman di dalam Al –Qur’an “Apakah hukum jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik dari pada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin? (TQS Al- Maidah [5] ayat [50])”  ayat ini menegaskan kepada kita sebagai seorang muslim untuk menolak sistem jahiliyah apapun namanya dan apapun bentuknya sebab Hukum Allah SWT adalah hukum yang terbaik bukan yang lain, jika kita benar-benar yakin kecuali jika kita ragu kita akan terus menolak syariat islam dengan alasan-alasan yang keliru dalam memahami hakikat Allah SWT sebagai pencipta dan pengatur kita.

Bukankah itu sebuah kebodohan jika kita terus berada dalam barisan penentang syariat islam dan membela hukum jahiliyah yang hanya merusak tatanan kehidupan kita sebagai seoarang muslim dan membantu penjajah untuk melanggengkan kekuasaanya atas negeri-negeri muslim.

Mau sampai kapan lagi kita berada dalam tekanan para penguasa yang dzalim yang hanya mementingkan diri mereka dan para anteknya? Mau sampai kapan lagi kita berada dalam kemaksiatan dengan terus  berhukum pada hukum jahiliyah? Mau sampai kapan kita di bohongi dengan kesepakatan-kesepakatan yang merugikan diri kita? Ingatlah! Sebab umat islam tidak membutuhkan demokrasi dan sistem jahiliyah sejenisnya tapi umat islam membutuhkan sistem yang berasal dari penciptanya yakni Allah SWT yang berhak membuat hukum atas hambaNya! Bukan manusia yang memiliki sifat lemah, terbatas dan saling membutuhkan.

Maka tidak ada jalan lain yang harus kita tempuh untuk mengembalikan kembali kebangkitan islam yaitu kita bersama-sama move on (mengubah) dari sistem jahiliyah menuju sistem islam yang akan mampu menyelamatkan kita di dunia dan di akhirat. 

Allah SWT  mengingatkan kembali kepada kita dalam Al-Qur’an “ Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sebelum kaum itu sendiri mengubah apa yang ada pada mereka” (TQS Al Ra’d [13] 11) bukankah Allah SWT telah memberikan kita inspirasi dan motivasi buat kita agar mau mengubah diri kita yang selama ini rendah di bawah sistem jahiliyah menjadi mulia di bawah sistem islam.

Maka dari tulisan ini saya serukan kepada semua kaum muslim dunia untuk tidak menolak syariat islam dan tidak gentar dalam menyampaikan dakwah islam ke seluruh penjuru dunia sebab itu visi dan misi yang mulia sebagai seorang muslim  meski orang musyrik tidak menyukainya, meski orang munafik membencinya dan orang-orang kafir menentangnya, sebab islam Rahmatal Lil A’lamin dan Ridha Allah SWT adalah tujuan kita.
Allahu Akbar
WalLah a’lam bi ash-shawab

Post a Comment

Previous Post Next Post