Cintai Generasi Dengan Penerapan Syariat Islam

Penulis : SW. Retnani, S.Pd.

Bahagianya ayah dan bunda saat memiliki putra putri yang sholeh- sholehah, cerdas, sehat dan berprestasi. Untuk mendapatkan cita-citanya ini, Ayah Bunda rela memberikan seluruh jiwa raganya, demi kebahagiaan sang Buah Hati. Keikhlasan orang tua memberikan yang terbaik buat buah hati mereka, dari segi waktu, kasih sayang, makanan, penjagaan, cinta, pendidikan dan semua yang dibutuhkan anak-anaknya. Tak lupa seluruh doa Ayah Bunda panjatkan kepada Sang Pencipta Allah Azza wa Jalla, demi cita-cita dan harapannya untuk memiliki putra putri penyejuk hati.

Allah SWT berfirman:
وَالَّذِيْنَ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَا هَبْ لَـنَا  مِنْ اَزْوَاجِنَا وَذُرِّيّٰتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَّاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامًا

"Dan orang-orang yang berkata, Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa."
(QS. Al-Furqan 25: Ayat 74).
Selain itu, Kebahagiaan orang tua adalah memiliki keturunan yang baik (perilaku dan sikapnya).

Allah SWT berfirman:
هُنَالِكَ دَعَا زَكَرِيَّا رَبَّهٗ  ۚ  قَالَ رَبِّ هَبْ لِيْ مِنْ لَّدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً   ۚ  اِنَّكَ سَمِيْعُ الدُّعَآءِ

"Di sanalah Zakaria berdoa kepada Tuhannya. Dia berkata, Ya Tuhanku, berilah aku keturunan yang baik dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa."
(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 38).

Tak hanya anak yang baik, orang tua juga sangat mengharapkan memiliki anak-anak shalih.

Allah SWT berfirman:
رَبِّ هَبْ لِيْ مِنَ  الصّٰلِحِيْنَ

"Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang yang saleh."
(QS. As-Saffat 37: Ayat : 100).

Anak sholih sholihah, baik dan penyejuk hati adalah tabungan yang sangat berharga bagi kedua orang tua.

Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam menjelaskan bahwa ada tiga amalan yang dapat mendatangkan pahala walau kita sudah meninggal dunia. Tiga hal ini adalah ilmu yang bermanfaat, shodaqoh jariyah dan anak sholeh yang mendoakan. Sabda Rasululloh saw :

Hadits riwayat Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, Nasa’i dan Ahmad:

عَنْ أبِى هُرَيْرَة (ر) أنَّ رَسُول الله .صَ. قَالَ: إذَا مَاتَ الإنسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إلاَّ مِنْ ثَلاَثٍ:

(صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ اَو عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ, اَووَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُولَهُ (رواه ابو داود)

“Jika anak Adam meninggal, maka amalnya terputus kecuali dari tiga perkara, sedekah jariyah (wakaf), ilmu yang bermanfaat, dan anak shaleh yang berdoa kepadanya" (HR Muslim).

Sesungguhnya orang tua yang cerdas adalah orang tua yang mampu mempersiapkan dunia dan akhirat seluruh keluarganya. Saat putra-putrinya memiliki perilaku terpuji, akan membawa dampak positif bagi orang tuanya, disayangi oleh tetangga, kerabat, guru, teman dan siapa saja yang melihat mereka. Namun sebaliknya, kehidupan dan nama orang tua akan menjadi jelek, ketika anak-anaknya melakukan perbuatan jelek atau tak terpuji. Contohnya: suka memukul, marah, berkata kasar, mencaci, sombong, melawan kepada orang tua dan lain-lain. 

Seperti yang dilansir dari Jakarta, CNN Indonesia -- Polresta Pontianak, Kalimantan Barat menetapkan tiga siswi SMAberinisial FZ, TP dan NN sebagai tersangka kasus penganiayaan terhadap Audrey (14), seorang pelajar SMP di Kota Pontianak.

Dari hasil pemeriksaan, akhirnya kami menetapkan tiga orang sebagai tersangka, sementara lainnya sebagai saksi. Kata Kapolresta Pontianak, Kombes Muhammad Anwar Nasir di Pontianak, seperti dikutip dari Antara.

Penetapan tersebut, kata Anwar, berdasarkan hasil pemeriksaan polisi. Ketiga pelaku mengakui penganiayaan, tetapi tidak melakukan pengeroyokan dan merusak area sensitif seperti informasi yang beredar di media sosial.

Terhadap ketiga tersangka dikenakan pasal 80 ayat (1) UU No. 35/2014 tentang perubahan UU No. 23/2002 tentang Perlindungan Anak, dengan ancaman tiga tahun enam bulan penjara, atau kategori penganiayaan ringan sesuai dengan hasil fisum oleh pihak Rumah Sakit Mitra Medika.

Kata Anwar, sesuai UU No. 11/2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak, maka dilakukanlah diversi (pengalihan penyelesaian perkara anak dari proses peradilan pidana ke proses di luar peradilan pidana).

Baik korban dan tersangka sama-sama anak-anak, sehingga semua tahapan harus didampingi oleh pihak orang tua dan KPPAD Kalbar sesuai dengan hak mereka.

Anwar menambahkan, dari hasil visum oleh pihak Rumah Sakit Mitra Medika tidak ada luka atau memar terhadap area sensitif korban, dan itu juga diperkuat dari keterangan ketiga tersangka dan sembilan saksi yang diperiksa, yang membantah melakukan hal itu.

Fakta yang hingga ditetapkan sebagai tersangka, yakni tersangka menjambak rambut korban, mendorong hingga jatuh, dan ada tersangka yang melempar menggunakan sandal.

Anwar mengimbau, masyarakat agar tidak mempercayai informasi yang menyesatkan di media sosial.

Sementara itu, Kepala Bidang Dokkes Polda Kalbar, Kombes (Pol) dr Sucipto mengatakan, dari hasil pemeriksaan dokter menyatakan area sensitif masih utuh.

Tidak ada robekan atau luka, dan tidak ada trauma fisik pada area sensitif tersebut.

Audrey mengaku dianiaya oleh siswi SMA di Pontianak pada 29 Maret 2019. Namun, peristiwa itu baru diadukan ke Polsek Pontianak Selatan pada 5 April 2019 dan kemudian dilimpahkan ke Polresta Pontianak.

Miris sekali, remaja saat ini seakan tak pernah diajarkan sopan -santun, adab, cinta- kasih, toleransi, ajaran-ajaran agama dan sikap terpuji lainnya. Mereka gemar melakukan bullying, seks bebas, pacaran, narkoba, tawuran, mabuk dan perbuatan negatif lainnya. Perbuatan Mereka ini tak terlepas dari kesalahan dari orang tuanya, sekolahnya, lingkungannya dan yang pasti adalah kesalahan pemerintah yang menerapkan sistem sekulerisme- demokrasi. Sebab, sistem inilah yang menciptakan paham -paham liberalisme, yakni paham kebebasan. Sehingga remaja semakin mendapat peluang besar untuk mengekspresikan segala keinginan mereka, tanpa ada aturan- aturan yang dapat menjerat dan menghukum mereka dengan dalih masih anak-anak. Hal ini mbuat mereka seakan bebas melakukan kesalahan dan kezaliman.

Pendidikan karakter negatif ini adalah buah dari sistem sekuler yang memproduksi generasi brutal, seakan-akan nilai manusia ini hanyalah ilusi semata. Moral mereka semakin hilang oleh pemikiran dan budaya barat. Mereka seakan-akan tak malu melakukan kezaliman, bahkan terkesan bangga dengan apa yang telah mereka lakukan seperti penganiayaan dan sikap atau perilaku negatif. Bagi mereka agama hanyalah sekedar simbol, tak pernah muncul giroh Islami di jiwa mereka. Sebagaimana para sahabat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Walau masih muda, namun tekad, cita-cita dan semangat mereka untuk melakukan kebaikan-kebaikan senantiasa membara. Diantara mereka adalah: Ali bin Abi Tholib, Arqam Bin Abi Al Arqam, Abdullah Bin Mas'ud, Utsman bin Affan dan lain-lain

Sesungguhnya sistem sekularisme berbeda dengan sistem Islam yang memiliki aturan dan hukum yang wajib dipatuhi oleh seluruh umatnya, di mulai dari mereka baligh hingga kematian menjemput mereka. Dengan sistem Islam remaja diarahkan untuk lebih menyayangi yang muda dan menghormati yang lebih tua. Dari sisi orang tua Islam menuntut kepala keluarga untuk mampu melindungi keluarganya dari hal-hal atau perbuatan-perbuatan yang dapat menimbulkan dosa dan adzab Alloh swt.

Keluarga menciptakan suasana Islami yang dapat mendatangkan pahala dan ridho dari Sang Kholiq.

Allah SWT berfirman:
يٰۤاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْۤا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ  نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰٓئِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ  لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَاۤ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ
"Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."
(QS. At-Tahrim 66: Ayat 6). 

Ayah Bunda memberikan asupan makanan yang halal dan thoyyib kepada seluruh anggota keluarga. Sebab asupan makanan ini mempengaruhi sikap dan mental seseorang. 

Pihak sekolah juga akan menerapkan kurikulum dan peraturan sekolah yang sesuai dengan syariat Islam. Dimana syariat Islam lah yang akan menjaga remaja. Contohnya: aturan menutup aurat.
Allah SWT berfirman:

وَقُلْ لِّـلْمُؤْمِنٰتِ يَغْضُضْنَ مِنْ اَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوْجَهُنَّ وَلَا يُبْدِيْنَ زِيْنَتَهُنَّ اِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَـضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلٰى جُيُوْبِهِنَّ ۖ  وَلَا يُبْدِيْنَ زِيْنَتَهُنَّ اِلَّا لِبُعُوْلَتِهِنَّ اَوْ اٰبَآئِهِنَّ اَوْ اٰبَآءِ بُعُوْلَتِهِنَّ اَوْ اَبْنَآئِهِنَّ اَوْ اَبْنَآءِ بُعُوْلَتِهِنَّ اَوْ اِخْوَانِهِنَّ اَوْ بَنِيْۤ اِخْوَانِهِنَّ اَوْ بَنِيْۤ اَخَوٰتِهِنَّ اَوْ نِسَآئِهِنَّ اَوْ مَا مَلَـكَتْ اَيْمَانُهُنَّ اَوِ التّٰبِعِيْنَ غَيْرِ اُولِى الْاِرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ اَوِ الطِّفْلِ الَّذِيْنَ لَمْ يَظْهَرُوْا عَلٰى عَوْرٰتِ النِّسَآءِ ۖ  وَلَا يَضْرِبْنَ بِاَرْجُلِهِنَّ لِيُـعْلَمَ مَا يُخْفِيْنَ مِنْ زِيْنَتِهِنَّ   ۗ  وَتُوْبُوْۤا اِلَى اللّٰهِ جَمِيْعًا اَيُّهَ الْمُؤْمِنُوْنَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْن

"Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau para perempuan (sesama Islam) mereka, atau hamba sahaya yang mereka miliki, atau para pelayan laki-laki (tua) yang tidak mempunyai keinginan (terhadap perempuan), atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan. Dan janganlah mereka mengentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung."
(QS. An-Nur 24: Ayat 31).

Sistem Islam akan menciptakan lingkungan masyarakat yang Islami, saling  menghormati menyayangi dan mengasihi.
Allah SWT berfirman:

اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ اِخْوَةٌ فَاَصْلِحُوْا بَيْنَ اَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ

"Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat."
(QS. Al-Hujurat 49: Ayat 10).

Diriwayatkan dari Ibnu Umar radhiyallahu Anhu, beliau berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Seorang muslim itu adalah saudara muslim yang lain. Oleh sebab itu, jangan menzalimi,  jangan meremehkan nya, dan jangan menyakitinya." (Hadits riwayat Ahmad, Al Bukhari, dan Muslim).

Negara adalah pilar utama untuk menjaga keimanan dan ketakwaan umat. Karena dengan negara menerapkan sistem Islam, seluruh aturan dan hukum yang Allah SWT ciptakan untuk kebahagiaan, keamanan, kedamaian, kemaslahatan dan kesejahteraan umat mampu untuk diwujudkan.

Jadi masihkah kita menolak sistem Islam, yang pastinya mampu melindungi dan menjaga generasi? Dengan sistem Islam akan menciptakan generasi terbaik di dunia. Seperti Muhammad Al Fatih sang penakluk Konstantinopel, di saat usia remaja. Atau, seperti Imam Syafi'i ketika usia yang masih sangat muda ia mampu menjadi ahli di bidang fiqih dan terkenal di seluruh dunia hingga saat ini.

Marilah kita wujudkan cita-cita kita memiliki generasi terbaik.
Allah SWT berfirman:

كُنْتُمْ خَيْرَ اُمَّةٍ اُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُوْنَ  بِالْمَعْرُوْفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ ۗ  وَلَوْ  اٰمَنَ اَهْلُ الْكِتٰبِ لَكَانَ خَيْرًا لَّهُمْ ۗ  مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُوْنَ وَاَكْثَرُهُمُ  الْفٰسِقُوْنَ

"Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik."
(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 110).

Dengan penerapan syariat Islam di bawah naungan Khilafah Rasyidah ala minhaj an-nubuwwah, kita siapkan generasi pencetak perubahan peradaban Islam yang tinggi.

Ya Allah, penuhilah hati generasi Islam dengan cahaya dan hikmah serta jadikan mereka hamba-hamba-Mu yang pantas menerima nikmat dan perbaikilah diri mereka serta perbaiki pula umat ini melalui mereka. Amiin Allahumma Aamiin.
Wallohu a'lam bish showab.

Post a Comment

Previous Post Next Post