Stop Anti Islam

Penulis : Sania Nabila Afifah
Komunitas Muslimah Rindu Jannah.

Anti Islam, istilah ini biasanya hanya bisa ditunjukkan kepada non Islam. Tapi faktanya banyak muslim yang anti terhadap ajaran Islam. Naudzubillah…

Akhir-akhir ini semakin sering terjadi. Dimana umat Islam pada saat ini dalam kemerosotan berfikir dan jumud (malas berfikir). Boleh jadi sikapnya itu akibat dari ketidaktahuan sebab kurangnya informasi dari segi ilmu. Mungkin juga sikap itu disebabkan adanya kepentingan tertentu pada akhirnya berpura-pura tidak tahu. Seperti anti trhadap istilah jihad, cadar, khilafah,. Saat ini muncul istilah kafir yang mau diganti dengan non muslim. Yang diopinikan terlalu keras dan tidak sesuai dengan keberagaman bangsa ini. Kafir menjadi istilah yang sifatnya seolah-olah bertentangan dengan keadaan atau kultur masyarakat di Indonesia. Yang mana memiliki budaya yang beragam, agama yang boleh dianut di negeri juga beragam. Jadi wajar saja jika ada masyarakat  atau umat Islam yang berlaku aneh seperti itu.

Disamping kondisi jauhnya umat Islam dari pemahaman Islam tidak lain disebabkan oleh faktor utama yaitu diterapkannya sistem kehidupan yang sekuler. Yang memisahkan agama dari peranan dalam mengatur urusan kehidupan. Pada akhirnya menjadilah masyarakat yang anti terhadap agamanya sendiri. Sementara pemahaman-pemahaman yang membentuk pola pikir dan pola sikap juga mengambil dari selain dari Islam.

Sedari TK hingga ke tahapan pendidikan yang lebih tinggi semua diisi dengan kurikulum ideologi kapitalis sekuler. Jadi wajar jika banyak umat yang berstatus Islam tetapi pola pikir dan sikapnya tidak mencerminkan keIslamannya. Yang ada malah sebaliknya.

Istilah kafir sudah jelas-jelas di dalam al quran itu murni dari firman Allah, mengapa masih harus diubah penyebutannya hanya demi mengikuti kehendak mereka. Dengan alasan keberagaman. padahal mengubah istilah di dalam al quran itu berakibat fatal yang menyebabkan berubah pula artinya.

Begitu pula anti terhadap kata jihad, Khilafah dan lainnya. Dengan adanya opini yang diaruskan secara masif di Media akan memberikan pengaruh yang sangat kuat terhadap mafhum umat Islam. Yang kondisinya jauh dari tsaqofah Islam. Menjadikan kalangan menengah ke bawah yang kebanyakan awan, menjadikan mereka semakin takut terhadap Islam. Lalu akan  semakin menjauh dari ajaran Islam. Atau juga karena taat nya kepada kiai atau tokoh mereka akan menelan mentah-mentah tanpa harus berfikir terlebih dahulu.

Semua ini adalah politik adu domba dari masa ke masa yang dilakukan oleh kafir barat untuk menancapkan hegemoninya di negeri-negeri Islam. Melalui sekutu-sekutunya termasuk di dalamnya adalah umat Islam sendiri. Yang berlatar belakang pendidikan tinggi tetapi sayang tsaqafahnya sangat rendah. Sehingga mereka rela menodai keimanannya.

Kafir barat telah mengkotak-kotak kaum muslim dengan berbagai istilah...islam radikal, fundamentalis, moderat, tradisional, dan sebutan lain. Kafir barat melakukan politik belah bambu yaitu menganggat salah satu dan menginjak satunya.

Dari Sinilah muncul berbagai problem diantara sesama umat Islam. Dan yang diangkat adalah kelompok Islam yang pro terhadap penguasa. Dan yang diinjak biasanya yang kontra dengan penguasa. Agar umat tidak bersatu. Sedangkan keberadaan penguasa saat ini adalah berkiblat kepada kafir barat. Yang mana mereka punya kepentingan terhadap perkembangan Muslim. Yang mana kafir barat tidak akan rela umat Islam itu bangkit. Dan kafir barat akan selalu memunculkan ide atau propaganda baru untuk dilancarkan lewat kaki tangannya. Sebagaimana digaung-kannya perang Istilah yang saat ini sering terjadi. Yang berakibat kepada munculnya pemahaman masyarakat dan umat Islam yang anti terhadap istilah yang populer di dalam al quran. Semua itu dilakukan oleh kafir barat secara terus- menerus tidak lain demi menghadang tegaknya kembali Khilafah.

Allah swt berfirman di dalam surat as-shaf ayat 8;

يُرِيدُونَ لِيُطْفِـُٔوا۟ نُورَ ٱللَّهِ بِأَفْوَٰهِهِمْ وَٱللَّهُ مُتِمُّ نُورِهِۦ وَلَوْ كَرِهَ ٱلْكَٰفِرُونَ

Mereka ingin memadamkan cahaya Allah dengan mulut (tipu daya) mereka, tetapi Allah (justru) menyempurnakan cahaya-Nya, walau orang-orang kafir membencinya"
Waallahu a’lam bish-showab
Previous Post Next Post