Perempuan Mulia Dengan Islam

Penulis : Ummu Afifah
Penggiat Opini Islam)

Balance for better merupakan tema yang diangkat  dalam peringatan Hari Perempuan Interasional yang diselenggarakan setiap tanggal 08 maret.
 Tema ini diperjuangkan oleh  kaum feminis, mereka tak henti - hentinya memperjuangkan kesataraan gender.Tuntutan mereka agar eksistensi perempuan memiliki keseimbangan /persamaan hak dengan laki-laki dalam seluruh eksistensi diranah publik. Baik urusan gender di sektor politik,olahraga,media,kekayaan, dunia kerja dan lain-lain.

Analisis informasi data korn ferry gender pay index, Bahwa berdasarkan index gender dari 14.284 orang pegawai dari 53 negara. Secara global pria menerima penghasilan 16,1 % akan turun ketika  wanita dan pria menempati posisi yang sama (level direktur turun menjadi 5,3 %).

Hari peringatan wanita internasional ini diadakan diberbagai negara seperti: Afganestan, Armenia, Azerbaijan, Ugand dan negara lainya. Bahkan setiap tanggal 08 maret di Vietnam  menjadikan hari Libur Nasional.

Untuk melancarkan peringatan ini maka dihimbauan kepada seluruh perempuan untuk berpartisipasi melalui web resmi. Dihimbau juga untuk melakukan pose #balanceforbetter dan mengunggahnya di medsos disertai pesan melalui pose tersebut. Adapun pose #balanceforbetter dengan mengangkat tangan  kiri dan kanan lalu membuka telapak tangan  untuk menunjukkan keseimbangan.

Sementara disejumlah negara lain hari perempuan internasional diperingati layaknya hari ibu dengan memberikan seikat bunga kepada ibu, kekasih, kakak, adik perempuan.

Akar masalah
Fakta diatas tidak begitu mengejutkan karena setiap wanita khususnya akan menuntut hak mereka sebagai warga negara agar terpenuhi seluruh kebutuhannya. Termasuk eksistensi mereka disektor  publik. Namun Karena ketidak pahaman mereka, posis  kemuliaan wanita saat ini  hanya di nilai dari materi.

Harusnya mereka  memahami bahwa perempuan mulia dalam pandangan islam. Tapi faktanya mereka layaknya robot-robot cantik nan gemulai yg menggeluti dunia kerja bahkan dunia kerja yang keras yang harusnya tidak mereka kerjakan.

Wajib kita ketahui bahwa ide-ide kesetaraan gander tidak lepas dari sistem kehidupan yang tolok ukurnya  yaitu nilai- nilai material. Maka ide ini yang dijadikan pandangan hidup perempuan yaitu sekulerisme dangan ekonominya kapitalis liberalnya.

Posisi perempuan yang seharusnya menjadi bagian dari karakter seseorang perempuan yaitu sebagai  umun wa robatul bait dan madrosatul ula tapi saat ini mereka lebih rela melepaskan posisi mulia dimata Allah Swt dengan menjadi tenaga kerja robot - robot pabrik pencetak pundi-pundi uang.

Mereka harus paham bahwa hukum bekerja bagi perempuan adalah mubah,tidak ada kewajibnnya menjadikan dirinya sebagai tulang punggung keluarga sementara Posisi pencari nafkah ada dipundah laki- laki dan hukumnya wajib. 
Harusnya kita merenungkan firman Allah Swt,  posisi perempuan saat ini dihadapan Allah Swt.

Allah SWT berfirman:
"Dan orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, melaksanakan sholat, menunaikan zakat, dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka akan diberi rahmat oleh Allah swt. Sungguh, Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."(QS. At-Taubah 9: Ayat 71).

Jika kita cermati secara seksama bahwa posisi  manusia (laki - laki dan perempuan) dihadapan Allah Swt tetaplah sama meskipun tugas dan kapasitas mereka berbeda.Yang membedakannya adalah dari tingkat ketaqwaannya dalam menjalankan perinta dan menjauhi laranganNya.

Maka ide -ide sekulerisme (memisahkan aturan agama dari aktivitas kehidupan) harusnya kita buang jauh-jauh.

Tentunya sistem sekulerisme adalah sistem kufur yang dibuat oleh orang-orang kafir untuk menghancurkan islam sebagai agama yang paripurna, juga untuk menghancurkan tatanan terkecil dari kaum muslim yaitu keluarga.

Seharusnya perempuan mampu menjadikan dirinya sebagai pengantur managemen keluarga (menjaga sekaligus membelanjakan penghasilan suami untuk dijalankan sesuai kebutuhan keluarga dengan skala prioritas kebutuhan perempuan disibukkan untuk tholabul ilmli, dengan menuntut ilmu mampu digunakan untuk mendidik anak-anaknya sehingga akan hadir disetiap rumah anak-anak penghafal al qur´an, ahli hadits,fiqih juga menjadi calon2 ulama yang menjadi garda terdepan dalam melakukan muhasabah lil hukam dan mengoreksi penguasa. kita jadikan anak - anak sebagai calon pemimpin  dunia seperti, Muhammad al fatih,Imam Syafei dan lainnya.

Semua ini akan  membentuk  wanita - wanita sholeha  jika didalam sistem islam. Didalam sistem islamlah yang menerapkan aturan Allah dengan merujuk pada pedoman yang  sudah Allah perintahkan dan tidak ada keraguan didalamnya yaitu dalam al qur´an dan hadits.

Allah SWT berfirman:
"Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa," (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 2).
Hanya dengan syariah Islam secara kaffahlah maka seluruh kebutuhan dasar (sandang,bpangan, papan, pendidikan, kesehatan dan keamanan) akan dipenuhi oleh pemerintahan Islam.

Negara akan memberikan penyaluranannya secara gratis, namun kalau tidak memungkinkan gratis tetap dengan menbayar biaya pengelolaannya saja tanpa menarik keuntungan dari rakyatnya.

Pemerintahan Islam itu sudah pernah ada selama 1400 tahun lalu.Tinggal saat ini kita perjuangkan kembali agar segera tegak kembali.
wallahu ´alam bisshowab

Post a Comment

Previous Post Next Post