Indahnya Hidup Dalam Naungan Khilafah

Penulis : Rosmita 

Islam adalah agama yang sempurna, yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia. Islam mengatur hubungan manusia dengan Allah, hubungan manusia dengan dirinya sendiri, dan hubungan manusia dengan manusia lainnya. Allah menurunkan Alquran sebagai penunjuk jalan, dan mengutus Nabi Muhammad SAW pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan.

Apabila aturan Allah diterapkan dalam kehidupan pribadi, masyarakat, dan negara, maka kedamaian akan tercipta dan kesejahteraan akan terasa. Bahkan Allah janjikan keberkahan dari langit dan bumi, semua itu karena Islam adalah rahmatan lil alamin.

Allah Sang Maha Pemilik kehidupan dan alam semesta. Allah yang telah menciptakan manusia beserta aturan-Nya agar manusia selamat di dunia dan akhirat. Namun apabila manusia enggan mentaati aturan dari Allah, maka pasti kerusakan dan kehancuran yang akan terjadi. Dia akan hidup sengsara di dunia dan di akhirat mendapat siksa neraka. Na'udzubillah.

Sebenarnya jika ditanya semua manusia tentu ingin hidup bahagia, di dunia kaya raya dan di akhirat masuk syurga. Sebagaimana doa yang dilantunkan seorang muslim setiap harinya:

"Ya Rabb kami berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat. Dan peliharalah kami dari siksa api neraka."

Tapi sayang doa mereka tidak sejalan dengan perbuatan, mereka memohon kebaikan namun enggan menerapkan aturan Allah. Apakah mungkin seorang manusia mendapat kebaikan dunia dan akhirat, sedang setiap harinya berbuat maksiat? Apa mungkin kedamaian dan kesejahteraan dapat dirasakan, apabila aturan Allah diabaikan?

Alquran tak lagi jadi pedoman dan Rasulullah tak lagi panutan. Mereka memisahkan agama dari kehidupan. Agama hanya dipakai untuk mengatur ibadah mahdlo saja, seperti: sholat, puasa, zakat, dan haji. Namun dalam bermuammalah dan bernegara mereka terapkan aturan buatan manusia. Mereka menganggap Islam tidak relevan, tidak sesuai dengan perkembangan zaman. Mereka beriman kepada sebagian ayat-ayat Allah dan ingkar kepada sebagian ayat lainnya. 

Mereka beriman kepada ayat perintah sholat bahwa sholat itu hukumnya wajib. Tapi mereka ingkar kepada ayat perintah wajibnya berhukum kepada hukum Allah, ayat tentang perintah menjauhi thogut, dan masih banyak ayat lainnya. Termasuk ayat tentang khilafah.

Kenapa harus khilafah?

Kenapa harus khilafah? Karena khilafah adalah janji Allah dan bisyarah Rasulullah.

Sebagaimana firman Allah SWT :

وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ

“Allah telah menjanjikan kepada orang-orang di antara kamu yang beriman dan mengerjakan amal saleh, bahwa Dia sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi  sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah Dia ridhai (Islam). Dan Dia benar-benar akan mengubah (keadaan) mereka, setelah berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatu pun. Tetapi barang siapa (tetap) kafir setelah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.” (Qs. An-Nur:55)

Dan sabda Rasulullah SAW:
تَكُوْنُ النُّبُوَّةُ فِيْكُمْ مَا شَاءَ ا للهُ أَنْ تَكُوْنَ ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ اَنْ يَرْفَعَهَا ، ثُمَّ تَكُوْنُ خِلآفَةً عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ ، فَتَكُوْنُ مَا شَاءَ اللهُ اَنْ تَكُوْنَ ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ، ثُمَّ تَكُوْنُ مُلْكًا عَاضًا ، فَتَكُوْنُ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُوْنَ ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ، ثُمَّ تَكُوْنُ مُلْكًا جَبَّرِيًّا ، فَتَكُوْنَ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُوْنَ ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ، ثُمَّ تَكُوْنُ خِلآفَةً عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ ، ثُمَّ سَكَتَ

“Periode kenabian akan berlangsung pada kalian dalam beberapa tahun, kemudian Allah mengangkatnya. Setelah itu datang periode khilafah aala minhaj nubuwwah (kekhilafahan sesuai manhaj kenabian), selama beberapa masa hingga Allah ta’ala mengangkatnya. Kemudian datang periode mulkan aadhdhan (penguasa-penguasa yang menggigit) selama beberapa masa. Selanjutnya datang periode mulkan jabbriyyan (penguasa-penguasa yang memaksakan kehendak) dalam beberapa masa hingga waktu yang ditentukan Allah ta’ala. Setelah itu akan terulang kembali periode khilafah ‘ala minhaj nubuwwah. Kemudian Nabi Muhammad saw diam.” (HR. Ahmad; Shahih).

Kenapa harus khilafah? Karena hanya dengan khilafah aturan Allah dapat diterapkan secara keseluruhan. Islam akan menjadi rahmatan lil'alamin apabila diterapkan secara keseluruhan tidak setengah-setengah. Islam digunakan saat beribadah, bermuammalah, dan bernegara. Hukum-hukum Allah dijalankan, yang mencuri dipotong tangan, yang berzina dicambuk atau dirajam, yang membunuh dihukum mati, maka kejahatan dan kemaksiatan akan berkurang bahkan hilang. 
Rakyat akan sejahtera karena sumber daya alam yang ada akan dikelola sendiri oleh negara dan hasilnya akan  digunakan untuk kemaslahan rakyat, berupa: fasilitas kesehatan, pendidikan, keamanan dan lain sebagainya.

Kenapa harus khilafah? Karena hanya khilafah yang dapat mempersatukan umat Islam di seluruh dunia dibawah naungannya.

Selama ini umat Islam terpecah-belah, dan tercerai-berai oleh sekat nasionalisme. Hal ini yang membuat umat Islam lemah dan mudah diadu domba. Namun dengan tegaknya khilafah umat Islam akan bersatu dibawah satu kepemimpinan, naungan, dan aturan yang sama. Dengan bersatu umat Islam akan menjadi kuat dan tidak mudah dikalahkan.

Kenapa harus khilafah? Karena hanya dengan khilafah harta, nyawa, dan kehormatan umat Islam akan terjaga.
Keadaan umat Islam saat ini tengah dizhalimi oleh orang-orang kafir laknatullah alaih. Di Palestina, Syuriah, Yaman, Myanmar, dan belahan bumi lainnya. Yang terbaru di New Zealand dan Mali. 

Umat Islam dibantai dengan sangat keji. Namun tidak ada satupun negara muslim yang menolongnya. Sebagian bungkam dan sebagian lainnya hanya mengecam tanpa memberi pertolongan yang berarti. Bahkan mereka seolah tidak peduli dengan penderitaan saudaranya. 

Namun berbeda saat khilafah tegak, khalifah akan menjadi perisai bagi umat Islam yang akan melindungi harta, nyawa, dan kehormatan kaum muslimin dimanapun mereka berada.

Oleh karena itu wahai saudaraku, marilah kita sama-sama bangkit, rapatkan barisan, satukan tujuan, berjuang bersama menegakkan khilafah. Agar indahnya hidup dalam naungan khilafah dapat menjadi nyata. Wallahu a'lam bishawab.

Post a Comment

Previous Post Next Post