Penguasa Kejam di Negeri Islam

   Penulis : Zahra amalia (Aktivis Dakwah)
        Disebuah negeri antah berantah terdapat sebuah perusahaan yang dipimpin sebuah Direktur boneka  yang setiap kebijakannya dalam bekerja merupakan setelan dari pihak asing di luar perusahaan, para anggota yang dibawah naungannya dijadikan sebagai alternatif meraih kebahagian. Penguasa diperusahaan itu menghalalkan segala cara demi meraih keuntungan sehingga menyengsarakan setiap anggota yang ada di bawah pimpinannya. Secuil cerita di atas, mungkin sedikit menggambarkan dan menganalogikan tentang apa yang terjadi di berbagai Negeri-negeri Islam seluruh dunia. Dimana pemimpin Negara merupakan bagian dari kaki tangan asing yang berusaha menguasai negeri tersebut dengan mengendalikan pemimpin Negara tersebut.  Hal ini, tentunya dapat membawa rakyat yang berada di dalamnya semakin terpuruk dan terbelakang. Dengan diterapkannya sistem demokrasi kapitalis yang menyebabkan berbagai kerusakan dikarenakan aturannya yang tak layak dan bertentangan dengan fitrah menusia.

Sekarang negeri islam telah terkotak-kotak akibat tangan kafir penjajah, sebab itu kaum muslimpun terpecah belah dan pada akhirnya lemah tak berdaya, serta tak mengetahui arti dari kehidupan yang sebenarnya. lalu mereka para penguasa masuk ke dalam negeri islam untuk mengatur kaum muslim dengan aturan buatan manusia yang menyesatkan kaum muslim. Aturan ini bernama aturan thaghut, di mana ketika seluruh ummat manusia terutama kaum muslim akan sengsara dengan sistem yang mereka rancang, bahkan aturan tersebut mengundang banyak bahaya yang mematikan. 

Oleh karena itu kita harus memilih pemimpin yang baik, dan sanggup untuk mengatur masyarakatnya dengan aturan yang berasal dari sang kholiq, bukan dengan aturan manusia, aturan yang bersumber dari Al-Qur'an. Karena hanya dengan sistem islam kita bisa bebas dari pemimpin kejam, dan negeri ini akan bangkit Nan sejahtera dalam naungan Islam.  Sebagaimana kita ketahui bersama keadaan Negeri kita saat ini tidak dapat bangkit, dan terus terjajah oleh pemikiran-pemikiran yang di sodorkan oleh asing. Bahkan kita tidak mampu mengusir cengkraman asing  dari negeri yang bermayoritas Muslim ini. Jawabannya adalah karena saat ini kita terpecah-belah dengan adanya ikatan  nasionalis, yang membuat kita tidak mampu menolong saudara kita yang ada di luar negeri karena adanya batas Negara. Ikatan ini tak dapat menyatukan kaum muslimin untuk selamanya.  Ikatan nasionalisme ini muncul ketika adanya rangsangan asing dan masyarakat merasa terancam. Ikatan ini muncul pertama kali pada saat daulah khilafah telah runtuh, umat muslim tak lagi bersatu dan tak peduli dengan keadaan Muslim lainnya yang melarat. Pemikirannya telah di rampok dengan kebudayaan individualisme yang hanya memikirkan keadaan sendiri. Dan dari sinilah kesempatan emas untuk memasukkan  pahamnya ke dalam negeri islam dan paham sekuler (pemisahan agama dari kehidupan) terus bercokol dan tertanam erat dalam pemikiran mereka.

Sebelum daulah khilafah runtuh, pemimpin yang ada  adalah pemimpin yang adil dan tak ingkar janji. Pada masa Khalifah Umar bin Khattab beliau sebagai pemimpin Negara tidak segan-segan menelusuri kampung kecil rakyatnya sendirian dengan berjalan kaki demi memastikan rakyat yang dipimpinnya sejahtera. Hal ini, sungguh berbeda dengan penguasa dalam sistem sekarang, mereka tidak benar-benar peduli  dengan nasib rakyatnya sendiri, bahkan aturan yang di terapkan sangatlah memberatkan. Dahulu dengan aturan Islam orang-orang hidup dengan  aman nan sentosa, bahagia dan sejahtera, namun yang terjadi saat ini bahkan rasa aman saja sungguh sulit di dapatkan. 

Kondisi ummat saat ini sangatlah buruk, para rakyatnya sengsara karena diperlakukan oleh pemimpin bengis nan diktator. Bila rakyat kecil yang mengalami ketidak adilan maka penguasa akan diam. Dan sebaliknya bila rezim merasa terancam akan kedudukannya maka siapa saja yang dirasa membahayakan akan segera ditindak. hal ini bisa terjadi karena, tidak diterapkannya kepemimpinan yang berasal dari Allah SWT. Sejak daulah khilafah runtuh kaum muslim tidak lagi memikirkan muslim yang ada di luar negeri. Maka dari itu kita harus bersama-sama bangkit dan berjuang demi tegaknya sistem islam dan berkibarnya kembali kalimat tauhid di muka bumi ini.

Beban perjuangan itu hanya dapat  di  pikul dengan niat yang  tulus, karena semua perbuatan  tergantung pada  niatnya. Apabila niat kita baik, maka allah akan memberikan pahala dan kehidupan  yang baik pula, namun ketika niat kita buruk dan hanya menginginkan pujian dari manusia, maka kita pula akan Allah berikan tempat dan kehidupan yang buruk.

 keadaan kita saat ini, umat tidak lagi berdiri dalam satu pondasi yang kokoh. Maka untuk mengokohkan pondasi umat adalah dengan kembali pada stiap aturannya dan menjadikannya sebagai satu-satunya akidah yang shohoh.  Kita harus mempersatukan umat dalam naungan islam yakni daulah khilafah ala minhajin nubuwwah. Caranya ialah dengan  berdakwah, serta mengajak orang-orang  untuk memahami Islam secara kaffah (keseluruhan). Tak hanya itu kita pula harus menyadarkan mereka betapa penting dan wajibnya menegakkan hukum Allah SWT di atas segala-galanya. Sesungguhnya hukum Allah itu lebih berhak di tetapkan dari pada hukum buatan manusia. Dan hanya dengan sistem islam kesejahteraan akan dapat dirasakan. 

Wallahua'lam bisshawaab

Post a Comment

Previous Post Next Post