Obat LGBT, Kembali ke Alquran

N3, Padang ~ Perilaku hidup menyimpang, Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) sebenarnya telah terjadi pada zaman Nabi Luth As. Ketika itu tidak ada obat untuk mengobati penyakit menyimpang tersebut, sehingga akhirnya Allah SWT membolak-balikkan bumi dan "penganut" LGBT akhirnya musnah.
 
"LGBT di zaman Nabi Luth As sudah kita wariskan, obatnya kembali ke Alquran," kata Walikota Padang, H. Mahyeldi Dt Marajo dalam khutbah Jumat di Masjid Baitul Arafah, Perumahan Banuaran Indah, Kelurahan Banuaran Nan XX, Kecamatan Lubuk Bagaluang.

Menurut Mahyeldi, Alquran merupakan obat yang manjur mengatasi LGBT. Obat itu satu-satunya dan tidak bisa diobati dengan yang lain.

"Tidak bisa diobati dengan Hak Azazi Manusia (HAM), karena kalau dengan HAM, yang lain akan menjadi-jadi," tambahnya saat Jumat Keliling di masjid tersebut.

Menurut Walikota, Alquran merupakan kitab suci yang asli. Sejak diturunkan hingga sekarang, Alquran tidak berubah. Isinya masih asli.

"Kalau isi kitab sudah diterjemahkan akan disimpangsiurkan," sebut Walikota.

Walikota mengimbau kepada seluruh jamaah untuk berserah diri dan tunduk kepada Allah SWT. Kemudian terus mengamalkan isi Alquran dalam hidup.

"Kembalilah kepada Tuhan, taati dan ikuti setiap perintahNya," kata Mahyeldi.

Dalam program Jumat Keliling itu, Walikota Padang juga mendengarkan aspirasi warga sekitar. Seorang warga, Zam, menyebut bahwa setiap hari pasar pagi Banuaran selalu macet. Kendaraan berkepusu. Zam berharap, Pemerintah Kota Padang mencarikan solusi dari permasalahan tersebut.

Walikota menginstruksikan SKPD terkait untuk melihat kondisi di Pasar Pagi Banuaran. Dinas Perhubungan dan Kominfo diharapkan dapat mengendalikan arus lalulintas dengan mengawasi laju kendaraan besar seperti truk.

"Kalau memungkinkan, dicari jalur alternatif lainnya," kata Mahyeldi.

Saat ini di Sungai Batang Arau, Ujung Tanah, Lubeg, terdapat objek wisata air untuk keluarga. Objek wisata "Anugerah Alam Maya" akan diresmikan Walikota Padang, Sabtu (19/3) depan. Seorang warga, Edward, menginginkan jalur ke lokasi tersebut lebih baik dengan pengaspalan.

"Objek wisata ini merupakan inisiatif pemuda. Kita akan segera lakukan pengaspalan. Jangan sampai semangat pemuda patah di jalan," kata Walikota.

Usai berdialog dengan warga, Walikota Padang memberi bantuan kepada masjid tersebut. Pengurus Masjid Baitul Arafah, Heranof Firdaus menerima bantuan secara simbolis. Terlihat hadir dalam Jumling itu diantaranya, Kabag Kesra, Al Amin, Kepala Bagian Humas dan Protokol, Mursalim, Kepala Bappeda, Hervan Bahar, Kasatpol PP, Firdaus Ilyas sejumlah kepala SKPD lainnya dan unsur Muspika.(Charlie / )
Previous Post Next Post