7 Pesan "Sikerei" Tuk Nusantara

N3, Mentawai ~  digelar Pembukaan Pekan Kesehatan dan Pencanangan 7 Pesan Sikerei Untuk Sehatkan Nusantara di Muara Siberut, Kabupaten Kepulauan Mentawai. Hadir pada kesempatan tersebut Menteri Kesehatan RI yang diwakili oleh Staf Ahli Desentralisasi Sriheni Susilowati, Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit, Bupati Kepulauan Mentawai Yudas Sabaggalet, serta undangan penting lainnya.

Diawal sambutan, Bupati Kepulauan Mentawai menjelaskan Sikerei adalah salah satu dari pranata adat yang memiliki peran anatara laian sebagai ahli pengobatan oleh masyarakat dan dipercaya dapat memberikan kesembuhan berbagai penyakit dengan memberikan ramuan dan beberapa ritual pengobatan. Sosok Sikerei mempunyai kedudukan sentral dan status sosial yang tinggi di tengah-tengah masyarakat serta menjadi tokoh penting dalam pengobatan tradisional dengan cara meramu berbagai jenis tumbuhan yang tersedia dilingkungan.

“Pelaksanaan Kegiatan ini merupakan salah satu upaya menggabungkan pembangunan bidang kesehatan dengan upaya merevitalisasi budaya, dan kita berharap dengan adanya kearifan lokal ini dapat menanamkan nilai-nilai hidup bersih dan sehat agar lebih mengakar ditengah-tengah masyarakat” ujar Yudas.

Bupati Kepulauan Mentawai juga menyebutkan, dengan keadaan Geografis Kabupaten yang terdiri dari banyak pulau maka kami lebih menekankan pada pencegahan atau preventif dan mengupayakan bagaimana masyarakat lebih pedulipada kesehatnnya dan dapat menumbuh dan mengembangkan perilaku hidup bersih dan sehat dalam keluarga masing-masing. “Pemerintah sangat terbantu dengan peran para Sikerai yang sudah ada sejak 500 tahun yang lalu” sebutnya.

Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit dalam sambutan menyatakan bahwa pencanangan ini menjadi momentum dalam memberikan upaya-upaya terbaik yang dapat dilakukan untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya sebagaimana tujuan pembangunan kesehatan.

Dari hasil Pencapaian Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) Provinsi Sumatera Barat memperoleh rangking 16 pada tahun 2007, dan pada 2013 meningkat pada rangking 9 dari seluruh Provinsi di Indonesia. Sedangkan untuk IPKM Kabupaten Kepulauan Mentawai pada tahun 2013 berada pada peringkat 19 dari seluruh Kabupaten/ Kota di Sumatera Barat, atau peringkat 427 dari seluruh Kabupaten/ Kota di seluruh Indonesia. Namun derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Kepulauan Mentawai terus mengalami peningkatan, walaupun saat ini statusnya masih relatif rendah, terlihat berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 sebesar 0,3734 dan Riskesdas tahun 2013 sebesar 0,5283.

Dengan pencanangan ini, merupakan bentuk komitmen dan peran aktif pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai untuk mendukung pembangunan kesehatan dengan peningkatan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat masyarakat melalui upaya promosi kesehatan.

“Hal inipun sesuai dengan visi kami (Gubernur dan Wakil Gubernur), yakni terwujudnya Sumatera Barat yang madani dan sejahtera, dimana dari beberapa misi yang ada untuk dibidkang kesehatan akan meningkatkan sumberdaya manusia yang cerdas, sehat, beriman, berkarakter dan berkualitas tinggi” sebut Wagub.

Sementara itu, Staf Ahli Desentralisasi Sriheni Susilowati Kementerian Kesehatan RI, mengapresiasi penuh pencanangan ini, karena hal seperti ini sangat membantu pemerintah dalam menyehatkan masyarakat.“Bahwa momentum ini sangatlah tepat dalam membangun Indonesia dari pinggiran, sebagaimana yang dicanangkan oleh Presiden RI dengan “NAWA CITA” tuturnya.
Berikut 7 Pesan Sikerei Untuk Sehatkan Nusantara :

1.      Stop buang Air besar sembarangan,

2.      Istirahat yang cukup,

3.      Konsumsilah garam beryodium, makanan yang beraneka ragam, sayur dan buah-buahan,

4.      Enyahkan asap rokok dan kasus gizi buruk,

5.      Rajinlah berolahraga secara teratur, jauhi narkoba dan hindari seks bebas,

6.      Eliminasi penyakit kaki gajah dan penyakit malaria, serta obati sampai sembuh penyakit TB,

7.      Ingatkan keluarga untuk : Menimbang balita di Posyandu setiap bulan, Pemberian ASI saja kepada bayi sampai umur 6 bulan, Persalinan oleh tenaga kesehatan. 
Previous Post Next Post