Padang Perkuat Kerjasama Indonesia-IOLGF


N3, Padang ~ Inisiatif pembentukan Indonesia- Indian Ocean Local Government Forum (Indonesia-IOLGF) oleh Pemerintah Kota Padang disambut baik Kementerian Luar Negeri. Selain sebagai "pemanasan" menjelang kegiatan Indian Ocean Rim Association (IORA), ini akan menguatkan kerja sama antar daerah di dalam negeri sejalan dengan visi pembentukan Poros Maritim Dunia.
"Indonesia-IOLGF dan IORA memiliki arti penting bagi peran Indonesia di kawasan Samudera Hindia. Hal ini menjadi babak baru dalam politik dan hubungan luar negeri untuk meningkatkan peran Indonesia mewujudkan kawasan regional yang kondusif," kata Co-Chairman Development Cooperation Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Dimas Samodra Rum usai membuka Seminar Indonesia-IOLGF mewakili Menteri Luar Negeri di Padang.
Seminar Indonesia-IOLGF ini dihadiri perwakilan 70 Bupati dan Walikota dari daerah yang berbatas dengan Samudera Hindia, lebih kurang berasal dari 17 provinsi di Indonesia. Hadir Penjabat Gubernur Sumatera Barat Reydonizar Moenek serta sejumlah nasasumber dari berbagai lembaga.
Menurut Dimas, mulai bulan Oktober 2015, Indonesia menjadi Ketua IORA untuk selama 2 tahun kedepan. Disini peran Indonesia sangat strategis dalam menentukan kerja sama IORA. Terlebih, di masa keketuaan Australia, banyak usulan untuk mendorong partisipasi aktif para pelaku usaha, termasuk pemberdayaan perempuan dan isu blue economy.
"Pada masa keketuaan Indonesia di IORA, kita fokuskan diri pada kerjasama maritim dan ekonomi yang diharapkan berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi nasional serta kesejahteraan rakyat," ulas Dimas yang juga Duta Besar Indonesia untuk Libanon di Beirut.
Lebih jauh ia memaparkan, dari segi kepentingan ekonomi, Samudera Hindia memiliki potensi yang besar. Diantaranya, sebagai tujuan pasar, dengan jumlah penduduk mencapai 2,5 milyar lebih. Sedangkan 70 persen perdagangan dunia melewati kawasan ini. Samudera Hindia juga menyimpan sekitar 55 persen cadangan minyak dunia dan 40 persen cadangan gas. Serta memproduksi 1/3 produksi tuna dunia.
Disamping itu, kawasan ini juga jalur yang sangat penting bagi perdagangan dunia karena dilalui separoh total kapal kontainer dunia dan sepertiga total kargo dunia.
"Pertumbuhan ekonomi negara-negara anggota IORA terbilang tinggi jika dibandingkan kawasan lain di dunia," kata Dimas lagi.
Disebutkan, pada 1994 jumlah perdagangan intra-regional IORA adalah US $233, sekarang sudah menanjak tajam mencapai US $777 miliar. "Hal ini membawa angin segar bagi pertumbuhan ekonomi nasional," ujarnya.
Ia menegaskan, seminar kali ini bukan sekedar seminar yang tidak ada tindak lanjutnya. Tetapi semua hasil dari seminar ini akan dibawa ke tingkat KTT Menlu IORA nantinya. "Kita berharap terbentuknya Indonesia-IOLGF akan memperkuat interkoneksi daerah dan membawa dampak positif terhadap upaya pemerataan ekonomi,"tukuknya.
Sementara itu, Pj. Gubernur Sumbar Dony Moenek mengatakan, Kota Padang sebagai tuan rumah kegiatan IORA selain lokasinya yang pas, fasilitas di Kota ini juga representatif bagi kegiatan-kegiatan besar. "Pemerintah Provinsi sangat merekomendasikan Kota Padang untuk bisa menjadi pelaksana kegiatan-kegiatan besar," sebutnya.
Terkait IOLGF, Gubernur mengatakan, memang sudah saatnya semangat kolaborasi dikuatkan antar daerah di yang berbatas dengan Samudera Hindia agar potensi-potensi yang ada dapat dimanfaatkan dengan maksimal. Bersamaan dengan itu semangat kompetensi antar daerah juga harus tumbuh agar sama-sama bangkit untuk percepatan pembangunan regional.
"Kita berharap dari pertemuan di Padang ini menjadi starting point bagi kebangkitan daerah di kawasan Samudera Hindia,"tukasnya.
Walikota Padang Mahyeldi Dt. Marajo menambahkan, hari ini merupakan moment bersejarah selaku tuan rumah karena acara ini dihadiri puluhan kepala daerah, Gubernur, Kementerian dan sejumlah tamu dari luar negeri Austarlia.
"Pemerintah Kota Padang menawarkan 5 bidang untuk susunan organisasi Indonesia-IOLGF yang juga menjadi prioritas pembahasan IORA, yakni manajemen resiko bencana, perikanan dan kelautan, perdagangan dan investasi, pariwisata dan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi," kata Mahyeldi.
Menurut Mahyeldi, masing-masing bidang nantinya akan dipimpin oleh seorang ketua yang berdasarkan pemetaan potensi dan pertimbangan pengalaman yang dipilih oleh forum.
"Kita jadikan Indonesia-IOLGF ini sebagai moment menguatkan kerjasama antar daerah di dalam negeri untuk lebih eksis dalam kerjasama regional kawasan Samudera Hindia," pungkasnya.**
Previous Post Next Post