MK Berupaya Jadikan Siti Manggopoh Pahlawan Nasional

N3, Agam ~ Siti Manggopoh adalah salah seorang srikandi asal Minangkabau yang berani menentang penjajah belanda. Hal ini dipicu oleh tindakan-tindakan serdadu Belanda sudah berada di luar batas kewajaran sebagai manusia, dan melanggar adat sopan santun masyarakat Manggopoh yang menjunjung tinggi nilai agama, adat dan budaya luhur Minangkabau.

Atas jasanya tersebut, Jendral Besar Nasution berjanji menjadikan Siti Manggopoh sebagai Pahlawan Nasional, namun sampai sekarang belum terwujud.

Dalam safari Ramadhan Wakil Gubernur ke Mesjid Pahlawan Nagari Manggopoh, Jorong Balai Satu, Kab. Agam, masayarakat Nagari Manggopoh yang diwakili oleh pemuka adatnya Datuak Rajo Lelo meminta agar Siti Manggopoh dijadikan sebagai Pahlawan Nasional.

"Nagari ini adalah Nagari Pahlawan, ini ditandai dengan adanya makan pahlawan yang terletak di depan mesjid, banyak pahlawan dari Manggopoh yang gugur dalam melawan Belanda, salah satunya Siti Manggopoh, sehingga wajar dijadikan Pahlawan Nasional", harapnya.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Gubernur Muslim Kasim yang juga sebagai Ketua Forum Pembuka Sejarah Sumatera Barat akan berusaha keras untuk hal ini, namun hal ini akan butuh proses yang tidak sebentar.

"Kita terlebih dahulu akan mengadakan seminar dan kajian-kajian, bagaimana pun juga seorang pahlawan yang juga manusia tentunya memiliki kekurangan dan kelebihan, tetapi kita melihat dari sisi kelebihannya, seorang wanita pada zaman itu ikut menentang penjajahan", jelas Wagub.

"Kalau Kartini saja bisa, mengapa Siti Manggopoh tidak, kan mereka hanya berbeda dalam cara berjuang, Kartini dengan penanya, sedangkan Siti Manggopoh dengan Keberaniannya membunuh Belanda", sebutnya.

Kemudian Muslim Kasim menerangkan bahwa hal ini perlu diangkat karena bisa dijadikan sebuah motivasi bagi generasi muda terutama bagi kaum perempuan yang juga harus ikut berperan dalam pembangunan. Tanpa melibatkan kaum perempuan dalam pembangunan secara keseluruhan akan sulit bagi suatu bangsa dan negara untuk maju, sebab pendidikan awal bagi seorang anak itu berasal dari keluarga terutama seorang ibu.

Apalagi sekarang, jumlah kaum perempuan dibandingkan dengan kamu laki-laki lebih banyak persentasenya, tahun 2015-2019 secara nasional diperkirakan terjadi pertambahan jumlah kaum perempuan 6,4 juta/pertahun.

"Ini berarti kita harus mampu memberikan kesempatan yang lebih luas, seperti memberikan pelayanan pendidikan yang lebih lagi, sehingga kedepan kaum wanita yang jumlahnya lebih banyak dibandingkan kaum lelaki mampu untuk memenuhi kehidupannya", sebut Muslim Kasim.

Terkait dengan kapan akan dilaksanakan proses menjadikan Siti Monggipoh sebagai Pahlawan Nasional, Muslim Kasim menjawab akan secepatnya akan dilaksanakan.

"Kita akan melakukan kajian-kajian, kemudian kita kumpulkan data dan melakukan seminar-seminar dan kemudian kita angkat ke tingkat provinsi dan nasional, semoga hal ini dapat terwujud, sehingga akan memenuhi keinginan masyarakat Sumatera Barat, khususnya masyarakat Nagari Manggopoh", terang MK.
"Kita jangan melihat ini sebagai nuansa lokal atau sebagai macamnya, tetapi bagi kita bagaimana mengangkat kaum perempuan yang memiliki peranan penting bagi bangsa dan terutama di Sumatera Barat ini", tutupnya. Fadhli
Previous Post Next Post