Goal Keeper “The Last Guardian" Best Ever

Lev Yashin (Uni Soviet)
The last guardian yang diartikan sebagai penyelamat terakhir, julukan yang pantas disematkan kepada seorang penjaga gawang. Dipuji kala melakukan penyelamatan yang gemilang, dicaci maki kala melakukan satu kesalahan inilah nasib seorang penjaga gawang.
Walau posisisnya tidak seglamour pemain lain dalam permainan sepakbola, hanya berkutat pada kotak 16 besar. Namun hal tersebut bukan berarti kiper harus dipandang sebelah mata. Beberapa  kiper juga bisa menampilkan permainan yang aktratif dan menarik sehingga memberi warna dalam setiap pertandingan.

Dari meksiko mungkin kiper yang tidak akan pernah terlupakan dengan corak pakaian “full color”, kala bertanding yaitu Jorge Campos.   Rene Higuita penjaga gawang Kolombia terkenal dengan tendangan “scorpion Kick”, ketika menghalau tendangan pemain lawan. Begitu juga dengan Jose Luis Chilavert dan Rogerio Ceni, mereka piawai dalam mengeksekusi  tendangan bebas. 
Tetapi untuk menentukan kriteria kiper terbaik tentu ukurannya prestasi, baik untuk klub maupun negaranya, penghargaan individu dan mencegah terjadinya gol kegawang sendiri. Nusantaranews.net  mencoba mencari  10 kiper terbaik sepanjang masa bagi para pembaca. Agar lebih adil kami mencoba membagi dua pilihan, dari kiper yang telah pensiun dan masih aktif bermain. Berikut urutannya :

1.    Lev Yashin (Uni Soviet)
Kiper dengan julukan “sang laba-laba hitam”, karena perawakannya yang besar, dan sering menggunakan kostum serba hitam saat bertanding , menjadi kiper paling legendaris dunia. Ini dapat dibuktikan dari jajak pendapat yang dilansir IFFHS.

Pemakaian namanya oleh FIFA untuk gelar kiper terbaik disetiap ajang piala dunia adalah bentuk pengakuan terhadap yashin tidak dapat dipungkiri. Ini bentuk sebuah prestasi dari insan sepakbola dunia pada dirinya
2.    Gordon Banks (Inggris)
Pilihan pertama Sir Alf Ramsey kala piala dunia 1966, saat itu “Three Lions” mengenggam piala dunia pertamanya. Tapi prestasi  sangat fenomenal terjadi empat tahun berselang. Dimana Pele menyundul bola dan telah mengangkat tangannya seolah-olah telah terjadi gol, karena bola mustahil untuk ditepis karna Banks telah salah langkah. Tetapi Banks dengan sigap mampu menepisnya  menggunakan ibu jari sehingga bola memantul sebelum dibuang keluar kapten Bobby Moore. Serta merta penonton bersorak karena aksi ciamik sang kiper.

3.    Dino Zoff (Italia)
Puncak prestasi dengan memenangkan piala dunia 1982 pada usia 40 tahun adalah bukti kepiawaian sang goal kiper. Saat itu Zoff menjabat sebagai kapten, padahal dia sempat ditolak menjadi penjaga gawang inter dan juventus karena postur tubuhnya kurang ideal sebagai kiper. Zoff berada ditempat ketiga daftar kiper terbaik abad 20, ini hasil jajak pendapat FIFA yang dilansir dari IFFHS.

4.    Peter schmeichel (Denmark)
Rambut pirang, tinggi besar dan hidung merah ciri-ciri yang melekat pada schmeichel “the Great Dane”. Prestasi treble champion pada tahun 1999 merupakan bukti sahih kehebatannya. Reflek yang bagus umpan yang bisa langsung menjadi  penyerangan serta kokohnya dalam berhadapan one on one dengan striker lawan, kunci sukses MU dalam banyak meraih trophy juara. Selain itu Schmeichel juga mengantar tim dinamit Denmark sebagai kampiun eropa tahun 1992.
5.    Gianluigi Buffon (Italia)
Kala Juventus merekrut Buffon dari AC Parma merupakan transfer terbesar dan termahal didunia untuk ukuran seorang penjaga gawang. Rekrutan Juventus terhadap Buffonmemberikan hasil yang setimpal. Selain banyak menghasilkan trophy untuk klub, Buffon dikenal Loyal terhadap klub. Kala Juve diskor turun kasta ke Serie-B, akibat kasus Calciopolli, Buffon tetap bertahan. Selain dikenal loyal Buffon banyak meraih gelar Individu. Prestasi  453 menit menjaga gawang azzuri tanpa kebobolan menjadikan Buffon kiper terbaik saat azzuri menjuarai piala dunia.
6.    Edwin Van Der Sar (Belanda)
Stop Penalty Shoter, ahli memblok tendangan penalty merupakan kehebatan kiper jangkung dari Belanda ini. Gelar dua buah trophy liga champion dengan dua klub berbeda Ajax Amsterdam dan MU bukti hebatnya. Van Der Sar memiliki caps terbanyak dengan timnas Belanda sebanyak 128 kali, ia pensiun selepas pegelaran euro 2008.
7.    Iker Casillas (Spanyol)
Pada usia 19 tahun Casillas telah tampil difinal liga champion melawan Valencia, kemenangan 3-0 mengantar casillas sebagai kiper termuda yang mengangkat “si kuping besar” diakhir laga, sampai saat ini prestasi casillas sulit untuk dilampaui kiper-kiper Spanyol saat ini, berbekal prestasi individu dan juga trophy piala dunia 2010 dan piala eropa 2008 dan 2012 nampaknya Casillas sulit untuk terbantahkan.
8.    Rinat Dasayev (Uni Soviet) 
“tirai besi” julukannya, kala berlaga dipergelaran piala eropa 1988 mungkin bisa jadi Uni Soviet menjadi juaranya, tetapi  Belanda memiliki trisula maut dalam diri rijkarrd, gullit, van basten, pemain ini yang mencabik-cabik tirai besi Dasayev sehingga Uni Soviet gagal difinal. 91 caps miliknya saat membela Uni Soviet ditiga kali piala dunia bukti nyata dari penerus si laba-laba hitam Yashin, ia pensiun menggantungkan sarung tangannya pada tahun 1990.
9.    Peter Cech (Republik Ceko) 
Direkrut dari klub Prancis Rennes ke Stamford Bridge milik Chelsea, hanya sebagai pelapis Carlo Cudiccini yang kala itu sebagai kiper utama Chelsea. Tetapi  Mourinho melihat kehebatan dan bakat gemilang maka diproyeksikan Cech sebagai kiper no satu Chelsea. Dua gelar juara liga primer inggris secara berturut-turut, membuktikan Chelsea sangat bergantung terhadap Cech. Imbas dari kehebatannya UEFA menobatkan Cech sebagai kiper terbaik Eropa tahun 2008.
Kala Stephen Hunt menghantam dagunya dengan tendangan, yang mengakibatkan Cech harus menyingkir selama tiga bulan, Chelseapun kehilangan tahta juaranya. Sampai saat ini sejak benturan itu, Cech selalu menggunakan pelindung kepala.

10.    Manuel Neur (Jerman)
Kiper Munchen rekrutan dari Schalke 04, merupakan kiper modern. Ini bisa disaksikan saat Neur bertanding, bukan hanya bertugas sebagai kiper Neur juga merangkap sebagai Sweeper. Peran ganda ini dikerjakan pada level klub dan timnas Jerman.

Selain gelar individu, prestasi mengantar Jerman menjadi kampiun dipiala dunia 2014 bukti nyatanya ia mampu menjalankan dua tugasnya dilapangan. Saat ini Neur masih berseragam Munchen.  mond   

Previous Post Next Post