Piala Dunia Ajang Cedera, Hipnotis dan Magis

PIALA dunia edisi ke-20, segera digelar. Brasil sebagai tuan rumah yang baik dan akan menghasilkan prestasi. Benarkah….?????
Melihat situasi di Brasil yang tak lepas dari protes sebagian masyarakat dan meningkatnya aksi-aksi criminal menjelang perhelatan akbar piala dunia, hingga kesiapan stadion-stadion pertandingan yang belum kelar menjelang pembukaan helatan akbar ini,  mengundang sebuah Tanya. Benarkah Brasil sudah layak menggelar pertarungan  pejuang lapangan hijau…???
Terlepas dari itu semua, kontestan dari 32 negara yang terbagi dalam delapan grup, sudah siapa berlaga,demi memperebutkan sebuah trophy piala dunia. Para pemain siap mengeluarka kemampuan terbaiknya bahkan mereka rela berjuang habis-habisan demi sebuah trophy bergengsi piala dunia. Tetapi ada juga yang menelan kecewa lantaran tidak diikut sertakan dalam tim nasionalnya lantaran cedera atau ada ketidak sepahaman dengan para peltahin timnas Negara masing-masing peserta piala dunia.
Dari beberapa nama pemainyang dibawa negaranya menuju Brasil, kita tidak dapat menyaksikan aksi-aksi pemain top dunia seperti  falcao (Kolombia), Victor valdes (Spanyol),  Jerry akaminko (Ghana), Frank ribery(Prancis), Marco reus dan Holger badstubber (jerman), Kevin strootman dan Raphael Van Der Vaart (Belanda),Riccardo montolivo (Italy) hingga Luis montes yang cederanya ditangisi para punggawa Meksiko. Terlepas dari masalah cedera pemain ada juga pemain top dunia yang tidak dibawa ke Brasil karena berselisih paham dengan para peracik taktik timnas Negara masing-masing peserta. Ditinggalnya Carlos vela/Meksiko, Carlos Tevez/Argentina, Samir nasri/prancis, London Donovan/AS, Ashley Cole/Inggris   sampai tersingkirnya  Kaka, Pato dan  Ronaldinho karena disebabkan ketidakcocokan dengan pelatih..
Keunikan piala dunia bukan dari segi permainan atau formasi yang kerap diperagakan Negara peserta, tetapi ada juga Negara peserta yang masih mempercayai sihir atau mitos-mitos tertentu saat pergelaran dilangsungkan terutama  dari Negara Afrika dan sebagian dari Negara Amerika Selatan. 
Tentu kita masih ingat ciuman Laurent blanc ke kepala Plontosnya kiper Fabian Barthez dipiala dunia 1998  sebelum  memulai laga. Saat itu Prancis sebagai tuan rumah  menumbangkan Brasil difinal dengan skor 3-0. Kiper Jose Luis Chilavert dari Paraguay membawa semacam liontin disisi gawangnya, hingga Mezut Ozil yang selalu berdoa dipinggir lapangan sesaat sebelum memasuki lapangan, sampai aksi unik mantan pelatih Argentina, Carlos Bilardo, biasa meminjam sikat gigi salah satu pemainnya pada tahun 1986, hasilnya tim Tango memenangi kejuaran tersebut di Meksiko. Atau Giovani Trappatoni mantan pelatih Italy, sengaja memercikan air suci kelapangan dari botol pemberian adiknya yang seorang Biarawati.
Masih soalan piala dunia, kembali ke tahun 1950 dimana Uruguay berhasil mempermalukan Brasil dinegaranya sendiri dengan mengandaskan Brasil dipartai puncak dengan skor 2-1, padahal Brasil hanya membutuhkan hasil seri saja (sistim saat itu masih menggunakan poin). Sejarah mencatat, hasil duel itu sebagai kesedihan dalam perjalan sepakbola Brasil. Istilah maracanazo atau maracanaco muncul yang berarti pukulan di maracana stadion terbesar di Brasil yang kala itu dapat menampung 171 ribu penonton .
Ramalan tragedi maracanazo dapat kembali terulang kian semarak. Angka 3.964 dari dua trofi jadi penentu. Jika dua gelar Brasil di 1970 dan 1994 ditambahkan, hasilnya 3.964.begitupun 1962 dan 2002.jermanpun merasakan pada 1974 dan 1990, Argentina di 1978 dan 1986. Jika Anda tidak percaya ambil kalkulator kurangi angka 3.964 dengan 2.014, jangan kaget jika hasilnya 1950! Uruguay???. Kita simak apa angka ini benar magis atau tidak, maka siapkan fisik Anda untuk begadang sebulan penuh untuk menyaksikan aksi-aksi pemain dipergelaran pialadunia kali ini…

Selamat datang piala dunia, selamat datang Ramadhan yang sebentar lagi menyambut umat muslim. Kita tunggu siapa yang akan menjadi kampiun piala dunia apakah Negara Eropa yang sanggup memecah mitos sanggup juara di benua Amerika atau angka magis yang akan membawa Uruguay kembali juara untuk ketiga kalinya…..
Penulis:
Osmond Sang Alang
 Dari berbagi sumber
Previous Post Next Post