Menkominfo Secara Resmi Buka PIN VI 2014

Siang ini Pembukaan Informasi Nasional (PIN) ke VI Tahun 2014 di Provinsi Sumatera Barat secara resmi dibuka oleh Menteri Komunikasi dan Informatika RI Tifatul Sembiring yang didampingi Gubernur Irwan Prayitno, Wakil Gubernur Muslim kasim, Pejabat Eselon I & II Kemenkominfo, Forkopimda Prov. Sumbar, Bupati/ Walikota se-Sumbar serta Utusan-utusan Provinsi se-Indonesia.

Untuk tahun 2014, PIN dilaksanakan sebagai puncak acara Hari Kebangkitan Nasional ke-106 dan merupakan penyelenggaraan PIN yang ke-6 kalinya. Adapun tema yang diangkat merupakan turunan dari tema peringatan Harkitnas tahun 2014, yaitu "Maknai Kebangkitan Nasional Melalui Kerja Nyata DALAM Suasan Kerhamonisan dan Kemajemukan Bangsa", sedangkan tema untuk PIN Tahun 2014 " Melalu Pekan Informasi Nasional Kita Perkokoh Persatuan dan Kesatuan Dalam Bingkai NKRI Menuju Masyarakat Indonesia Yang Informatif".

Dalam Laporan ketua Pelaksana Freddy H Tulung yang juga sebagai Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik mengatakan tujuan penyelenggaraan PIN tahun 2014 adalah memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa melalui berbagai kegiatan yang melibatkan partisipasi dan seluruh provinsi dan kabupaten/kota di indonesia. Sedangkan sasaran yang hendak dicapai adalah kokohnya persatuan dan kesatuan bangsa yang terjalin melalui berbagai kegiatan yang melibatkan partisipasi dari seluruh provinsi dan kabupaten/ kota di Indonesia.

"Peserta PIN tahun 2014 adalah sebanyak 1.000 orang yang terdiri dari Kemenkominfo, Kementeriaan dan Lembaga Negara, SKPD Daerah yang tupoksinya dibidang Kominfo Provinsi/Kabupaten/Kota, Humas Provinsi/ Kab/Kota, KIM dan Kelompok Media Pertunjukan Rakyat (Pertunra), Penyedia layanan teknologi informasi dan komunikasi, para pemangku kepentingan serta masyarakat umum. Acara ini juga akan menampilkan agenda hiburan berupa pawai budaya dan pertunjukan rakyat", ungkap Freedy.

Pada kesempatan ini Gubernur sumbar menyampaikan bahwa teknologi informasi dan komunikasi telah menjadi hal yang penting dalam kehidupan. Hampir disemua aspek kehidupan saat ini, disadari atau tidak akan selalu melibatkan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. Masyarakat dengan mudah dan cepat mendapatkan bermacam-macam informasi dan berita, sehingga penggunaan teknologi tersebut bisa dikatakan sudah biasa dibandingan dengan beberapa tahun lampau.Kemudahan mendapatkan informasi secara instan telah membuat paradigma baru dalam masyarakat. Masyarakat saat ini menjadi lebih aktif dan turut serta dalam mengawasi jalannya penyelenggaraan pemerintahan seiring dengan terbukanya informasi kepada publik sesuai yang diamanatkan dalam Undang-Undang tentang keterbukaan informasi publik.

"Pemerintah harus bisa menyikapi hal tersebut secara bijak dan dituntut untuk menyediakan pelayanan informasi yang tepat, akurat dan cepat. Dengan memanfaatkan teknologi informasi pemerintah e-goverment dapat merasakan manfaat seperti pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat berupa ketersediaan informasi tanpa menunggu informasi atau mencari ke kantor-kantor, peningkatan hubungan antara pemerintah dengan masyarakat karena adanya keterbukaan yang akan meningkatkan kepercayaan terhadap pemerintah. Yang tidak kalah penting dalam penggunaan teknologi ini adalah dalam bidang pemasaran yaitu secara mudah dapat mempromosikan budaya pariwisata dan pengenalan produk-produk lokal dan komoditas unggulan sehingga dengan mudah dapat dikenali oleh seluruh masyarakat dimana saja, yang semua ini akan mendorong laju pertumbuhan ekonomi dan mendorong peningkatan penghasilan masyarakat sekaligus mensejahterakan masyarakat" ujar Irwan Prayitno

Menteri Kominfo Tifatul Sembiring mengatakan, pertumbuhan teknologi informasi di Indonesia tergolong cukup pesat. Saat ini hampir 94 persen wilayah di Indonesia telah terkoneksi oleh jaringan telekomunikasi dan internet. Mengiringi kondisi tersebut, bisnis teknologi informasi di Indonesia pun berkembang, mulai dari penjualan telepon genggam, hingga warung internet di daerah.

“ Perputaran uang dalam bisnis teknologi informasi dalam setahun mencapai 500 Trilliun Rupiah. 1 Operator seluler saja per tahun mendapat 130 Trilliun Rupiah dari penjualan pulsa, bayangkan ada 14 operator di Indonesia”, terangnya.

Namun demikian, Menteri Tifatul Sembiring menghimbau Pemerintah Daerah dan masyarakat untuk melakukan pemilahan konten informasi yang diperoleh akibat perkembangan teknologi informasi, khususnya internet. Saat ini tercatat 2 Milyar lebih situs yang ada di dunia maya internet, dan tidak seluruhnya menampilkan hal positif, melainkan terdapat situs yang menghidangkan konten negatif seperti, porno, judi online, penghinaan berbau sara, serta ancaman terorisme. Menyikapi kenyataan dimaksud, Kementerian Kominfo telah memblokir sebagian situs negatif di Indonesia.

“ Situs negatif masih bermunculan, dan bisa dinikmati oleh semua kalangan melalui internet, maka Pemerintah

Daerah dihimbau membuat aturan tegas seperti yang dilahirkan Provinsi Kalimantan Tengah, yakni Perda yang memberi sanksi penutupan usaha warnet yang menyalurkan content negatif. Sumatera Barat dan Padang harus mencontoh itu, karena disini memiliki filosofi Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabulloh”, tuturnya.

Menkominfo Tifatul Sembiring berharap, perkembangan teknologi komunikasi dan informasi dimanfaatkan secara positif oleh masyarakat, bukan dimanfaatkan untuk merusak karakter, moral, dan memecah persatuan Indonesia.

“ Ambil yang positif dari perkembangan informasi, buang yang negative. Diri kita sendiri harus membentengi ”, pesannya.

Setelah melakukan pembukaan acara, Menteri Kominfo Tifatul Sembiring didampingi Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno juga menggelar tanya jawab tentang dinamika komunikasi dan informasi, dan kendala yang muncul. Tidak hanya itu, Menteri bersama rombongan juga mengunjungi stand pameran dari berbagai utusan daerah serta instansi kehumasan dari sejumlah Kementerian dan Lembaga.

Rangkaian pembukaan PIN ke 6 juga diwarnai dengan pawai budaya dari berbagai Provinsi diantaranya Drum Band Gita Abdi Praja IPDN kampus Baso, Papua, Jawa Timur, Daerah Istimewa Jogjakarta, Aceh, dan Sulawesi. PIN yang digelar dari  23 sampai 27 Mei ini, diantaranya dialog interaktif tentang keterbukaan informasi publik, pawai budaya, pertunjukan sekaligus perlombaan seni budaya berkomunikasi, pameran produk komunikasi, dan pertemuan Kelompok Informasi Masyarakat-KIM. PIN tidak hanya dihadiri oleh peserta dari dalam negeri, melainkan juga diikuti kelompok Informasi Masyarakat utusan dari Brunei Darussalam, yang nantinya mengagendakan untuk berkunjung ke Padang Panjang dan 50 Kota.Zardi
Previous Post Next Post