Gubernur Irwan Prayitno : Muhammad Yamin Putra Terbaik Indonesia

nusantaranews.net ~ Muhammad Yamin adalah salah satu tokoh nasional kebanggaan masyarakat Sumatera Barat. Penganugrahan Kostitusi Muhammad Yamin Award tahun 2014 kepada putra-putra terbaik Indonesia yang lakukan Tim Pusat Studi Kontitusi (Pusako) Fakutas Hukum Unand, merupakan upaya nyata mempopulerkan kembali ketokohan, ketauladan Muhammad Yamin sebagai Pahlawan Nasional.

Hal ini disampaikan Gubernur Irwan Prayitno pada acara penganugrahan Konstitusi Muhammad Yamin Award Tahun 2014 di Aula BDTBT Sei Durian Sawahlunto, Sabtu malam (31/5). Hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Menteri Pendidikan Prof.Dr. Musliar Kasim, MSc, Walikota Ali Yusuf, Wakil Walikota Ismed, Forkopinda, Pimpinan Tohir Fondation Tudung Mulia Lubis, SH, Rektor Unand beserta jajaran Fakultas Hukum, Tim Juri pemilihan Muhammad Yamin Award, Kepala SKPD terkait dilinngkungan Pemko Sawahlunto, serta beberapa tokoh nasional bidang ilmu Tata Negara.

Lebih lanjut Gubernur Irwan Prayitno menyampaikan, penganugrah Muhammad Yamin juga mencerminkan kepada kita bahwa dalam kondisi yang serba sulit saat Muhammad Yamin tetap berjuang memberikan segala kemampuan dan pemikiran yang terbaik kepada bangsa dan negara.

Masyarakat Sumatera Barat bangga dengan 15 orang jumlah pahlawan nasional yang berasal dari Sumatera Barat dari 147 orang hingga saat ini sesuai dengan data kementerian sosial Republik Indonesia. 15 orang pahlawan yang berasal dari Sumatera Barat seharus mampu memberikan motivasi dan dorongan bagi generasi muda di Sumatera Barat agar juga memberikan kemampuan yang terbaiknya.

Kepala Pusako dan Unand serta Pemko Sawahlunto selaku penyelenggara, pemerintah provinsi Sumatera Barat memberikan apresiasi yang tinggi, semoga kegiatan serupa ini akan membangkitkan semangat kita bagaimana menciptakan generasi yang berdedikasi tinggi, berkarakter dan mampu tampil dalam era global saat ini, harapnya.

Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Musliar Kasim dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan, saat ini kita sedang galau menciptakan anak bangsa yang memiliki kemampuan dan keahlian dan memiliki kepribadian yang baik pula. Dalam kurikulum 2013 kita telah menetapkan tiga unsur pokok pendidikan nasional, pertama memiliki pengetahuan, kedua memiliki kemampuan atau keterampilan dan ketiga memiliki kepribadian.

Ketiga hal tersebut menjadi perdebatan kita, dan sebenarnya diluncurkannya kurikulum 2013 merupakan upaya menjawab kebutuhan bangsa ini menciptakan anak-anak bangsa yang berpengetahuan, memiliki skill serta juga memiliki karakter nasional yang tangguh dimasa depan. Kita melihat hari ini betapa, hampir tidak ada lagi sikap sopan santun dan saling menghargai pendapat sebagai kepribadian budaya bangsa dalam menjalankan penyelenggaraan negara, ajaknya

Musliar Kasim juga menyampaikan dukungan terhadap pembangunan moseum Muhammad Yamin di lokasi pemakamannya di Talawi Sawahlunto, sebagai upaya kita memberikan pengetahuan, pendidikan sejarah bangsa kepada generasi muda.

Moseum ini nantinya tentu akan kita usulkan pada anggaran APBN tahun 2015 mendatang, yang kita harapkan dikelola oleh Balai Pustaka, dimana moseum ini juga nantinya akan dilengkapi dengan perpustakaan. Karena secara pribadi saya akan mengakhir masa tugas sebagai wakil menteri Pendidikan Kabinet Indonesia Bersatu pada bulan oktober 2014 ini, ujarnya

Direktur Pusako Prof Saldi Isra menyebutkan, Anugerah Konstitusi Muhammad Yamin sekaligus untuk mengingat jasa besar pahlawan nasional Muhammad Yamin sebagai pemikir hukum tata negara dan pemikir besar desain negara ini yang melewati zamannya. Upaya ini berangkat dari keprihatinan luar biasa karena kian hari orang kian melupakan jasa para pendiri Republik Indonesia.

"Jika orang besar kian dilupakan, bangsa ini akan kehilangan akarnya," ujar Saldi.

Prof, Dr. (Iur) Adnan Buyung Nasution, SH, Prof. Dr. Sri Soemantri Martasoewigno, SH dan Ir. Budiman Tanuredjo, Sabtu malam, (31/05), bertempat di Aula OMTC Sungai Durian Barangin, kota Sawahlunto, meraih penghargaan penghargaan Konstitusi Muhammad Yamin Award 2014.

Dewan Juri yang beranggotakan Dr. Anhar Gonggong, Prof. Dr. Yudi Latif, Prof. Dr. LAICA Marzuki, Prof, Yuliandri, Dr. Nimatul Huda dan Dr. Zainal Arifin Mochtar menganugerahkan Muhammad Yamin Award 2014 kepada 3 tokoh tersebut karena dinilai telah andil berkonstribusi besar terhadap perkembangan ilmu hukum tata negara di Indonesia.

Semisalnya, Prof. Dr (iur) Adnan Buyung Nasution, SH dianugerah M. Yamin Award 2014 dalam kotegori Karya Monumental, karena setiap karyanya yang telah dipublikasikan itu sangat berpengaruh luas bagi pengembangan ilmu Hukum Tatanegara.

"Disamping itu, ia juga sangat vokal memperjuangan hak-hak keadilan orang-orang kecil, terutama pada masa Orde Baru," jelas Sejarawan Dr. Anhar Gonggong dihadapan Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Dr Musliar Kasim, Ketua Tahir Foundation Prof Dr. Todung Mulya Lubis, Gubernur Sumatera Barat Prof. Irwan Prayitno dan Walikota Ali Yusuf.

Sedangkan, Prof. Dr. Sri Soemantri Martosoewogno, SH dianugerah M. Yamin Award dalam kategori "Lifetime Achievement", karena dinilai sangat berkontribusi dalam bidang pendidikan dan pengajaran.

"Publikasinya memiliki dampak yanga sangat besar terhadap isu-isu perkembangan Hukum Tatanegara dan Konstitusi di Indonesia," sebut Dosen Ilmu Sejarah di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia.

Terakhir, kata peraih gelar Doktor Ilmu Sastra UI, alasan Dewan Juri menobatkan Ir. Budiman Tanuredjo peraih M. Yamin kategori "Jurnalis konstitusi", karena keaktifan beliau dalam mempublikasikan Konstitusi secara berkesenambungan selama 23 tahun di harian Kompas atau di media lainnya.

"Dari indikator itulah Dewan Juri bersepakat untuk memberikan penghargaan M Yamin Award 2014 kepada 3 Tokoh tersebut. Kami Bumble mereka telah memenuhi kriteria itu, "ucap pria kelahiran Pinrang Sulawesi Selatan itu. Zardi
Previous Post Next Post