Oknum Caleg Demokrat Disinyalir Dustai Masyarakat

Nusantaranews.net ~ Peliknya hidup dan sempitnya lapangan pekerjaan membuat orang mencari jalan yang mudah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Apalagi ditahun politik ini, menjadi calon legislative (caleg) untuk mewakili rakyat dengan segala fasilitas menggiurkan merupakan hal yang sangat mudah didapatkan. Hanya bermodus janji bohong "akan” dan "telah" maka tempat ibadahpun tega-teganya mereka jajakan.

Ironis memang, namun ini kenyataan yang dilakukan Ilham Maulana, salah seorang anggota DPRD Kota Padang aktif dari partai Demokrat yang kembali mencaleg pada dapil IV Padang Selatan dan Padang Timur untuk periode berikut.

Sebagaimana diketahui, akibat yang ditimbulkan dari pembohongan publik tersebut, sesama warga saling menghina, masyarakat menjadi heboh dan menuding, bahwa pengurus masjid telah menilap uang bantuan pembangunan masjid Thawaduk, dengan dasar tidak adanya laporan uang masuk atas nama Ilham Maulana.

Jonedi salah seorang pengurus Masjid Thawaduk Kampung Batu Kelurahan Batang Arau Kecamatan Padang Selatan Kota Padang saat dikonfrontir dugaan pembohongan publik yang berujung fitnah terhadap dirinya dan para pengurus masjid, membenarkan hal tersebut.

Menurutnya, sangat tidak pantas bagi seorang anggota dewan terhormat yang dikatakan perwakilan rakyat malah melontarkan kalimat-kalimat dusta ketengah masyarakat. Sehingga ia dan pengurus masjid lainnya menjadi bahan gunjingan dengan tudingan "pengurus masjid telah menyelewengkan dana bantuan pembangunan ".

Kejadian berawal, saat itu Ilham Maulana bersama tim sukses datang bersilaturahmi dan mensosialisasikan dirinya "door to door" kepada warga Kampung Batu. Bagaikan Dewa Penyelamat, setiap keluhan warga ia rangkum kemudian berjanji “akan” siap menolong mereka, seperti janji "akan" memasukan listrik, "akan" memperbaiki rumah dan "akan" memberikan bantuan dana Rp.800 ribu kepada setiap kepala keluarga, dengan syarat menyerahkan surat foto copy kartu keluarga kepada tim suksesnya.

Sebagai politikus, Ilham Maulana tentu menyadari, yang dibutuhkan masyarakat bukanlah janji, tetapi kenyataan dan apa yang telah diperbuat. Kalau janji "akan, akan dan akan" tentu ia tidak dapat menarik simpati masyarakat. Maka sebagai kata penutup dipertegasnya dengan kata-kata, bahwa ia juga "telah" memberikan bantuan ke Masjid Thawaduk sebesar Rp.7 jt rupiah dan kemudian menyusul tambahan Rp.15 jt rupiah yang saat ini telah masuk ke rekening pengurus.

Mendengar pengakuan dan iming-iming yang muluk tersebut, sudah tentu wargapun berharap dan senang lalu mengidolakannya seperti “dewa penolong” yang mampu menjawab dan mewujudkan keinginan mereka.

Sebenarnya Jonedi tidak memperdulikan janji-janji yang diucapkan Ilham Maulana ditengah masyarakat. Namun sangat disesalinya pernyataan "telah" merealisasikan dana pembangunan masjid sebesar Rp.7 juta dan Rp.15 juta itu yang menjadi persoalan.

Sebab itu tidak benar, karena bantuan sebesar Rp.7 juta yang pembukuaannya hanya masuk Rp. 6.300.000,- bukanlah dari Ilham Maulana, namun proposal bantuan bencana yang ditujukan kepada Walikota Padang berdasarkan anjuran Wakil Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah, yang datang meninjau keadaan bangunan Masjid Thawaduk setelah dihempas puting beliung.

Merasa tidak terima atas pembohongan publik tersebut, Jonedipun mengambil sikap, kemudian melalui corong masjid ia menerangkan kepada masyarakat bahwa dana Rp.7 juta itu bukanlah dari Ilham Maulana, tetapi dari pemerintah Kota Padang dengan tanda terima Rp.6.300.000,- saja dan 700 ribu lagi telah dipotong langsung oleh salah seorang oknum masyarakat, dengan dalih fee atau uang lelah.

Sedangkan dana yang Rp.15 juta lagi juga bohong, sebab hingga saat ini belum satu rupiahpun dana masuk dalam rekening pengurus Masjid Thawaduk, ujarnya berapi-api.

Oleh karena itu, ia berharap agar Ilham Maulana mau duduk bersama dan mengklarifikasi pembohongan publik yang telah dilakukannya, apabila tidak, ia bersama pengurus lainnya siap akan melanjutkan persoalan keranah hukum.

Dilain tempat, ketua Persatuan Rasa Persaudaraan Islam (PRPI) Kampung Batu Zainal saat diminta komentarnya apa benar Ilham Maulana sendiri yang mengucapkan telah memberikan bantuan kepada masjid sehingga menjadi fitnah bagi pengurus, dengan tegas dikatakanya benar. "saya bersama Ketua Pemuda Kampung Batu Arianto siap menjadi saksi", karena dihadapan kami ia mengatakan itu.tegasnya.

Sebelumnya memang ia bersama bendahara masjid telah berupaya menelusuri kebenaran uang yang masuk kerekening pengurus masjid Rp.15 tersebut ke Biro Sosial Propinsi Sumatera Barat. Hasilnya, memang nihil. Hembusan uang bantuan pembangunan masjid yang dikatakan Ilham Maulana memang bohong.

Ketua RT 06 RW.02 Kampung Batu Nal Koto saat dimintai tanggapannya terkait janji Ilham Maulana yang "akan" memberikan bantuan Rp.800 ribu kepada setiap kepala keluarga dilingkunganya, dengan tegas mengatakn "itu adalah bohong".
Sebabnya, kalau kita mau mencoba berhitung mengkalkulasikan Rp.800 ribu dikalikan dengan jumlah 470 KK warga kampung Batu yang ada, maka diperoleh jumlah sebesar Rp.376 juta rupiah. Artinya apa, Ilham Maulana harus menyediakan uang Rp.376 juta rupiah baru hanya untuk warga Kampung Batu saja, apalagi kalau ruang lingkupnya adalah kelurahan, dan kecamatan, berapa miliarkah Ilham Maulana harus menyediakan uang ?

Kemudian kita balik kembali, seandainya gaji atau jumlah pendapatan sebagai anggota DPRD Kota Padang per bulannya kisaran Rp.8 s/d 15 juta saja. atau kita ambil patokan tertinggi 15 juta perbulan. Maka selama lima tahun menjabat, uang yang terkumpul baru Rp.900 juta. tentunya dengan catatan anggota DPRD tersebut tidak makan-makan selama lima tahun.urainya.

Oleh karena itu, kita mengajak dan menghimbau masyarakat agar mau bersama-sama, mari membentengi diri terhadap intrik-intrik para caleg yang mudah mengumbar janji. Terkadang hanya dengan uang puluhan atau ratusan ribu yang sesaat saja, harga diri dan masyarakat kita tergadai untuk lima tahun mendatang.


Mari kita camkan dihati rasa persaudaran dengan membuang keegoan masing-masing pribadi, kelompok dan etnis diantara kita. Sehingga dapat melahirkan rasa kesatuan dan persatuan yang tak tergoyahkan. harap nal mengakhiri.

Lain lagi pengakuan Osmond salah seorang pengurus LPM Kelurahan Bukit Gado-gado bagian kepemudaan. menurutnya, kedatangan Ilham Maulana bersama tim sukses pada tanggal 24 malam juga menjanjikan kepada warga bantuan Rp. 800 ribu tersebut, sangat tidak pantas. Sebab tanpa ada melapor kepada RT dan RW maupun LPM setempat. Anehnya, mengapa harus malam hari. Biasanya yang datang diam-diam dimalam hari kerumah warga adalah maling, ujarnya.

Berdasarkan data lapangan, di Kecamatan Padang Selatan yang menaungi 12 kelurahan, ternyata disetiap kampung atau kelurahan semuanya memang telah diiming-imingi dengan janji bantuan dana oleh Ilham Maulana melalui tim suksesnya, sehingga masyarakatpun bertanya apakah mungkin Ilham Maulana mampu mengucurkan dana yang besarnya miliaran rupiah tersebut.

Jelang headline Ilham Maulana saat dikonfirmasi via ponselnya dengan nomor 081363291xxx belum bisa berkomentar, karena yang mengangkat adalah Andi yang mengaku sebagai sekretaris dari Ilham Maulana. Menurut Andi Bapak Ilham Maulana sedang rapat, jadi belum bisa menjawab persoalan ini, tuturnya sambil mengakhiri. tim
Previous Post Next Post