APBN-BNPB Bantu 14.5 Milyar Untuk Pembangunan LKAAM Sumbar

nusantaranews.net ~ Pembangunan Gedung LKAAM merupakan bahagian dari program rehap rekontruksi kejadian bencana gempa bumi Sumatera Barat tahun 2009, dimana Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) ini merupakan bagian dari kelembagaan adat dan budaya masyarakat di Sumatera Barat. Bangunan yang akan segera berdiri ini merupakan bantuan APBN-BNPB 2014 dengan nilai Rp.14,5 Miliar yang letaknya berdekatan dengan Masjid Raya Sumatera Barat dapat dijadikan simbol Adat dan Syara' sebagai folosofi Adat Basandi Syara'-Syara' Basandi Kitabullah (ABS-SBK).

Ini disampaikan Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno dalam acara Peresmian Lokasi Pembangunan Gedung LKAAM di kawasan Masjid Raya Sumatera Barat, Selasa pagi (18/3). Hadir dalam kesempatan tersebut,Ketua DPD RI Irman Gusman,  Ketua BNPB Dr. Syamsul Ma'arif, Msi Yang Dipertuan Maulana Paga Alam, Forkopinda, Wakil Gubernur Muslim Kasim, Pejabat eselon I dan II dilingkungan BNPB, Kepala SKPD dilingkungan Pemprov Sumatera Barat, Ketua LKAAM Drs. Sayuti Dt. Penghulu.

Lebih jauh Irwan Prayitno menyampaikan, kehadiran bangunan LKAAM nantinya tentu akan mendorong aktifitas lembaga ini dapat berkiprah lebih baik lagi dimasa- masa mendatang. Kita tahu tantangan globalisasi dan pengaruh arus budaya asing semakin hari semakin deras terhadap generasi muda kita, tentunya dengan keberadaan LKAAM ini dapat memberikan pengetahuan, pemahaman dan pengamalan adat dan budaya Minangkabau bagi masyarakat Sumatera Barat sebagai jatidiri dan karakter yang kuat dalam menghadapi tantangan tersebut.

Jikapun ada gagasan menjadikan Sumatera Barat menjadi Daerah Istimewa Minangkabau (DIM), ini mungkin dilihat dari karena ciri khas dengan menganut sistem materilinial dengan filosofi Adat Basandi Syara'- Syara' Basandi Kitabullah. Namun tentunya gagasan ini perlu dipikirkan secara baik, karena ada yang lebih penting dari itu semua yakni jangan merusak nilai-nilai persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia, ujarnya.

Ketua BNPB Dr. Syamsul Ma'arif Yang Dipertuan Maulana Paga Alam menyampaikan, kita berharap keberadaan Gedung LKAAM ini dapat sebagai benteng budaya Minangkabau bagi generasi muda yang berkarakter dimasa-masa mendatang. Oleh karena jangan ada sistem birokrasi didalam penyelenggaraan LKAAM akan tetapi coba gali tumbuhkan sistem budaya dengan  "adat baso basi, adat sopan santun",  yang akan berdampak luas terhadap pemahaman adat dan budaya di Sumatera Barat.

Jangan kita jika sudah besar terkurung oleh birokrasi, dalam pikiran kita bagaimana hubungan pengurus dan masyarakat yang ada hanya  "adat sopan santun". Jadi semua orang dapat berkunjung dengan baik ke LKAAM. Bagiamana lembaga adat ini semua aspirasi dapat diterima dengan seluas-luasnya. Kita membangun gedung dengan melalui APBN dengan hati.

Pembangunan gedung LKAAM ini sebagai upaya membangun benteng budaya, karena itu mari kita jaga kalbu itu secara baik. Jangan kalbu diturunkan dalam urusan perut, kemudian diturunkan lagi sampai ke dengkul. Itu tidak benar !, Tuhan tidak akan menciptakan tantangan dan cobaan kepada umatnya dengan alam yang ada disekitarnya, jika masyarakat tidak kuat.

Seseorang akan menjadi baik, jika ia dapat menjaga kalbu hatinya, namun jika kalbu hatinya itu buruk maka buruklah orang tersebut, tegasnya.

Peresmian Lokasi Pembangunan gedung LKAAM ini ditandai dengan pembukaan selubung papan nama oleh Ketua BNPB bersama Ketua DPD RI serta pejabat lainnya. Zardi
Previous Post Next Post