Pemprov Sumbar Batalkan Instruksi Siaga Darurat

Sumbar, Nn ~ Pemerintah Provinsi Sumatera Barat batal mengeluarkan siaga darurat kabut asap dan ancaman letusan Gunung Marapi, mengingat kondisinya belum beresiko. Hal itu disampaikan Kepala BPBD Sumatera Barat Yazid Fadhli.

Meski tidak jadi mengeluarkan intruksi siaga darurat, dinas instansi terkait diminta melakukan upaya antisipasi untuk menghadapi kemungkinan perubahan peningkatan status.

Pemerintah Provinsi Sumatera Barat batal mengeluarkan intruksi siaga darurat berdasarkan rapat koordinasi sejumlah dinas dan instansi di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat.

Rapat koordinasi tersebut BPBD Sumatera Barat, Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat, Badan Pengendalian Dampak Lingkungan atau Bapedalda Provinsi Sumatera Barat, Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Barat, Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Barat, Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral Provinsi Sumatera Barat, Dinas Pertanian, Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat dan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Tabing Padang serta Pengamat Gunung Marapi.
Sebelumnya Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah-BPBD Sumatera Barat Eliyusman mengatakan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat segera mengeluarkan surat edaran siaga darurat menghadapi ancaman bencana Gunung Marapi, Kabupaten Tanah Datar yang saat ini berstatus waspada level 2.

Meskipun aktivitas Gunung Marapi masih dalam ambang batas normal, namun cukup intens mengeluarkan asap. Atas pertimbangan tersebut, BPBD Sumatera Barat bersama Badan Geologi wilayah setempat serta pihak terkait telah berkoordinasi dan menyepakati untuk mengeluarkan surat edaran siaga darurat yang akan ditandatanggani oleh Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno.

Rencana semula surat tersebut akan dilayangkan dalam minggu ini kepada Pemerintah Kabupaten/Kota yang diperkirakan terdampak oleh letusan Gunung Marapi, diantaranya Kabupaten Tanah Datar, Agam, Padang Pariaman, dan Kota Padang Panjang.

Eliyusman mengatakan, berdasar kajian, Gunung Marapi memiliki siklus letusan ratusan tahun dengan karakteristik erupsi meledak menyerupai Gunung Kelud. Namun demikian, dalam menghadapi ancaman letusan Marapi, masyarakat diharapkan tidak panik, dengan tetap mengedepankan kewaspadaan dan kesiapsiagaan, mengingat BPBD di Kabupaten/Kota setempat juga telah menyiapkan rencana kontigensi jika Gunung Marapi meletus.

Selain itu, sebagai upaya memantau aktivitas Marapi, juga telah dipasang 2 unit CCTV yang berada di kaki gunung tepatnya di sisi sebelah utara dan selatan. CCTV  milik Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika-BMKG terkoneksi dengan Pusat Pengendalian dan Operasional BPBD Sumatera Barat. Zardi
Previous Post Next Post