Peringatan Hari Aids Sedunia

Padang, Nn ~ Peringatan hari AIDS sedunia 2013, yang bertema Cegah HIV-AIDS lindungi pekerja, keluarga dan bangsa, yang diadakan diadakan dihalaman kantor Gubernur Sumbar, Rabu(4/12). Dalam kesempatannya, Staf Ahli Gubernur Sumbar Bidang Ekonomi dan Keuangan, Hansastri yang membacakan sambutan Menteri Koordinator Bidang kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono  pada peringatan Hari AIDS sedunia tahun 2013 mengatakan, dalam mengikuti arah kebijakan nasional penanggulangan AIDS tahun 2010-2014(SRAN), komisi penggulangan AIDS Nasional menempatkan kemitraan sebagai salah satu pilar strategis.

Kemitraan dengan sektor swasta merupakan salah satu upaya strategis untuk mendorong partisipasi aktif dan berkesinambungunan dalam upaya pencegahan HIV dan penanggulangan AIDS yang dapat memperlus cakupan program penanggulangan, khususnya didunia kerja,”terangnya. Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, pelaksanaan program AIDS sudah mulai menunjukkan tanda yang menggembirakan. Namun upaya yang keras melalui kemitraan dengan semua pihak terkait untuk dapat memastikan upaya penangulangan berjalan dengan lebih intensif, terpadu , menyeluruh dan saling mendukung, sesuai dengan Peraturan Presiden No. 75 tahun 2006, tentang komisi penanggulangan AIDS Nasional.

Untuk meningkatkan kinerja upaya pencegahan dan penanggulangan AIDS baik ditingkat nasional maupun daerah, perlu peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat dengan memamfaatkan semua momentum yang ada. Masyarakat mesti diberi informasi yang tepat dan benar mengenai  HIV dan AIDS, termasuk juga dengan menjalankan prilaku yang aman  dari tertularnya HIV,”ungkapnya.

ODHA sebutan untuk orang-orang yang telah mengidap HIV-AIDS, agar memiliki akses  dalam perawatan pelayanan, pengobatan dan pelayanan kesehatan yang dibutuhkannya. Komisi Penanggulangan AIDS(KPA) Provinsi dan kabupaten/kota dapat berperan sebagai koordinator pelaksana program, berkoordinasi dengan sektor terkait baik instansi pemerintah maupun sektor terkait baik swasta maupun sektor swasta.

Hari AIDS sedunia yang diperingati setiap tahun, merupakan sebuah momentum yang sangat baik untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang HIV dan AIDS. Peran serta dan sinergi harmonis dari berbagai pihak, baik pemerintah, organisasi masyarakat sipil, perusahaan swasta maupun masyarakat umum menjadi kunci suksesnya pencegahan HIV-AIDS ini,”jelasnya.

Sementara itu sekretaris Dinas kesehatan Provinsi Sumatera Barat, Riderson memnambahkan sebagian besar orang yang dirinfeksi HIV tidak menyadarinya karena tiadak ada gejla yang tampak segera setelah gejalaa awal.Beberapa orang mengalami gangguan kelenjer yang menimbulkan efek seperti demam yang disertai panas tinggi, gatal-gatal, nyeri sendi dan pembekakan pada limpa.

Kendati infeksi HIV tidak disertai dengan gejala awal, seseorang yang terinfeksi HIV sangat mudah menularkan virus tersebut kepada orang lain, tentunya dengan dilakukan tes HIV akan diketahui HIV ada didalam tubuh atau tidak,”sebutnya.

Sat ini indonesia menjadi negara yang perkembangan HIV-AIDS yang cepat, berdasarkan data kementrian kesehatan hingga September 2013 tercatat kasus AIDS 20.397 kasus sementara kasus HIV tercatat 20.393 kasus.

Di Sumatera Barat hingga akhir tahun 2012, Sumbar menduduki ranking 13 nasional dari 33 Provinsi untuk kasus AIDS terbanyak. Kasus terbanyak berada pada kelompok usia 20 hingga 29 tahun. Namun disayangkan, sampai saat ini baru 10 kabupaten/kota yang memiliki fasilitas klinik konseling dan terting sukarela HIV-AIDS dengan SDM yang terlatih, namun konselor HIV-AIDS ini sudah tersebar diseluruh Kabupaten/kota yang ada,”jelasnya.

Hari AIDS Sedunia(HAS) yang diperingati pada tanggal 1 Desember dan puncaknya diperingati tanggal 4 Desember dengan tema” cegah HIV dan AIDS, Lindungi pekerja, keluarga dan bangsa”. Fokus pada sektor tenaga kerja, ereka yang berada di usia produktif antara 19 hingga 50 tahun, selain memberikan intervensi terhadap populasi kunci.

Intervensi HIV/AIDS pada sektor tenaga kerja menjadi penting, karena orang dengan HIV-AIDS berasal dari kelompok ini. Sekitar 80 persen orang yang terkena HIV-AIDS(ODHA), adalah mereka  yang berada di usia produktif 19 hingga 50 tahun,”paparnya.

Dalam rangka HAS tahun 2013 ini, DINkes Provinsi Sumbar mengambil peran utama dalam peningkatkan kases dan fasilitasi untuk penyediaan sarana bagi kelompok pekerja usia produktif untuk buisa melaksanakan konseling dan testing HIV melalui kegiatan mobile VCT(valuntary conseling dan testing).

Kegiatan mobile VCT gratis dilaksanakan dikota Padang, kota Payalumbuh, kabupaten Padang Pariaman dan kabupaten Solok dengan sasaran usia produktif,”sebutnya.

Penyuluhan kepada kelommpok remaja dan mahasiswa bekerja sama dengan lintas sektor, terkait didalam tim fasilitator Aku Bangka dan Aku Tahu(ABAT) HIV-HAIDS di kota Padang,  Bukittinggi, kabupaten Agam dn kabupaten Padang Pariaman.

Kita berharap dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan tersebut, dapat meningkatkan kewaspadaan dan kesadaran semua pihak untuk dapat mencegah penularan HIV-AIDS dengan melindungi pekerja, keluarga dan bangsa ini,”pungkasnya. Zardi
Previous Post Next Post