MK : Pemuda Harus Teruskan Cerita Hebat Sumbar

Limapuluh Kota, Nn ~ Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumnbar) sangat berharap, agar para pemuda dapat meneruskan cerita hebat tentang Sumbar, yang telah tetulis di dalam  sejarah, pada perjuangan masa lalu.

"Pemuda harus meneruskan, jangan sampai cerita itu seiring berubahnya waktu, hanya tinggal cerita pemanis bibir saja," kata Wakil Gubernur Sumatera Barat Muslim Kasim, saat diwawancarai, usai melaksanakan upacara bendera dalam peringatan hari bela negara, di Koto Tinggi, Kabupaten Lima Puluh Kota.

Dalam hal ini, lanjutnya, pemuda sangat dipririotaskan, karena masa depan Indonesia berada pada tangan pemuda tersebut.

Disebutkannya, salah satu peran besar pemuda Sumbar pada masa lalu, untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), adalah dalam masa Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI).

"Koto Tinggi ini adalah saksi perjuangan, bagaimana PDRI memperjuangkan negara, saat pulau Jawa telah dikuasai oleh Belanda," katanya.

Sehingga pusat pemerintahan Indonesia dipindahkan ke pulau Sumatera, di Kota Bukittinggi, lalu dilarikan kembali sampai di Kenagari Koto Tinggi.

Ia juga memaparkan, tidak sedikit nama-nama pejuang dari Sumatera Barat, yang dikenal perjuangannya untuk Indonesia, pada masa lalu.

"Ada Bung Hatta, Tuanku Imam Bonjol, Tan Malaka, H. Agus Salim, Sutan Sjahrir, dan lainnya," paparnya.

Sehingga dengan hal itu, lanjutnya, telah membuktikan bahwa pemuda dari SUmatera Barat dibutuhkan, bagi negara.

Untuk hal itu, Muslim Kasim sangat berharap agar para pemuda pada saat ini dapat meneruskan kisah-kisah tersebut.

"Membela negara saat ini tidak harus berperang, terlebih pada masa modernisasi saat ini," katanya.

Disebutkannya, beberapa yang bisa dilakukan untuk membela negara adalah, meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab dengan berbuat baik dalam profesi masing-masing.

Selain itu, menjadikan nilai-nilai bela negara sebagai landasan sikap dan perilaku dalam kehidupan, dan menggerakkan kesadaran membela negara sebagai gerakan nasional.

Ia menjelaskan, salah satu contohnya adalah para siswa, dengan cara giat melakukan kegiatan-kegiatan, yang dapat saling mengenal dan mengikatkan, dengan pemuda lainnya.

"Bisa dengan kegiatan cross country, kegiatan olahraga, dan lainnya yang dapat menyatukan sesama, karena peran pemuda dalam bela negara Sumbar pada saat ini, masih minim," katanya.

Pada bagian lain, keigatan upacara peringatan hari bela negara tersebut, dimulai pada pukul 11.00 WIB. Dimana yang bertindak sebagai inspektur upacara adalah, Wagub Muslim Kasim.

Dalam peringatan tersebut, juga dibacakan sejarah ringkas tentang PDRI yang terjadi sejak 19 Desember 1948, hingga 13 Juli 1949.

Ringkasan sejarah tersebut dibacakan langsung oleh Ketua Umum Dewan Harian Daerah (DHD) 45 Sumatera Barat Drs. Zulwadi, Dt. Bagindo Kali.

Dalam kesempatan tersebut Wakil Gubernur Muslim Kasim melakukan peninjauan terhadapan pengbangunan Monumen Nasional Bela Negara di Koto Tinggi Kabupaten Limapuluh Kota bersama, Bupati Alis Marajo serta rombongan tokoh masyarakar, ketua DHD 45, dll. Zardi
Previous Post Next Post