Pemprov Sumbar Apresiasi Bupati Sijunjung

Sijunjung, Nn ~ Pemerintah Provinsi Sumatera Barat memberikan apresiasi yang setinggi-tinggi kepada Bupati Yuswir Ariffin yang dengan kepeduliannya membangun kabupaten Sijunjung agar keluar dari daerah tertinggal. Gerakkan Bedah Rumah dan Bedah Jorong merupakan sesuatu yang patut jadi contoh bagi kabupaten yang masih masuk kategori daerah tertinggal, gerakkan ini melibatkan pemberdayaan masyarakat yang lengkap, mulai dari ninik mamak, pemerintah, tokoh masyarakat, Bazda serta organisasi masyarakat (Partisipasi PNS berbakti).

Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Muslim Kasim ketika meresmikan pemakaian salah satu hasil rumah bedah rumah dari 15 unit di Nagari Padang Laweh Kabupaten Sijunjung, Kamis sore (28/11). Hadir dalam kesempatan itu Bupati Yuswir Ariffin, Kepala Biro Humas Irwan.S.Sos,MM, beberaap utusan SKPD Dilingkungan Pemprov Sumbar, Forkopinda Sijunjung, serta beberapa Kepala SKPD dilingkungan Pemkab Sijunjung.

Lebih jauh Wagub Muslim Kasim menyampaikan, kreatifitas dan inovasi keberhasilan ini telah mengantarkan seorang Yuswir Ariffin menjadi pembicara ditingkat nasional dihadapan utusan 34 provinsi di Indonesia. Ini sesuatu semangat kepedulian membangunan daerah yang patut menjadi contaoh dari budaya dan sosial hidup masyarakat minang, baik yang ada di daerah maupun yang ada diperantauan.

Kita berkeyakinan keberhasilan program ini akan mengantarkan Kabupaten Sijunjung benar-benar lepas dari daerah tertinggal. Dan sepatutnya pula masyarakat dapat mendukung program ini secara baik, sehingga keinginan meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat di daerah ini akan semakin mudah diwujudkan.

Dari data yang ada saat ini jumlah presentase masyarakat miskin di Kabupaten Sijunjung telah menurun menjadi 9,3 persen, sementara presentase Sumbar 8,3 persen secara nasional kita masih dibawah nasional 11 persen. Tentunya dengan program bedah rumah dan jorong di kabupaten Sijunjung yang telah dilakukan sejak tahun 2012 hingga saat ini relatif akan terus menekan jumlah presentase masyarakat miskin ditahun-tahun mendatang.

Kita menyadari kebutuhan dan penilai masyarakat miskin itu dari kondisi hidup mereka, pangan, sandang dan papan. Walaupun dari sistem penilai masyarakat miskin itu ditentukan oleh 14 indikator lainnya, namun yang paling pokok itu adalah kebutuhan pangan, sandang dan pangan.

Persoalan kebutuhan air bersih, listrik, pendidikan, pekerjaan dan pendapat, serta infrastruktur lainya tentunya akan mudah dibangun secara bersama-sama melalui program bedah jorong dengan semangat pemberdayaan masyarakat. Perlahan-lahan tapi pasti keberhasilan program ini yang diserta semangat masyarakat untuk terus bekerja keras merubah hidup untuk lebih baik akan mampu mewujudkan masyarakat Sijunjung yang mandiri, berkakter dan sejahtera, harapnya.

Bupati Yuswir Ariffin dalam kesempatan itu juga menyampaikan, program bedah rumah dan bedah jorong terus ditingkatkan pendanaan setiap tahunnya. Saat ini untuk urusan listrik masuk nagari, pengadaan air bersih telah tuntas dan berjalan dengan baik.

Diakuai masih ada jorong-jorong yang masih kategori tertinggal dari 34 nagari tahun 2012, saat ini tinggal 25 nagari pertengah tahun 2013, mudah-mudah diakhir tahun ini hanya tinggal 12-10 nagari lagi. Sehingga pada akhir tahun 2014 Sijunjung telah keluar dari daerah tertinggal, harapnya. Zardi
Previous Post Next Post