Kisruh Penunjukan Ketua KAN Oleh Gubernur Sumbar

Padang, Nn ~ Penunjukan langsung H Ahmad HS Dt Maharaja Basa, oleh gubernur Provinsi Sumatera Barat Irwan Prayitno pada tanggal 12 Agustus 2013 lalu mengakibatkan terjadi kisruh ditengah masyarakat Kuranji. karena ada dualisme kepemimpinan di KAN Pauh Tapian Sambilan. Yang sangat disayangkan, penunjukkan ketua KAN yang baru oleh Gubernur, tanpa harus menunggu berakhirnya masa bhakti ketua KAN yang lama.

Ini disampaikan Yusrizal Syukur SE, MM, selaku tokoh adat, serta para ninik mamak di kecamatan Kuranji, beberapa waktu lalu dikediamannya. 

Menurutnya gubernur sudah salah langkah dalam pengangkatan Ahmad HS, sebab Proses pengangkatan dan pelepasan ketua KAN harus melalui proses bajini adat oleh para ninik mamak dengan musyawarah dan mufakat, dan itu sudah menjadi tradisi budaya masyarakat minangkabau sejak zaman dahulunya bukannya ditunjuk langsung gubernur, ucap Yusrizal dan diiyakan oleh para ninik mamak yang turut hadir dirumah itu. 
Oleh karenanya, kami selaku tokoh adat secara keras menentang sikap dan kebijakan yang telah diambil secara absolute oleh Irwan Prayitno.

Polemik yang telah terjadi ini mangakibatkan KAN Pauh Tapian Sambilan tidak berjalan sesuai fungsinya, sehingga menimbulkan gejolak yang tak berujung dan tidak menemui titik terang dalam penyelesaian proses pengangkatan Ketua KAN baru di kecamatan Kuranji.

Irwan prayitno harus bertanggung jawab dengan segala kebijakan yang diambil secara langsung, tegas ninik mamak tapian sambilan,” kalau seperti ini yang akan merasakan dampaknya adalah para masyarakat adat yang berdomosili di kawasan Kuranji”. Tegas ninik mamak tapian sambilan.

Kisruh ini harus segera diakhiri, agar dampak yang ditimbulkan tidak menyebar luas pada masyarakat sekitar. Jika adanya dualisme kepemimpinan masyarakatpun tidak akan tahu kemana akan mengurus keperluan adat nantinya.

Jika tidak ada aral melintang, ninik mamak tapian sambilan akan mengadakan pengangkatan Ketua KAN secara adat pada tanggal 27 November 2013, disaat pengangkatan tersebut para tokoh adat mengharapkan Irwan Prayitno untuk datang menghadiri dan menjelaskan mengapa diangkat Ahmad HS tanpa prosesi adat, sehingga masyarakat tahu apa maksud dan tujuan dari kebijakan yang diambil Gubernur Sumbar. Ely/mon/daniel 

Previous Post Next Post