Peringatan Harkitnas Khidmat

Nn, Padang -- Di era globalisasi sekarang ini pengetahuan tentang keaneka ragaman latar belakang dan budaya bangsa  perlu untuk diketahui, dipelajari dan dipahami  khususnya oleh generasi muda, baik melalui jalur pendidikan formal maupun non formal. Upaya ini perlu dilakukan dalam rangka membentuk karakter bangsa yang berkeadaban, mampu bersikap damai di tengah perbedaan, menebarkan benih cinta kasih kepada sesama, serta mengedepankan persatuan dan kesatuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Hal itu disampaikan Walikota Padang  DR. H. Fauzi Bahar, M. Si, selaku pembina upacara dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional Ke-104, di Lapangan Imam Bonjol Padang. 

Turut hadir Jajaran Muspida Kota Padang dan seluruh Pegawai Pemko Padang. Fauzi mengatakan, letak geografis Indonesia yang berada di antara dua benua dan dibatasi dengan dua samudra menjadikan Indonesia merupakan suatu negara yang kaya, tidak saja dari segi kekayaan hayati tetapi juga kaya akan khasanah budaya. Keaneka ragaman suku bangsa yang mendiami bumi nusantara dengan sifat geografis yang berbeda memunculkan keaneka ragaman pula pada seni budaya, bahasa, adat istiadat, tata cara, kebiasaan, dan status sosial masyarakat.

Keaneka ragaman  ini sebenarnya merupakan suatu aset bagi Indonesia, karena ia merupakan suatu keindahan dan sekaligus juga menjadi suatu kekuatan. Oleh karena itu sudah menjadi kewajiban kita untuk dapat menjaga dan melestarikannya dari pengaruh buruk yang datang dari masuknya budaya asing ke dalam masyarakat, ujar Fauzi.

Tampaknya hal ini sudah disadari oleh para pendiri negara ini, bahwa untuk membangun bangsa yang kuat diperlukan keteguhan dalam menjaga nilai-nilai budaya yang dapat mempersatukan masyarakat Indonesia yang majemuk. Dengan dibacakannya pesan-pesan para Pahlawan Nasional dan diikrarkannya Sumpah Pemuda di tahun 1928 hal ini menunjukkan bahwa bangsa Indonesia mempunyai komitmen tinggi untuk menjaga nilai nilai budaya bangsanya sebagai bagian dari kehidupannya, tambah Fauzi. 

Jika dihitung dari titik awal Kebangkitan Nasional Tahun 1908, maka pada Tahun 2012 ini sudah lebih seratus tahun berproses dalam kesadaran maupun kehidupan kita untuk menjadi bangsa yang berdaulat, bangsa yang memiliki identitas dan jatidiri dalam mengarungi kehidupan

bermasyarakat. Berbangsa dan bernegara. Wajah dan corak Indonesia pun tentunya telah banyak mengalami perubahan dan perkembangan sejalan dengan perkembangan waktu. 

Demikian halnya, nilai-nilai kebangsaan selama 104 Tahun tersebut tentunya telah mengalami pasang surutnya, seiring dengan perubahan zaman dan tuntutan masyarakat itu sendiri. Perubahan dan tuntutan ini mau tidak mau, suka atau tidak suka, pasti akan berada dan menyatu dalam proses perjalanan sejarah bangsa Indonesia. 

Kita telah sama-sama mengalami dan merasakan betapa perjalan bangsa Indonesia yang telah berkali-kali mendapat gangguan, tantangan, hambatan dan bahkan ancaman, baik dari dalam maupun dari luar negeri. 

Maka, tetaplah menjaga konsistensi dan berkesinambungan nilai-nilai kebangsaan yang telah dirintis oleh para pendahulu kita. Tentunya sebagai generasi penerus perjuangan bangsa kita tidak boleh lengah dan lupa akan makna hakiki nilai-nilai kebangsaan tersebut. 

Secara khusus, hal ini sangat penting dalam menyikapi dan menghadapi era perubahan serta kemajuan yang dewasa ini. Dan yang akan terus menerus terjadi di masa mendatang. Pada kesempatan yang sama, peringatan Hari Kebangkitan Nasional juga di lakukan dengan Ziarah ke Taman Makam Pahlawan Kuranji di Kecamatan Kuranji dan Taman Makam Pahlawan Kapalo Koto Pauh Kecematan Pauh, dengan melaksanakan upacara penghormatan dan menaburkan bunga. **
Previous Post Next Post