Investor China Lirik Industri Otomatif Sumbar

Nn, Padang -- Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Sumatera Barat, Asnawi Bahar mengatakan, sejumlah investor asal China melirik peluang investasi industri produk peralatan mobil, alat berat dan perlengkapan camera pengintai atau Closed Circuit Television (CCTV) di Sumbar.

Kadin Sumbar menyampaikan hal ini seusai membawa rombongan investor asal China dari perusahaan Bimo Group bertemu Gubernur Sumbar Irwan Prayitno di gubernuran. Asnawi mengatakan, investor asal China sudah menyatakan minatnya untuk membuka industri produk peralatan mobil, alat berat dan CCTV tersebut.

Kalangan pengusaha itu, nantinya akan integrasikan menjadi satu industri "Bimo Group" dengan perkiraan nilai investasinya Rp110 juta dollar Amerika Serikat. Setelah adanya pertemuan dengan gubernur, segera dimulai proses perizinan oleh investor China dan diharapkan sampai akhir tahun ini semuanya dapat dituntaskan.   

"Investor China itu membutuhkan sekitar 200 hektare lahan dan sekitar 1.500 orang tenaga kerja. Rencananya berlokasi di Padang atau di Padang Pariaman," ujarnya. Menyinggung alasan dipilih Sumbar bagi kalangan pengusahan yang bergerak pada investasi produksi mobil baru pabrikan global itu, ia mengatakan, tak terlepas dari upaya Kadin dengan pemerintah provinsi mengundang investor.

Selain itu, tentu setelah kalangan pengusaha itu membandingkan dengan daerah-daerah industri lainnya yang ada di Indonesia. "Kita berharap dukungan semua pihak, karena investor asal China berencana menasionalkan produk yang dihasilkan nanti," ujar Asnawi.

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno menyatakanan, mendukung proses percepatan perizinan rencana investor China itu, dan diharapkan dukungan dari kabupaten dan kota. Menurut gubernur, soal perizinan tak ada kendala berarti dan bisa dilaksanakan secara cepat terhadap investasi PMA maupun PMDM karena sudah menjadi komitmen pemerintah provinsi.

Namun, berkaitan dengan pembebasan lahan yang diperlukan dukungan penuh dan kerja keras bupati dan wali kota nantinya, sehingga tak menghadapi hambatan. “Rencana lokasi pendirian pabrik produk kendaraan, alat berat dan CCTV yang direncanakan berada di wilayah Padang atau Padang Pariaman, karena dekat dengan akses jalan tol nantinya, bandara dan pelabuhan Teluk Bayur," katanya.   

Menyinggung masalah tenaga kerja, gubernur Sumbar meminta menerima dominan tamatan SLTA/SMK di daerah, tapi tentunya perlu diberi pembekalan untuk meningkatkan kemampuan sesuai kebutuhan industri tersebut. "Rencana ini diperlukan dukungan semua pihak, sehingga proses setahun-dua tahun ke depan investasi produksi mobil pabrikan dapat beroperasi," ujarnya.**

Post a Comment

Previous Post Next Post