Arsitektur Bangun Tua Padang Punya Daya Jual

Nn, Padang -- Pengusaha Marco Group menilai gaya arsitektur bangunan tua yang berada di pinggir Batang Arau Kota Padang, Sumatera Barat punya daya jual untuk wisatawan luar negeri bila dikembangkan secara baik.

Hal itu disampaikan Tedy Marco seusai meninjau kawasan bangunan tua bersama Wakil Gubernur Sumbar, Muslim Kasim dan Ketua Asita Pusat, Asnawi Bahar dan Kadis Pariwisata Padang, Edi Hasymi di Padang, Kamis.

Menurut Tedy, arsitektur neo-klasik bangunan tua peninggalan zaman kolonial Belanda itu, cukup prospek dan luar biasa untuk dikembangkan jadi obyek wisata.

Dalam pengembangan kawasan bangunan tua dari kawasan Batang Arau sampai ke Muaro Padang, tanpa menghilangkan gaya dan bentuk yang.

Rencana pengembangan kawasan Padang kota lama menjadi pusat grosir dan restoran/cafe kuliner, katanya, diharapkan dapat dimulai pada tahun ini.

Pengusaha yang telah berpengalaman dalam bidang bisnis pembangunan mall itu, optimistis dapat diwujudkan menjadi obyek wisata berskala internasional.

"Kita mengembangkan kawasan bangunan tua dan pihak yang mengisi nantinya kalangan pengusaha ritel dan restoran yang berminat. Pengembangannya sama dengan mall," ujarnya.

Wagub Sumbar, Muslim Kasim mengatakan sekitar 20 bangunan tua peninggalan zaman Belanda itu, ada yang terabaikan dan tidak dibenahi secara maksimal.

Kendati pun ada yang dibenahi, tapi difungsikan untuk gudang komoditi dan bahan bangunan bagi kalangan pengusaha di Kota Padang.

Justru itu, ide rencana pengembangan yang digagas Pemkot Padang mendapat tanggapan pengusaha nasional, bahkan semakin kuat minatnya setelah melakukan peninjauan.
"Provinsi mendukung untuk pengembangan kawasan bangunan tua di Padang kota lama itu, sehingga bertambahnya destinasi obyek wisata ke depannya," ujarnya.

Menurut Muslim, kawasan bangunan tua Kota Padang punya potentu untuk membuat banyak wisatawan datang, apabila sudah hidup aktivitas dan tersedia tempat belanja serta penginapan.

Kepala Dinas Pariwisata Padang, Edi Hasymi menambahkan, sebagian dari pemilik bangunan tua yang ada di kawasan Batang Arau sudah dihubungi.

Namun, belum banyak yang bisa bertemu langsung dengan pemilikinya, tapi dengan pihak yang mengontrak gedung-gedung sudah disampaikan rencana tersebut.

Gedung tua yang ada, tambahnya, sebagian ada milik masyarakat dan punya perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seperti Pelindo II dan Pertamina serta Bank Indonesia.

Menyinggung dalam pengembangan kawasan kota lama itu melibatkan masyarakat Kota Padang, Edi menanggapi, ke depan akan dibuat standar masyarakat yang bisa berdagangan di arena tersebut. **

Post a Comment

Previous Post Next Post