Sumbar Makan Coklat

Nn, Padangpariaman -- Kita bersyukur beberapa kab/ko di Sumatera Barat telah memulai memfokuskan pembangunan pada “one village, one product “ yang merupakan kelebihan masing-masing daerah.  Kabupaten Padang Pariaman saat ini fokus pada produksi coklat dan Pabrik Mini ini sebuah bukti, keseriusan Bupati Padang Pariaman.

Ini diungkap Gubernur Irwan Prayitno, ketika memberikan sambutan pada kunjungan kerja ke Padang Pariaman meninjau Pabrik Mini Coklat Gapoktan Koto Hilalang Sepakat KSU Padang Mandeh Sakato di Nagari Sikuncur Kecamatan V Koto Kampuang Dalam Padang Pariaman, siang tadi.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Bupati Ali Mukni, Kadis Perkebunan, Ir. Fajaruddin, Kadis Koperasi dan UKM Drs. Ahmad Charisma, beberapa kepala SKPD dilingkungan Pemkab Padang Pariaman.

Lebih jauh Irwan menyampaikan, pemerintah pusat telah menetapkan Sumatera Barat sebagai sentra coklat wilayah Barat Indonesia. Dan kabupaten Padang Pariaman merupakan sentra coklat Sumatera Barat.

Program pengembangan coklat di Sumatera Barat terus digulirkan oleh pemerintah pusat, saat ini ada 90.000 batang bibit coklat yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat melalui Dinas Perkebunan Sumatera Barat.  Oleh karena masyarakat diharapkan mampu memanfaatkan lahan-lahan kosong mereka untuk berproduksi dengan tanaman coklat.

Dari hasil penelitian beberapa pakar, agar kesejahteraan masyarakat lebih meningkat dalam produksi coklat diharapkan masyarakat melakukan permentasi coklat, sehingga harganya lebih bersaing lebih baik. Ada sekitar 70 Miliar tambah penghasilan yang tumbuh dari produksi coklat yang dipermentasi, ujarnya.

Irwan juga menyampaikan, hasil produksi coklat yang telah dipermentasi, akan mendapat tempat yang baik untuk ekspor di Pasar Malaysia, Singapura, Australia dan beberapa negera eropah lainnya.  Selain itu masyarakat kita sendiri juga telah bisa memanfaatkan produksi coklat yang dipermentasi ini dengan melakukan produksi sendiri seperti Pabrik Mini milik Gapoktan Koto Hilalang Sepakat ini.

Kita juga berharap kedepan produksi coklat ini akan mampu menjadi produksi rumah tangga yang baik dalam meningkat kesejahteraan masyarakat. Jika saja produksi makan coklat telah menjadi milik masyarakat Padang Pariaman,tentu ini akan menjadi aikon spesifik makanan daerah ini.

Tinggal kini bagaimana kita mendorong anak-anak  dan generasi kita untuk meningkatkan makanan coklat sebagai makanan yang bergizi tinggi untuk kecerdasan otak mereka.  Soal dari data yang ada kebutuhan makan coklat rata-rata masih 0,06 kg/pertahun perorang di Sumatera Barat.

Sementara didaerah maju seperti eropah telah menjadi kebutuhan makan coklat rata-rata sebesar 60 kg/ pertahun masing-masing orang. Pihak-pihak terkait mesti terus melakukan sosialisasi bagaimana makan coklat mampu menjadi makan idola baru masyarakat kita untuk meningkatkan daya saing kecerdasan sekaligus meingkatkan kesejahteraan masyarakat didaerah ini, harapnya.

Bupati Ali Mukni dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan, dalam rangka sosialisasi minat makan coklat di daerah akan melakukan pencanangan “ Sumbar Makan Coklat “. Kami saat ini sedang melakukan berbagai persiapan merampungkan kegiatan tersebut.

Acara ini akan dihadiri oleh Bupati / Walikota se Sumatera Barat, dan berharap nan Bapak Menteri Pertanian mau membuka acara dimaksud, ujarnya. Zardi

Post a Comment

Previous Post Next Post