10 ribu KK Masyarakat Pasbar, Masih Tertinggal

Nn, Pasaman -- Sedikitnya 10.000 kepala keluarga (KK) masyarakat Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat masih belum keluar dari ketertinggalan yang tersebar pada 11 kecamatan.
 
Wakil Gubernur Sumatera Barat Muslim Kasim didampingi Wakil Bupati Pasaman Barat, Syahrul meninjau langsung nagari (desa, red) terisolir di Kenagarian Sasak, Kecamatan Sasak Ranah Pasisie.
 
Di Nagari Sasak terdapat tiga jorong belum mempunyai akses jembatan untuk akses melintasi sungai Batang Pasaman, meliputi Jorong Maligi, Pasa Lamo dan Padang Alaban.
 
Sedikitnya masyarakat yang bermukim di tiga jorong tersebut sekitar 2.000 kepala keluarga, yang hanya mengandalkan transportasi mesin tempel menuju ibukota kecamatan. Wagub Sumbar, Muslim menyampaikan pemerintah provinsi sudah menjadikan program prioritas dalam mengeluarkan masyarakat di kawasan pesisir pantai dari ketertinggalan.
 
Gerakan Pensejahteraan Ekonomi Masyarakat Pesisir (GPEMP) dibentuk Pemprov Sumbar untuk mengeluarkan masyarakat dari keterisoliran melalui berbagai program penanggulangan kemiskinan yang terintegrasi pada program Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Tujuh kabupaten dan kota di kawasan pesisir Sumbar itu, meliputi Pasaman Barat, Agam, Pariaman, Padangpariaman, Padang dan Pesisir Selatan serta Kepulauan Mentawai.
 
"Perlakukan program penanggulangan kemiskinan antara di kawasan pesisir dan daerah bagian darat jelas berbeda. Makanya untuk masyarakat nelayan didorong adanya akses transportasi, suntikan modal dan program sektor perikanan," katanya.
 
Justru itu, tambahnya, anggarannya tengah dibahas dan diharapkan mulai pada 2012, setidaknya empat nagari di setiap kabupaten yang tujuh tersebut, bisa keluar dari keterisoliran. Wakil Bupati Pasaman Barat, Syahrul membenarkan sekitar 11 nagari/desa di daerahnya masih tertinggal dengan jumlah sekitar 10.000 KK.
 
Mereka belum adanya akses jalan dan terjangkaunya alat penerangan yang layak seperti PLN. Setiap kacematan di Pasaman Barat terdapat masing-masing satu nagari terisolir, mudah-mudahan dalam kurun tiga tarun mendatang sudah teratasi kendala tersebut.
 
Makanya, tambah dia, Pemkab Pasaman Barat sudah mulai membuka akses jalan dan rencanakan membangun jembatan sepanjang 100 meter untuk melintasi sungai Batang Pasaman. Pembangunan jebatan itu, direncanakan dapat dimulai pengerjaan tahun depan dan diharapkan mendapatkan dukungan anggaran pemerintah provinsi.
 
"Wakil gubernur sudah melihat langsung, serta anggota Komisi II DPRD Sumbar, Zulkanedi Zaid sehingga mendapat dukungan dari anggaran provinsi," ujarnya. Zardi

Post a Comment

Previous Post Next Post