Sumbar Miliki Tiga RS Kelas B

RSUD Solok Terakreditasi Naik Peringkat ke Kelas B
Saat ini Sumatera Barat telah memiliki 60 unit RS, 21 Unit RS milik pemerintah, 35 Unit Swasta dan 4 unit TNI/Polri.  43,3 % Rumah Sakit telah terakreditasi, 20 % RS pemerintah dan 23 % RS swasta dengan  BOR ( Bed Occupation Rate ) atau angka rata-rata tempat tidur dalam satu tahun, rata-rata 70,4 %.  Dalam kurun waktu 20 tahun perjalan RS di Sumatera Barat hari ini ditetapkan satu lagi rumah sakit dengan kelas B RSUD Solok, berdasarkan Keputusan Menkes RI Nomor HK.03.05/520/2011, tanggal 21 Februari 2011.
Ini disampaikan Wakil Gubernur Sumatera Barat Muslim Kasim saat memberikan sambutan pada acara peresmian RSUD Solok menjadi Rumah Sakit Kelas B, Kamis siang ( 14/7). Hadir dalam kesempatan tersebut Dirjen P2PL  Prof. DR. Candra Yoga Aditama, Beberapa Anggota DPRD Sumbar, Wawako Yul Efian, Kadis Kesehatan Dr. Hj Rosnini Syafitri,  Kepala Biro Humas dan Protokol Surya Budhi,SH, Kabiro Bina Sosial yang diwakili Drs. H. Happy Diaz, Muspida Solok, Kepala RSUD Solok, serta beberapa kepala SKPD terkait dilingkuangan Pemko Solok.
Nn, Solok -- Lebih lanjut Muslim Kasim menyampaikan,  Kita bangga saat ini Sumbar telah memiliki 3 RS dengan kelas B ( RS Ahmad Muchtar Bukittinggi, RS M. Djamil Padang , RSUD Solok). Semoga keberhasilan ini menjadi motivasi seluruh jajaran manajemen di RSUD Solok untuk lebih baik, menjadi RS yang ideal dan dicari oleh masyakarat. 
 
Kita berharap semua RS kelas B ini mampu menyaingi  RS negara tetangga, dengan meningkatkan mutu pelayanan dengan 3 S ( Senyum, Salam dan Sapa ).  Sentuhan 3 S ini tentu akan menjadi penyejuk bagi pasien dan masyarakat yang berobat kesini. 
 
Manajemen, pola kepemimpinan serta komitmen seluruh elemen RSUD Solok ini, tentu akan menjadi barometer support untuk  kemajuan pelayanan di RS ini, katanya.
 
Dirjen P2PL Kementerian Kesehatan RI Prof. DR Candra Yoga Aditama dalam kesenpatan tersebut menyampaikan,  kesehatan amat penting dalam kehidupan. OIeh karena itu pelayanan kesehatan merupakan hajat kepetingan masyarakat banyak. 
 
Dengan pelayanan kesehatan yang optimal, kita dipengaruhi oleh “ 5 Padat “.  Pertama Padat Pakar, kita butuh tenaga-tenaga medis yang professional. Kedua Padat Tehnologi, dalam peningkatan pelayanan kesehatan kita butuh tehnologi, Ketiga Padat Modal, dalam membangun fasilitas dan memberikan kepuasan pelayanan kesehatan masyarakat kita butuh modal besar. 
 
Keempat Padat Manfaat,  dengan sarana dan prasana yang cukup baik, tentu akan memberikan manfaat yang baik masyarakat. Namun kita mesti waspada pada Padat Kelima, Padat Masalah, jika kita tidak bias mereson dan mengatasi berbagai persoalan yang terjadi dalam perkembangan pelayanan dan perkembangan penyakit yang ada ditengah-tengah masyarakat, maka Padat Masalah akan menjadi persoalan yang menghambat kemajuan kita. 
 
Saat ini dari 1.600 RS di Indonesia dengan berbagai kelas, A, B, C, baru yang terakreditasi standar pelayanan umum 60 % . Oleh karena itu kita perlu memberikan perhatian secara bersama-sama, terutama mitra kerja Pers untuk melakukan control dalam peningkatan pelayana di setiap rumah sakit, harapnya.
 
RSUD Solok naik peringkat ke kelas B dengan kondisi fasilitas hingga saat ini, 16 orang pelayanan Dokter Spesialis, 12 penyakit pelayanan rawat jalan ( kebidana, Bedah, Mata, THT, Anak, Syaraf, Penyakit Dalam, Gigi, Kulit, Jiwa, Jantung dan Paru ),  6 pelayanan penyakit rawat inap ( Penyakit Dalam, Anak, Bedah, Neuro & Mata, Kebidanan dan VIP ) serta 4 fasilitas penunjang, Laboratorium , Radiologi, Fisioterapi dan Apotik.
 
RSUD Solok yang memiliki moto “ Santun dalam melayani, cepat dan tepat dalam bertidak “ itu memiliki  212 unit tempat tidur pasien.

Post a Comment

Previous Post Next Post