Perjalanan Wagub Sumbar Ke NTB (1)

Nn, NTB -- Setelah melakukan perjalanan tiga ditempat di Provinsi Bali Wagub Muslim Kasim dan rombongan menerus perjalan kunjungan kerja ke Provinsi Nusa Tenggara Barat. Di Nusa Tenggara Barat ini rombongan melakukan peninjauan home industry pengolahan manisan tomat, pala, kelapa, Pabrik Phonik Mas pengolahan makanan rumput laut, kantor Dekranasda NTB dan Home Industry pengolahan kayu “ Ratna Shop”. 

Ketika kita melihat dan memperhatikan kondisi hasil pertanian tomat masyarakat di daerah Kotobaru Tanah Datar, Alahan Panjang, Padang Panjang dan Agam, yang saat harga jatuh tomat banyak dibiarkan membusuk. Kita tahu tomat adalah tanaman yang tidak tahan, dan mudah dalam jangka waktu tertentu akan mudah busuk. Kesemua itu seakan-akan terjawab oleh produktifitas, inovatif dan kreatifitas masyarakat NTB, jika juga semua itu dapat dikembangkan secara baik oleh masyarakat Sumatera Barat.

Di NTB di kampong Rajunas desa Martas Kec. Batu Keliang Kab Lombok Tengah, Wagub Muslim Kasim meninjau Home Industry “ Tiga Dara “. Disini tomat yang seukuran kecil, yang biasa oleh masyarakat kita hanya untuk bahan dapur diolah menjadi manisan, yang rasanya seperti “ kurma”, malahan terasa lebih lezat dan nikmat. Ada kekenyalan yang legit, manis krespi dilidah. 

Tomat manisan ini mampu tahan hingga 7- 8 bulan, tanpa bahan pengawet. Untuk ukuran 8 kg tomat basah akan menghasilan 1 kg manisan tomat. Pengolahan manisan tomat ini juga dilakukan penjemuran, sementara peralatan yang dipergunakan adalah peralatan biasa tidak ada sentuhan tehnologi. 

Harga manisan tomat 1 kg dihargai sebesar Rp. 30.000,-  hingga Rp. 40.000,-, sayangnya pada harga tomat naik sampai Rp. 4.000,- perkilo pengusaha tomat tersebut tidak melakuan produksi, karena harga tidak sesuai lagi dengan standar harga beli manisan tomat. 

Dari kondisi daerah sesungguhnya produksi tomat NTB relatif amat sedikit dibandingkan produksi masyarakat petani tomat Sumatera Barat yang pada tahun 2010 telah mencapai 38.981 ton. Jika pengolan manisan tomat ini dikembangan oleh masyarakat di daerah ini, tentu ini akan menjadi komoditi unggulan selain jumlah lahan dan produksi yang cukup besar, nilai jual tomat akan mampu stabil dipasaran.

Wagub Muslim Kasim dalam kesempatan tersebut menyampaikan, produk manisan tomat, pala, kelapa amat sangat baik dikembangkan oleh home industri di Sumbar selain modal yang tidak membutuhkan biaya besar, bahan dan pengohannya amat sederhana. 

Jika saja ini dapat kita berikan sentuhan tehnologi tentu hasilnya akan mampu dua kali lipat dengan hasil yang tentu lebih higenis. Pembuatan manisan tomat, pala dan kelapa ini sesungguhnya kesibukan kegiatannya hampir sama dengan usaha pembuatan kerupuk sanjai dan makanan-makan khas Sumbar. Oleh karena itu kita akan merancang sebuah kegiatan pelatihan terhadap masyarakat yang berkeinginan melakukan usaha manisan tomat, pala dan kepala muda, yang nantinya kita datangkan dari pengusaha di NTB ini, ujarnya...............(bersambung)

Post a Comment

Previous Post Next Post