Wagub Muslim Kasim : “ Ini sebuah keberhasilan yang patut kita tularkan ke daerah lain”

“ Pasar Sago Dahulunyo Tampek Buangan Sampah
Ditangani dengan Inovasi Manajemen secara terpadu
Kini Pasar Sago semakin indah
Para Pedagang semakin maju, karena jualan semakin laku “
 
“ PKL umumnya lemah dan melarat
Perlu bimbingan Manajemen dan Permodalan
PKL cikal bakal Konglomerat
PKL butuh bimbingan Wako dengan ikhlas dan kesabaran “
 
Bait pantun ini disampaikan Wagub Muslim Kasim mengawali sambutannya saat acara peresmian Pemanfaatan Los PKL terminal Sago, Pasar Ibuh dan Pondok Promosi Kota Payakumbuh serta syukuran IMP Award 2010. Hadir dalam kesempatan tersebut Walikota Josrizal, Sekditjen Perdagangan Dalam Negeri Kementrian Perdagangan dan Perindustrian Dr. Masjoko, Ketua DPRD, Wakil Walikota, Kadis Perindagkop dan UKM Ir. Afandi Laudin, Ka Bapedalda, Drs. Asrizal Asnan, MM, Ka. Badan Bimas Ketahan Pangan Ir. Syarial Syam, Staf Ahli Bidang Pemerintahan Drs. Sudirman Gani, beberapa kepala SKPD dilingkungan Pemko serat beberapa organisasi pendagang Payakumbuh serta
 
Lebih jauh Wakil Gubernur Muslim Kasim menyampaikan, aktivitas ekonomi perkotaan pada umumnya identik dengan usaha perdagangan kaki lima , Hal ini lumrah karena pada pusat perdagangan semua orang datang untuk mendapat barang-barang yang diperlukan dalam kehidupannya.
 
Pada banyak tempat, keberadaan pedagang kaki lima sering dipersepsikan sebagai penyebab terjadinya kesemerautan dipusat perdagangan perkotaan, hal ini terjadi karena tidak tertata dengan baik. Oleh karenanya penataan pedagang kaki lima sangat perlu dilakukan karena sangat mempengaruhi kegiatan aktivitas ekonomi perkotaan.
 
Jika di kota-kota lain pedagangan kaki lima digusur dan ditendang, di kota Payakumbuh ini para pedagang kaki lima ditinggikan martabatnya oleh Walikota Josrizal Zain, dengan berbagai program ujud dari inovasi manajemen perkotaan. Pemko Payakumbuh sangat menyadari betul pentingnya keberdaan kota dapat memberikan suasana kondusif bagi aktifitas ekonomi masyarakat dan pengunjung yang ingin berbelanja di Kota Payakumbuh, sehingga wajar pemerintah memberikan penghargaan “ Inovasi Manajemen Award  tahun 2010“, dan semua ini patut kita tularkan kepada daerah lainnya di Sumbar, ujarnya.
 
Muslim Kasim juga menyampaikan, pemerintah provinsi hingga tahun 2010 telah meregistrasi 7.000 PKL dan memberikan stimulasi permodalan masing-masing sebesar Rp. 500 ribu per PKL. Ditahun 2011 ini pemprov juga akan melakukan regisrtasi PKL sebanyak 2.000 PKL termasuk 500 PKL untuk Kota Payakumbuh dan memberikan stimulasi permodalan sebesar Rp. 1 juta per PKL melalui koperasi pembinanya.
 
Pelaksanaan pembangunan rehabilitasi pasar PKL yang dilaksanakan di Payakumbuh, merupakan bentuk keterpaduan dan sinegritas program antara provinsi dan pemko dalam rangka mendorong peningkatan  kesejahteraan pelaku usaha mikro kecil dibindang perdagangan  yang juga perlu terus dikembangkan ke daerah-derah lain atau lapangan usaha lainnya. Percepatan pembangunan ekonomi daerah akan sulit berhasil jika tidak didukung oleh program yang terpadu dan kerjasama yang baik antara pemerintah kabupaten dan kota .
 
Saat ini dari laporan yang diterima penyaluran KUR di Sumbar oleh 7 bank pelaksana sampai akhir desember 2010 berjumlah Rp. 779,61 miliyar dengan debitur 72.000 orang yang tersebar pada beberapa daerah di Sumbar. Pemprov Sumbar dalam lima tahun yang akan datang memberikan prioritas terhadap upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui Program kegerakkan terpadu Peningkatkan Kesejahteraan Petani dan Gerakkan Terpadu Peningkatan Pelaku Usaha Mikro Kecil dibidang Perdagangan dan Perindustrian termasuk pengembangan koperasi sebagai lembaga ekonomi yang mendukung, ungkapnya.
 
Sesditjen Perdagangan Dalam Negeri Kementrian Perindag, Dr. Masjoko dalam kesempatan itu menyampaikan, apresiasi yang tinggi kepada seluruh jajaran pemko dan masyarakat Kota Payakumbuh atas perolehan penghargaan “IMP Award 2010 “, bidang pengelolaan PKL dan bidang pengelolaan pasar tradisional dari Kementrian Dalam Negeri. Hal ini menujukan perhatian pemerintah Payakumbuh sekaligus harapan untuk terus mengembangkan berbagai fasilitas perdagangan dan ekonomi demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Kota Payakumbuh.
 
Pada tahun 2011 ini, Kementrian perdagangan mulai mengembangkan 10 Pasar Percontohan melalui anggaran tugas pembantuan 2011. dalam program pasar percontohan ini daerah penerima bantuan tidak hanya mendapat stimulus berupa dana, namun juga berbentuk pendampingan konsep perencanaan, proses kostruksi bangunan fisik pasar hingga pengelolaan manajemen pasar, katanya.
 
Wako Josrizal Zain dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan, saat ini pemko Payakumbuh telah membina 1000 orang PKL yang berada di Los Terminal Sago dan pasar Ibuh Payakumbuh. Kita juga telah mengajak agar mereka terus bersatu padu dalam kelompok-kelompok organisasi masing-masing berbenah diri secara baik dan kita pemko hanya bersifat megfasilitasi dan mendorong keberhasilan usaha mereka.
 
Dulu pasar ini amat becek dan para PKL sering kadang kala membuat ketidak nyaman para pengunjung pasar ini. Kita dengan berbuat sepenuh hati membangun memikiran, dan pola pikir yang lebih baik kepada mereka, maka kita mampu merobah sesuatu yang berupa ancaman dan halangan dapat menjadi sebuah potensi yang produktif dan inovatif dalam penataan manajemen perkotaan. Keberhasilan ini tidak terlepas dari kerjasama dan proaktifnya masyarakat membantu kenyamanan , ketertiban dan kesehatan kota di Payakumbuh ini. Katanya.

Post a Comment

Previous Post Next Post