Kolaborasi Pemko Padang dan Jepang, Atasi Krisis Cagar Budaya

Nusantaranews, Padang – Pelestararian kawasan Kota Lama di Kota Padang merupakan tanggungjawab bersama. Apalagi pasca gempa 30 September 2009,  banyak dari bangunan cagar budaya yang terancam musnah, karena adanya intervensi bangunan-bangunan baru. Oleh karena itu dukungan pemerintah dan kesadaran masyarakat sangatlah penting untuk menjamin perlindungan terhadap kawasan dan bangunan tua bersejarah itu, tutur Kepala Dinas Pariwisata Kota Padang DR. H. Edi Hasyim, M.Si usai acara workshop bangunan cagar budaya kota lama di gedung Lapau Gadang Bank Indonesia Muara Padang.

Hadir pada kesempatan itu, Walikota Padang DR. H. Fauzi Bahar, M.Si, Direktur Jenderal Sejarah dan Purbakala, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Aurora Tambunan, Direktur Purbakala Junus Satria Atmojo, Direktur General National Research Institu For Cultural Properties Tokyo Mr. Nobuo Kamei, Direktur Japan Center for International Cooperation in Consevation (NRICP) Tokyo Mr. Shin’ichi Shimizu, Kepala Museum Adytiawarman Sumatera Barat Dr. H. Muasri dan masyarakat lainnya.

Pada umumnya, masyarakat kawasan kota lama menyadari arti pentingya bangunan cagar budaya terhadap perjalanan sejarah Kota Padang. Namun beberapa dari mereka, belum mampu melestarikan dan mempertahankannya. Kondisi ini tentu didasari oleh faktor kepentingan pribadi, seperti budidaya burung wallet, sehingga banyak kondisi fisik bangunan yang mulai berobah dari bentuk aslinya. Padahal Pemerintah Kota Padang melalui SK Walikota No.3 tahun 1998 telah menetapkan bangunan-bangunan bersejarah mana yang perlu dilindungi dan dilestarikan.

Menyikapi hal ini, melalui workshop yang bekerjasama dengan pemerintah Jepang, diharapkan peserta workshop mampu mengadopsi langkah-langkah yang telah diambil pemerintah Jepang, sewaktu mereka mengalami dan mengatasi krisis cagar budaya pada perang dunia ke 2, harapnya.redaksi

Post a Comment

Previous Post Next Post