Para Menteri Tinjau Proses Tanggap Darurat

Menteri Pertahanan Purnomo YusgiantoroJangan ada istilah Keterlambatan



Menhan Purnomo & Wagub
nusantaranews, sumbar -- Kunjungan Menteri Pertahanan Republik Indonesia bersama rombongan ke Sumatera Barat kali ini, tidak saja untuk mengetahui kesiapan TNI selain perang, namun juga melihat sejauhmana peranan dan keikutsertaan TNI dalam penanggulangan bencana tsunami di Mentawai. “Apakah jumlah personil saat perlu ditambah atau ada saran lain yang lebih baik dalam mempercepat masa tanggap darurat penanggulangan
bencana tsunami Mentawai ini,” kata Menhan RI Purnomo Yusgiantoro dalam sambutannya pada pertemuan singkat dengan Wakil Gubernur Sumbar Muslim Kasim di Vip Room BIM, Sabtu pagi, (6/11).

Hadir pada kesempatan tersebut Menteri Perindag Eka Marie Pangestu, Menristek Suhana Surapranata, Utusan Kasad, Kasau, Kasal, Muspida  serta beberapa Kepala SKPD terkait.

Diakui Menhan, pelaksanaan masa tanggap darurat telah berjalan dengan baik, akan tetapi, jangan ada istilah keterlambatan yang disengaja dalam proses penanggulangan bencana. Karena, salah satu “pengabdian terbaik TNI adalah menyelamatkan masyarakat dari kondisi bencana,” tegasnya.

Selain itu, kami juga ingin menyampaikan turut berlangsungkawa atas duka masyarakat Mentawai dan Sumatera Barat secara umum, ujar Menhan seraya menyerahkan sumbangan berupa alat-alat medis, pertukangan, serta kebutuhan lain seperti, air mineral, minyak goreng, selimut, dan lainya melalui Wakil Gubernur Sumatera Barat Muslim Kasim.

Mudah-mudahan, masa tanggap darurat dapat segera berakhir, agar tindakan rehabilitasi dan rekontruksi segera dilakukan, sehingga masyarakat Mentawai segera pulih dan bangkit menata kehidupan yang lebih baik, harapnya.

Kementrian Perindustrian dan Perdagangan dalam kesempatan tersebut juga menyerahkan bantuan senilai Rp.

Wagub & Menperindag
175 juta.

Wakil Gubernur Muslim Kasim pada kesempatan itu juga menjelaskan bahwa proses pelaksanaan penanggulangan bencana tsunami Mentawai, terus berjalan dengan baik dan sesuai dengan sistem yang ada.

Hampir semua desa yang terkena bencana telah dapat dijangkau, meski dengan kondisi alam yang kurang mendukung proses percepatan. Sebagaimana kita tahu dipemberitaan, adanya relawan dan kru PLN yang kapalnya terbalik, namun masih dapat selamat dari ancaman badai dan gelombang laut yang besar.

Saat ini, pemprov Sumbar bersama Tim Penanggulangan BNPB dan BPBD dan unsur lainnya, telah melaksanakan pendataan awal. Baik pencarian korban, menguburkan, pemasangan tenda darurat, mendirikan posko, membuat dapur-dapur umum dan melakukan perawatan medis oleh dokter-dokter yang dikirim ke lokasi, serta menyalurkan segala bentuk bantuan secara langsung kepada masyarakat.

Begitupun Pengerahan Angkutan Udara, dua unit Pesawat Hercules TNI AU (A-1328 dan A-1321), satu unit Pesawat Foker TNI AU, dua unit Helicopter MI TNI AU, tiga unit Helicopter Puma TNI AU, satu unit Helicopter Bolco 105 POLRI, satu unit Helicopter Basarnas, satu unit Helicopter PMI, dua unit Helicopter Swasta, satu unit Pesawat Boeing 747-300 Cargo Swasta.

Pengerahan kapal Angkatan Laut, empat unit KRI TNI AL (KRI Teluk Cirebon, KRI Gilimanuk, KRI Imam Bonjol dan KRI Teluk Manado),  KM Barau, KMF Ambu-Ambu, KM Labora, KM Perintis. Sementara jumlah bantuan berupa uang tunai sebesar Rp. 2.517.121.300,-. zardi

Post a Comment

Previous Post Next Post