Walikota Fauzi Bahar Temu Pengurus Resimen Menwa

nusantaranews, padang -- Semenjak pelaksanaan otonomi daerah (Otoda) tahun 1998 lalu terkesan timbul pengotak- kotakan, baik dalam berfikir maupun untuk mencari pemimpin. Hal ini tidak seharusnya terjadi bila masyarakat dan berbagai komponen memahami makna sesungguhnya dari otonomi daerah.

Hal itu disampaikan Walikota Padang DR. H. Fauzi Bahar, M. Si yang juga Ketua Resimen Mahasiswa (Menwa) Maharuyung Sumbar pada pertemuan dengan pengurus Menwa dan mahasiswa baru/ calon Menwa, di Kampus 2 UNP Lubuk Buaya Padang, siang tadi. Juga hadir unsur pimpinan UNP Padang dan Kabid Humas Pemko Padang Richardi Akbar, S. Sos

Lebih jauh dikatakannya, dengan semangat otonomi daerah kita dituntut memacu pembangunan dan pertumbuhan perekonomian daerah secara mandiri. Untuk itu bukan berarti harus membedakan suku /RAS, tetapi bagaimana memanfaatkan segala kemampuan dan potensi yang ada di daerah.

Kalau tidak cepat- cepat dipahami arti sesungguhnya bisa berbahaya, misalnya yang menjadi pemimpin Pasaman harus orang Pasaman dan begitu juga ditempat lain. Bisa- bisa kita yang orang Padang ini harus membuat paspos ke daerah lainnya, ujar Fauzi berseloroh yang disambut geeer mahasiswa.

Untuk itu Fauzi berharap kepada mahasiswa yang masih ‘jernih’ itu agar belajar dengan baik dan memahami sesuatu sampai ke akar- akarnya. Sehingga apa yang diputuskan kelak sudah teruji dan tidak menimbulkan masalah.

Salah satu upaya menempa diri, pengetahuan dan wawasan kebangsaan adalah melalui wadah Menwa. Menwa tugasnya bukan menaku- nakuti mahasiswa, tetapi tempat membentuk diri yang lebih berdisiplin dan punya wawasan nasional/ kebangsaan.

Jangan berfikiran jelek kepada TNI, karena di tubuh TNI itu betul- betul terwujud disiplin yang tangguh dan pola berfikir nasional. Tidak ada istilah terkotak- kotak. Mereka memandang dari Sabang sampai Merauke adalah satu kesatuan yang utuh dan satu bangsa Indononesia, di bawah bendera Merah Putih. Makanya dimanapun mereka dipercaya memimpin, selalu sudah siap. Karena sudah punya wawasan kebangsaan.

Dalam era seperti sekarang ini sangat dibutuhkan sebuah ketegasan dan disiplin yang tinggi dari setiap warga Negara serta berwawasan nasional. Kalau tidak, ke depan akan selalu timbul fiksi- fiksi dan perbedaan yang tajam yang akhirnya merugikan masyarakat itu sendiri, tegas Fauzi Bahar.

Untuk itulah saya berharap generasi sekarang lebih menyiapkan diri dan bekal yang lengkap. Selaku mahasiswa belajarlah dengan tekun, penuh percaya diri, selalu mengedepankan disiplin diri.

Kalau menjadi Menwa, jadilah Menwa yang bisa mengayomi dan menjaga stabilitas kampus, masyarakat dan yang lebih luas yaitu bangsa dan Negara. Percayalah kalau selama pendidikan selalu percaya diri dan menjaga disiplin pasti akan sukses, seperti saya sudah menjadi walikota ini, jelasnya. rel/ ronald
Previous Post Next Post