Ny. NEVI IRWAN RESMIKAN SANGGAR BORDIR PKK

nusantaranews, sumbar -- KETUA TP PKK Sumbar Ny . Nevi Irwan Prayitno meresmikan sanggar bordir PKK sekaligus membuka pelatihan kursus bordir binaan bagi perempuan kurang mampu di Gedung PKK Sumbar, siang tadi.

Peresmian sanggar bordir PKK yang terletak di bagian belakang kantor PKK Provinsi itu ditandai dengan pengguntingan pita oleh Ny Nevi Irwan , disaksikan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan olah Raga Sumbar Busharman Boer,Wakil Ketua PKK Ny.Muslim Kasim dan sejumlah pengurus serta peserta pelatihan.

Sanggar PKK Provinsi itu sebetulnya sudah didirikan sekitar 14 bulan yang lalu namun akibat gempa 30 September 2009, sebagian gedung tersebut mengalami kerusakan dan perlu direnovasi terlebih dahulu sehingga baru dapat diresmikan pemakaiannya.

Ny.Nevi Irwan di sela-sela peresmian sanggar bordir itu menyebutkan bahwa sarana gedung merupakan fasilitas yang sangat dibutuhkan untuk menunjang suatu kegiatan, dan dengan adanya sanggar bordir tersebut banyak aktivitas khususnya yang menunjang pemberdayaan perempuan dapat dilakukan di sana .

Disebutkan, disamping telah mempunyai sanggar sendiri, PKK provinsi juga sudah memiliki 25 mesin jahit serta tenaga profesional sebagai pelatih bordir. Untuk itu Ny Nevi berharap kepada dinas/istansi agar TP PKK diberi kepercayaan dalam menyelenggarakan berbagai keterampilan.

Sementara pelatihan kursus bordir binaan bagi perempuan kurang mampu yang sekaligus dibuka resmi Ny Nevi tersebut dilaksanakan atas kerjasama dengan Dinas Pendidikan,Pemuda dan Olahraga Sumbar yang untuk tahap ini diikuti oleh 20 orang perempuan kurang mampu berasal dari kota Padang selama lebih kurang satu bulan 1 bulan (18 Oktober s/d 26 November 2010).

“Dengan mengikuti pelatihan bordir ini diharapkan menjadi modal keterampilan bagi ibu-ibu , minimal dapat memenuhi kebutuhan keluarga terlebih dahulu, dan nanti setelah mahir diharapkan bisa pula menerima upah jahitan sehingga dapat menambah penghasilan keluarga,” harap Ny. Nevi pula.

Kepada 20 orang peserta pelatihan itu diberikan modal berupa masing-masing 1 (satu) mesin jahit yang diharapkan dapat betul-betul dimanfaatkan untuk memfasilitasi keterampilan membordir yang mereka pelajari.

“Mesin ini adalah amanah , jadi diharapkan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya dan jangan sampai dijual, tapi pergunakan untuk menambah penghasilan keluarga melalui upah bordir ,” kata Ny Nevi lagi sambil menambahkan bahwa sebagai Ketua Dekranasda, beliau siap membantu mengembangkan bagi hasil bordir yang dinilai bagus. rel/rini jamrah

Post a Comment

Previous Post Next Post