Rasa Haru Selimuti Peringatan Satu Tahun Gempa Sumbar

Rasa penuh haru dan isak tangis masyarakat, mengisyarakatkan kenangan kejadian gempa Sumbar 30 September 2009 dalam peringatan 1 tahun Gempa Sumbar sekaligus peresmian Monumen Gempa Sumbar 30 September 2009 di Taman Melati Padang yang di prakasai oleh Andre Syofyandi.

Ikut hadir dalam acara tersebut, tamu utusan 9 negara-negara, Arta Graha Peduli Ani Suwanto, Muspida Sumbar, Ketua Tim Penggerak PKK Sumbar Ny. Nevi Irwan Prayitno, Walikota Padang Fauzi Bahar , Perhimpunan HBT, HTT, Santa Yusuf, beberapa kepala SKPD dilingkungan Prop Sumbar dan Pemko Padang serta keluarga korban dan masyarakat umum.

Wakil Gubernur Muslim Kasim dalam kesempatan tersebut menyampaikan, gempa bumi 30 September 2009 satu tahun lalu dengan kekuatan 7,9 SR dan 6,2 SR yang berpusat di selat Mentawai telah meninggalkan berbagai kepedihan dan kenangan yang tidak mungkin kita lupakan.

Bencana yang mengakibatkan kerusakan berat di 12 kabupaten /kota di Sumbar dengan korban meninggal 1.195 orang, luka berat 619 orang, dan luka ringan 1.179 orang. Dan korban yang terbanyak adalah Kabupaten Padang Pariaman, Kota Padang dan Kabupaten Agam. Ini sebuah cobaan dari Allah menguji keimanan dan ketabahan kita sebagai umat manusia Nya.

Namun hari ini kita pantas bersyukur bahwa diluar dugaan, kita dapat cepat bangkit dan pulih, walaupun harus mengerahkan segala daya dan upaya usaha baik yang dilakukan pemerintah daerah maupun masyarakat. Kira melalui peringatan satu tahun gempa ini dapat memberi arti dan hikmah yang besar bagi kehidupan kita untuk lebih baik dimasa mendatang. Sekaligus memberi kita makna dan keyakinan akan kebesaran Allah SWT dalam kehidupan kita sehari-hari.

Peringatan satu tahun gempa Sumbar hari ini, telah menjadi saksi atas bencana yang telah memporak porandakan negeri ini. Oleh karena itu mari kita memperkuat kemampuan kita dalam mengarifi gejala dan fenomena alam.

Setahun yang lalu kita, saudara-saudara kita kehilangan sanak keluarga, kawan karib dan handai tolan, mari kita kenang dengan kebaikan-kebaikan yang telah dilakukannya seiring doa, semoga Allah memberikan tempat yang layak di sisi Nya.

Duka tidak perlu hilang dalam ingatan, tapi duka jangan terus membawa haru yang terus menerus sehingga menjadi menghambat kita untuk bangkit dan berbuat menatap masa datang. Kita berharap peringatan ini mampu memberi kita semangat, motivasi untuk bangkit membangun kembali Ranah Minang yang lebih baik, himbaunya.

Peringatan satu tahun Gempa Sumbar ditandai dengan pembacaan puisi Presiden SBY, Puisi Gamawan Fauzi, pemberian penghargaan kepada LPP RRI Padang serta meletakan karangan bunga pada Monumen Bencana 30 September 2009 tersebut. rel/ronald


Post a Comment

Previous Post Next Post