Mendagri Lantik Gubernur Sumbar Terpilih 2010-2015

Pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Barat terpilih periode 2010 - 2015 Prof. Dr. H. Irwan Prayitno, Msc dan Drs. H. Muslim Kasim Ak. MM dilantik oleh Mendagri RI Gamawan Fauzi di Ruangan Parkir DPRD Sumbar, pada Sidang Paripurna Istimewa DPRD Sumbar yang dipimpin Ir. Yulteknil,MM dalam suasana puasa dan kesederhanaan, pagi tadi

Hadir dalam kesempatan tersebut lima orang Menteri Indonesia Bersatu jilid II, antara lain Menteri Kominfo, Ir. Tifatul Sembiring, Menkumham, Patrialis Akbar, SH, Menteri Pertanian Ir. Suswono, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, Menteri Pertahanan Malaysia Zaid Asmin, Ketua DPD RI Irman Gusman, Wiranto, Para mantan menteri dan gubernur Sumbar, Ir. Azwar Anas, Hasan Basri Durin, Fachri Ahmad, Marlis Rahman, Bupati Walikota se Sumatera Barat serta tokoh-tokoh Sumbar dari berbagai daerah, para Calon Gub/Wagub pada pemilu Kepala Daerah 2010-2015.


Mendagri RI Gamawan Fauzi dalam kesempatan itu menyampaikan, pemilihan umum Kepala Daerah di Sumbar telah berjalan dengan baik, aman dan lancar, segala bentuk tidak puas juga telah dilakukan secara baik melalui prosedur hukum ke Mahkamah Kontitusi. Proses pemilu Kada yang dimulai sejak tahun 2009 ini, telah menghasilkan pasangan Irwan Prayitno dan Muslim Kasim dengan 32 persen suara dalam pemungutan suara pada tangga 30 Juli 2010 lalu.

Seyogya kemenangan ini menjadi kebanggaan masyarakat Sumatera Barat pada umumnya, Minangkabau pada khususnya. Seharusnya kicau burung dan sinar mentari pagi ini melambangkan keceriaan Sumatera Barat dalam memajukan pembangunan yang lebih baik lagi dimasa-masa mendatang. Namun hingga saya berdiri berpidato disini semua orang seakan-akan sepi tanpa tepuk tangan sama sekali, mungkin puasa telah membuat kita amat pelit bertepu tangan...!, guraunya. Spontan yang hadir terkesima dan memberikan aplus yang meriah oleh para hadirian undang yang hadir.

Gamawan Fauzi lebih lanjut juga menyampaikan, di Minangkabau pemimpin didahulukan salangkah, ditinggikan sarantiang yang menandakan betapa pememimpin amat dekat dengan masyarakatnya.

Proses pemerintahan itu dimulai dengan penyelenggaraan pemerintah daerah yang juga merupakan bahagian dari penyelenggaraan pemerintah pusat. Oleh karena itu penyelenggaraan otonomi daerah antara Pemerintah Provinsi dengan pemkab/ko agar mampu dilakukan koordinasi yang mampu memberikan kotribusi kemajuan secara bersamaan.

Harmonisasi hubungan pemerintah provinsi dengan pemerintah pusat, sesama provinsi dan dengan Pemkab/ko merupakan sebuah kondisi yang mesti dilakukan secara baik dan seimbang. Keberhasilan pembangunan dan tepat sasaran pembangunan, sesungguhnya tidak lepas dari sinegritas yang saling menunjang satu sama lainnya.

Diawal masa reformasi kita melihat betapa kita terlalu sulit untuk menumbuhkan koordinasi yang baik yang banyak dari kita salah memaknai penyelenggaraan otonomi daerah. Oleh karena lahirnya PP no. 19 tahun 2010 tentang Gubernur perpanjangan pemerintah pusat.

Ada 4 makna dalam pp tersebut, pertama Gubernur sebagai wakil pemerintah pusat, bagaimana seorang gubernur mampu melakukan koordinasi, berkerjasama dengan pemkab/ko-nya. Kedua segala bentuk program dan keberlanjutan pembangunan dapat terkoodinir dan saling sinergis dengan program yang ada di pemkab/ko maupun dengan kebijakan umum pemerintah pusat.

ketiga Gubernur mampu melakukan pengawasan, koreksian " one stap up ", setingkat dibawahnya dan setingkat diatas. Keempat mampu menjaga dan memelihara penyelenggaraan pemerintahan umum dengan baik, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan, ungkapnya

Acara lain yang juga dilakukan pada hari yang sama :

Pelantikan Ketua Tim Penggerak PKK dan Ketua Dekranasda provinsi Sumbar Ny. Nefi Irwan Prayitno oleh Ny. Vita Gamawan yang dilakukan di gedung Pertemuan Bank Indonesia cabang Padang.

Pertemuan koordinasi Gubernur dan Wakil Gubernur dengan Bupati /Walikota, pertama se Sumbar di Gubernuran, selain memperkenalkan visi dan misi rencana pembangunan Sumbar lima tahun kedepan juga membahas langkah-langkah yang terbaik dalam menuntaskan berbagai persoalan masyarakat saat ini, terutama dalam masa rehabilitasi dan rekontruksi pasca bencana 30 September 2009 lalu.

Malamnya pukul 21.00 Wib setelah sholat tarwih juga dilakukan acara pisah sambut antara gubernur lama Marlis Rahman dengan Gubenur Baru Irwan Paryitno. rel/red

Post a Comment

Previous Post Next Post