Pasar Rakyat, Padang Barat Jual Makanan Khas Minang

Menyambut hari jadi Kota Padang ke-361, Pemko Padang menggelar Pekan Pasar Rakyat (PPR) di pelataran parkir GOR H. Agus Salim. Dimana pada setiap stand-stand kecamatan, berlomba saling menampilkan ciri khas produk andalan mereka masing-masing. Salah satunya Kecamatan Padang Barat, yang memprioritaskan makanan asli khas minang yaitu anyak, rakik kacang.

Selain itu, produk hasil tenunan dan kerajinan dari ibu-ibu PKK berupa kerudung, baju kurung, serta baju gamis dari Kelurahan Padang Pasir dan Ujung Gurun turut menghiasi stan dari Kecamatan Padang Barat.

Camat Padang Barat Syafruddin ketika dijumpai mengatakan, pihaknya memang sengaja menampilkan produk kerajinan buatan dari ibu-ibu PKK. Tujuannya adalah memberdayakan produk home industri serta bagaimana produk tersebut bisa terangkat yang berimbas terhadap meningkatnya pendapatan bagi pelaku usaha kecil menengah.

Untuk itu, diharapkan agar kegiatan ini dapat dipertahankan dan berkelanjutan setiap tahunnya. Sehingga pelaku usaha kecil menengah dapat memanfaatkan moment ini, sebagai media mempromosikan barang dagangannya kepada para pengunjung, baik wisatawan lokal maupun mancanegara.

Omzet Turun

Sepinya para pengunjung pada hari pembukaan, berdampak terhadap penurunan omzet penjualan pelaku UKM, menurut Lurah Ujung Gurun Dahlan mengatakan, kemungkinan ini disebabkan kondisi perekonomian masyarakat yang belum stabil pasca gempa September 2010. Atau bisa saja masyarakat belum mengetahui secara luas adanya pagelaran pasar rakyat di Gor Haji Agus Salim.

Meskipun demikian, mari kita melihat secara positif atas upaya dari pemerintah yang telah menggelar kegiatan. Tidak lain, untuk membangkitkan kembali roda perekonomian masyarakat Kota Padang serta bagaimana memberikan peluang para UKM mempromosikan produk-produk unggulan mereka, pintanya.

Salah seorang staf kelurahan Asnelly ketika diminta komentarnya rada-rada sungkan mengakui, kalau dibandingkan omzet penjualannya pada tahun lalu, memang terjadi penurunan. Penyebab ini bisa saja kurangnya promosi dan sosialisasi kepada masyarakt, sehingga para pengunjung maupun pembeli agak berkurang, akunya Jumat (30/7) di stand tempat berjualan. mond




Post a Comment

Previous Post Next Post