Direktur Museum Indonesia Buka Bimtek 2010

Museum merupakan sumber informasi, tempat belajar maupun tempat rekreasi bagi kalayak ramai. Dengan adanya museum kita bisa lebih mengenal seni, adat, budaya serta benda peninggalan sejarah para leluhur nenek moyang terdahulu. Untuk menjaga benda bersejarah tersebut maka dibutuhkan Sumber Daya Manusia yang berkompeten dibidangnya, maka dari itu pula museum Adytiawarman melaksanakan bimbingan teknis (bimtek) bagi pengelola dan petugas museum lokal serta staf dinas Budpar se-Sumatera Barat.

Hal ini dilakukan agar pengelolaan, perawatan, penataan suatu koleksi museum sesuai dengan ilmu permuseuman sehingga dapat memberikan pelayanan yang maksimal bagi para pengunjung museum, kata Direktur Museum Indonesia Dra. Intan Mardiana M. Hum, disela-sela peresmian pembukaan Bimtek 2010yang berlansung selama tiga hari (26 s/d29) di Museum Adytiawarman Propinsi Sumatera Barat

Pelaksanaan kegiatan yang bertemakan “peranan museum lokal sebagai aktualisasi gerakan Nasional cinta museum” secara resmi langsung dibuka oleh Intan Mardiana, Ditandai dengan penyematan tanda peserta bimtek kepada salah seorang peserta. Dimana jumlah peserta yang mengikuti kegiatan tersebut berjumlah lebih kurang 30 orang perwakilan daerah kabupaten/ kota di Propinsi Sumbar.

“museum merupakan jendela atau aset budaya kultur daerah setempat, maka dari itu revitalisasi museum harus lebih ditingkatkan dengan memberikan bimbingan teknis bagi pengelola maupun petugas museum” ulasnya.

Untuk itu diharapkan kepada pemerintah daerah agar dapat memberikan perhatian khusus bagi museum, dengan cara mengalokasikan dana sebagai bentuk apresiasi terhadap museum local. Sebagaimana program pemerintah pusat dengan program visit museum year bisa terlaksana secara maksimal dan dapat menarik kunjungan wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara, yang dengan sendirinya dapat meningkatkan PAD daerah yang dikunjungi.

Selain itu, dengan adanya bimtek yang dilaksanakan oleh museum Adytiawarman, diharapkan menjadi acuan dan momentum bagi kebangkitan museum di Indonesia. Karena museum Adytiawarman adalah salah satu museum yang patut di contoh di Indonesia karena banyak memiliki Benda Cagar Budaya (BCB) terlengkap, pungkasnya.


Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Propinsi Sumatera Barat James Hellyward pada kesempatan itu menghimbau kepada masyarakat dan pihak-pihak lain, untuk mendukung dan menghidupkan kembali budaya tradisional dan pariwisata di Sumatera Barat, pasca gempa yang yang telah menghancurkan sebagian infrastruktur penunjang wisata.

Mari melihat secara positif atas dampak dari gempa tersebut, begitu pesatnya pertumbuhan bisnis perhotelan dan wisata kuliner di Kota Padang. Artinya tergambar bagi wisatawan lokal dan mancanegara bahwa Kota Padang pasca gempa, memang pantas untuk menjadi tujuan tujuan wisata, selain daerah kabupaten/ kota yang ada di Sumbar, pintanya.

"bangkit untuk maju" itu yang diperlukan dalam membenahi keterpurukan. "kalau yang dibicarakan melulu sisi negatif dari gempa, hal ini akan merugikan masyarakat kita sendiri. karena orang luar akan enggan dan tidak nyaman untuk berkunjung ke Sumatera Barat.
mon/daniel

Post a Comment

Previous Post Next Post