Makna Adzan


Oleh : Dian Novita
 (Mahasiswi) 

Azan atau adzan merupakan panggilan ibadah bagi umat Islam untuk menunaikan salat fardu. Azan dikumandangkan oleh seorang muazin dari masjid setiap memasuki waktu lima waktu salat.

 *SEJARAH AWAL MUNCULNYA AZAN* 

"Nabi Muhammad Saw. berkeinginan untuk mencari cara dalam memberitahukan waktu shalat, namun beliau belum juga menemukannya," kata seorang sahabat, Abdullah bin Zaid.
Pada masa-masa awal di Madinah, umat Islam berkumpul di masjid untuk menunggu datangnya waktu shalat. Namun ketika waktu shalat telah datang, tidak ada seorang pun yang memberitahukannya. Mereka langsung shalat saja, tanpa ada penanda sebelumnya. Seolah seperti tahu sama tahu.  Namun, seiring dengan berkembangnya Islam, banyak sahabat yang tinggalnya jauh dari masjid. Sebagian lainnya memiliki kesibukan yang bertambah hingga membuatnya tidak bisa menunggu waktu shalat di masjid. Atas hal itu, beberapa sahabat usul kepada Nabi Muhammad agar membuat tanda shalat. Sehingga, mereka yang jauh dari masjid atau yang memiliki kesibukan bisa tetap menjalankan shalat tepat. Para sahabat Nabi memiliki usulan yang beragam sebagai tanda masuknya waktu shalat. Ada yang mengusulkan agar menggunakan lonceng sebagaimana orang Nasrani. Ada yang menyarankan menggunakan terompet seperti orang Yahudi. Dan, ada juga merekomendasikan untuk menyalakan api di tempat tinggi sehingga umat Islam yang rumahnya jauh dari masjid bisa melihatnya.  Semua usul tersebut ditolak. Ketika kondisi umat Islam ‘buntu’ seperti itu, dikutip dari Siah Nabawi (Ibnu Hisyam, 2018), seorang sahabat bernama Abdullah bin Zaid menghadap Nabi Muhammad. Ia menceritakan bahwa dirinya baru saja bermimpi melihat seruan adzan pada malam sebelumnya. Dalam mimpi tersebut, Abdullah bin Zaid didatangi seorang berjubah hijau yang sedang membawa lonceng. 

Semula Abdullah bin Zaid berniat membeli lonceng yang dibawa orang berjubah hijau tersebut untuk memanggil orang-orang kepada shalat. Namun orang tersebut menyarankan kepada Abdullah bin Zaid untuk mengucapkan serangkaian kalimat, sebagai penanda waktu shalat telah datang. Serangkaian kalimat adzan yang dimaksud adalah: Allahu Akbar Allahu Akbar, Asyhadu alla ilaha illallah, Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah, Hayya 'alash sholah hayya 'alash sholah, Hayya 'alal falah hayya 'alal falah, Allahu Akbar Allahu Akbar, dan La ilaha illallah. Nabi Muhammad kemudian meminta Abdullah untuk mengajari Bilal bin Rabah bagaimana cara melafalkan kalimat-kalimat tersebut. Pada saat Bilal bin Rabah mengumandangkan adzan, Umar bin Khattab yang tengah berada di rumahnya mendengar. Ia segera menghadap Nabi Muhammad dan menceritakan bahwa dirinya juga bermimpi tentang hal yang sama dengan Abdullah bin Zaid. Yakni adzan sebagai tanda masuknya waktu shalat.  Dalam satu riwayat, Nabi Muhammad juga disebutkan telah mendapatkan wahyu tentang adzan. Oleh karena itu, beliau membenarkan apa yang disampaikan oleh Abdullah bin Zaid tersebut. Sejak saat itu, adzan telah resmi sebagai penanda masuknya waktu shalat. Menurut pendapat yang lebih sahih, adzan pertama kali disayariatkan di Kota Madinah pada tahun pertama Hijriyah. Bilal bin Rabbah termasuk muadzin pertama dalam Islam. Setidaknya ada empat alasan mengapa Bilal dipilih Nabi menjadi muadzin, yaitu suaranya yang lantang dan merdu,  menghayati kalimat-kalimat adzan, berdisiplin tinggi, dan berani. Bilal terus mengumandangkan adzan. Ketika Nabi Muhammad wafat, dia tidak bersedia lagi menjadi muadzin. Alasannya, air matanya pasti akan bercucuran manakala sampai pada kalimat ‘Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah’ sehingga membuatnya tidak kuasanya melanjutkan adzan. Namun saat Khalifah Umar bin Khattab tiba di Yerusalem, Bilal diminta untuk adzan sekali lagi. Dia menyanggupi permintaan tersebut.

 *AZAN ADALAH HAL SAKRAL DALAM ISLAM MENJADIKAN NYA HIBURAN ADALAH KESALAHAN BESAR* 

Hastag Adzan Bukan Mainan dan MNet Apologize menjadi trending di Twitter dan Tik Tok. Banyak sekali warga net yang menggunakan hastag ini karena terjadi sesuatu yang menggemparkan. Bagaimana tidak, pada pembukaan salah satu acaranya, mereka memasukkan adzan ke dalam musiknya.

Parahnya, suara adzan tersebut dibuat remix sebagai intro dance mereka. Adzan merupakan panggilan bagi umat islam untuk melakukan peribadahan utama, yakni sholat. Tentu saja, adzan bukan mainan yang bisa sembarang dipermainkan seperti itu.

Tak heran, jika perbuatan MNet ini memicu amarah umat islam dari berbagai belahan dunia.

Dan kejadian kejadian yang serupa juga tak hanya terjadi kali ini saja. Namun, sebelumnya juga pernah terjadi. 

Dari sini kita bisa belajar bahwa, selama Islam tidak memiliki perisai, Islam akan terus mudah didiskriminasi dan dicederai dengan sengaja. Maka sekarang menjadi tugas kita untuk mewujudkan perisai tersebut, perisai yang akan melindungi umat Islam dan seluruh umat manusia.

wallahu a'lam bishawab

Post a Comment

Previous Post Next Post