KONTESTASI DI MASA PANDEMI



Oleh: Heny Intan Apriliani, S.Pd.

Meskipun Pemilu 2024 masih 2 tahun mendatang, frekuensi iklan politikus kian melonjak. Iklan-iklan itu tidak hanya memasang logo partai politik saja, tetapi sosok politisi atau Ketua Umum partai politik yang berambisi merebut kekuasaan yakni mencalonkan diri menjadi anggota dewan atau Presiden RI. 

Menurut hasil survey Akar Rumput Strategic and Consulting, elektabiltas Puan Maharani, Airlangga Hartanto, maupun Agus Harimurti Yudhoyono yang iklan kampanyenya marak untuk mendongkrak elektabilitasnya justru jauh di bawah nama seperti Anies Baswedan 17,01 persen, Prabowo Subianto 14,31 persen, serta Ganjar Pranowo 11,25 persen. 

Padahal tarif iklan sekelas kampanye ini tidak bisa dianggap receh, sehingga publik ramai mempertanyakan asal dana tersebut apalagi di tengah kondisi ekonomi Indonesia yang kian melesu.

Satu lagi wajah buruk dari sistem politik kita yang semakin menampakkan kebobrokannya, yaitu semakin terlihatnya para parpol yang ingin ‘main aman’ , sebut saja PAN yang kian hari semakin mesra dengan kubu pemerintah dan hendak hengkang dari kubu oposisi yang semakin merenggangkan dan meniadakan check and balance dalam mengawasi kebijakan penguasa.

Kasus Covid – 19 yang masih tinggi sampai saat ini, pun dengan penangannya yang masih belum maksimal tidak membuat orang-orang yang gila kekuasaan ini menaruh simpati dan empati terhadap nasib dan keadaan negeri.

Indonesia makin krisis politisi sejati. Dalam sistem demokrasi ini, politik hanya digunakan untuk merebut kursi kekuasaan dan ajang menebalkan kantong masing-masing. Kondisi ini sangat kontras dengan keadaan rakyat yang kian sengsara, masalah terus menumpuk tak terselesaikan, dan Indonesia berada di ujung tanduknya. 

Dalam kondisi krisis politisi sejati, kitalah yang sebagai rakyat yang tampil gagah dan cerdas mengoreksi kebijakan yang bertentangan dengan Islam dan menasihati penguasa. Inilah dakwah amar makruf nahi mungkar. Sebagai umat Islam, kita wajib menaruh kepedulian terhadap persoalan umat.

Dalam islam, politik bukanlah ajang meraih kekuasaan setinggi-tingginya. Kekuasaan hanyalah jalan untuk menegakkan hukum-hukum Allah SWT sebagai solusi fundamental bagi permasalahan umat manusia. Dan sistem politik yang dapat melahirkan politikus dan negarawan ulung yang berorientasi pada penegakkan syariat Islam kaaffah hanyalah sistem Islam dalam naungan Khilafah. Marilah kita bersama-sama berjuang mewujudkannya.

Post a Comment

Previous Post Next Post