Bom Bunuh Diri Bertentangan Dengan Ajaran Islam



By : Dian
 (Aktivis Muslimah) 

Ketua Relawan Jokowi Mania (JoMan) Immanuel Ebenezer menegaskan, serangan teror ke gereja merupakan aksi teror yang sangat brutal. Gereja adalah tempat jemaat kristiani beribadah di dalamnya. Ketika tempat ibadah atau gereja di serang ini jelas pola lama yang selalu terulang. Pertanyaanya juga sama, kenapa sih mesti gereja yang di serang. Apa salah gereja, kata aktivis 98 dalam siaran pers diterima, pada hari Minggu (28/3/2021). 

Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Argo Yuwono menerangkan, ada 14 korban luka dirawat di beberapa rumah sakit yang ada di Makassar. Masih dalam perawatan yang sedang ditangani dokter, mudah-mudahan segera bisa kembali untuk yang luka ringan, ujar Argo di Mabes Polri pada hari Minggu (28/3/2021). (https://www.liputan6.com/news/read/4517815/bom-di-gereja-katerdal-makassar-dinilai-gunakan-pola-lama-serangan-teroris) 

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nahir juga meminta Polri segera mengusut tuntas siapa dan apa motif peledakan bom tersebut. Menurutnya segala bentuk kekerasan yang menimbulkan ketakutan, kekacauan serta mengancam dan mengorbankan nyawa manusia sangatlah biadab. 

PP Muhammadiyah mengimbau untuk tidak mengaitkan tindakan bom tersebut terhubung dengan agama dan golongan tertentu. Bisa jadi aksi bom bunuh diri di Makassar ini menjadi adu domba kepada rakyat Indonesia. 

Boleh jadi tindakan bom tersebut merupakan bentuk adu domba, memancing di air keruh dan wujud dari perbuatan teror yang tidak bertemali dengan aspek keagamaan, tegas Haedar. (https://www.liputan6.com/regional/read/4517794/muhammadiyah-kecam-serangan-bom-bunuh-diri-di-gereja-katerdal-makassar) 

Kasus bom bunuh diri ini sudah kesekian kalinya terjadi dan berakibat pada tumbuh suburnya Islamofobia di tengah masyarakat.  Maka sangat mengkhawatirkan akan memperkuat pandangan dan sikap buruk masyarakat terhadap ajaran Islam itu sendiri.

Islamofobia ini dipicu karena pelaku yang melakukan bom bunuh diri identik dengan orang yang taat beragama, selain itu pelaku teror sering kali memakai atribut ke-Islamannya. Seperti berjenggot, perempuan bercadar, celana cingkrang dan sebagainya.

Akibatnya hal ini memunculkan stigma negatif dari masyarakat mengenai orang yang taat beragama tersebut dianggap sebagai jaringan terorisme, ditambah lagi opini-opini yang disampaikan oleh media sekuler dan liberal semakin memperparah Islamofobia di tengah masyarakat. 

Opini-opini yang beredar sangat meresahkan dan merugikan kaum muslimin, pasalnya mau tak mau akan menjadi pembenar tindakan penggeledahan dan penangkapan terhadap kaum muslimin di  berbagai tempat dengan dalih upaya mencengah aksi terorisme. 

Perlu diketahui bahwa dibalik kejadian bom bunuh diri ini tentu ada oknum-oknum yang memanfaatkan demi kepentingan tertentu. Salah satunya adalah sebagai upaya untuk mengadu domba antar kelompok atau kepentingan politik. Sehingga menimbulkan kebencian terhadap masyarakat tertentu. 

Aksi bom bunuh diri ini juga dijadikan sebagai alat untuk menyudutkan umat Islam dan ajarannya. Mereka memandang negatif dan memaknai bahwa jihad sebagai aksi jahat untuk membunuh diri sendiri dan orang lain demi meraih syurga. 

Maka dalam hal ini pemerintah harusnya turun langsung memberantas tuntas jaringan aksi terorisme ini agar tidak menjadikan fitnah bagi kaum muslimin dan tidak menimbulkan rasa ketakutan dan kekacauan di tengah masyarakat.   

Akan tetapi pemberantasan teroris ini sangat mustahil terwujud, karena negeri ini masih mengadopsi sistem kapitalis-sekuler yang hanya bertumpu pada kebebasan semata dan memisahkan agama dari kehidupan. Maka kemungkinan besar aksi bom bunuh diri ini akan kembali lagi. Sistem ini sangat berbeda dengan sistem Islam. 

Dalam sistem Islam bom bunuh diri sangatlah bertentangan dengan ajaran Islam. Islam sangat melarang mencelakai dan membunuh diri sendiri, apalagi sampai menghilangkan nyawa manusia tanpa alasan yang jelas. Peristiwa ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan apa yang diperjuangkan yang disebut jihad. 

Sebagaimana firman Allah SWT dalam kalam-Nya: “ Dan janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. Dan barang siapa berbuat demikian dengan melanggar hak dan aniaya, maka Kami kelak akan memasukkannya ke dalam neraka. Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah”. (QS. An-Nisa: 29-30)  

Penjelasan dengan ayat di atas sangat jelas bahwa Islam sangat melarang aksi bom bunuh diri. Walaupun pelakunya diketahui sebagai orang yang taat beragama, maka bisa disimpulkan mereka hanya oknum semata yang belum memahami betul Islam secara kaffah ataupun menyeluruh. 

Namun kita tidak boleh menggeneralisasikan semua orang yang taat beragama patut dicurigai sebagai teroris dan tidak termakan oleh opini-opini media sekuler dan liberal yang merupakan strategi para penghalang kebangkitan Islam untuk memadamkan cahaya Islam di tengah-tengah masyarakat. 

Maka dari sini masyarakat tidak perlu takut terhadap ajaran Islam itu sendiri, Karena Islam sangat menentang perbuatan bom bunuh diri tersebut. Selain itu masyarakat jangan takut untuk belajar Islam serta seruan untuk penerapan Islam secara kaffah. 

Dengan demikian sudah sepantasnya umat tidak termakan upaya keji media sekuler dan liberal yang hari ini mencoba menumbuhkan kebencian umat terhadap ajaran Islam itu sendiri. Harusnya umat berusaha keras untuk memperjuangkan ajaran Islam yang benar di seluruh dunia.
Wallahu Alam Bish-Shawab.

Post a Comment

Previous Post Next Post