No title



Kapitalisme Manipulasi Peran Perempuan

Oleh : Siti Hajar (Aktivis Dakwah Islam)

Indonesia menjadi salah satu negara yang mendapatkan program kredit dari lembaga Amerika Serikat yakni Development Finance Corporation (DFC) yang memiliki program 2x women's initiative yang berfokus pada pemberdayaan dan kesetaraan perempuan dalam bidang ekonomi. "Lembaga AS beri jaminan kredit Rp 493 M untuk Perempuan RI" begitulah judul berita yang dirilis oleh CNN Indonesia pada hari Kamis, 14 Januari 2021. Mengutip dari berita tersebut dituliskan "Chief Executive Officer DFC Adam Boehler mengatakan hal tersebut telah dimulai melalui pemberian jaminan kredit sebesar US$35 juta melalui Ocean Fund. Investasi di Tridi Oasis yang didirikan dan dimiliki serta dikelola oleh dua pengusaha perempuan, lanjut Adam, juga sejalan dengan 2X Women's Initiative DFC. Melalui prakarsa ini, DFC bertujuan untuk memobilisasi modal dan memberi insentif kepada sektor swasta untuk mencapai dampak terukur dan berkelanjutan bagi pemberdayaan perempuan secara ekonomi. Pasalnya, sebuah penelitian menunjukkan bahwa memajukan kesetaraan perempuan di Asia-Pasifik dapat menambah US$4,5 triliun ke PDB kawasan tersebut pada 2025, atau meningkat 12 persen pertumbuhan rata-ratanya."
Berita tersebut diatas menjadi tanda bahwa upaya pemberdayaan ekonomi perempuan dan kesetaraan gender masih dilakukan hingga sekarang, bahkan diupayakan dengan gelontoran dana asing. Keberadaan perempuan yang disebut mewakili setengah dari pemangku kepentingan dunia harus mendapatkan posisi kesetaraan gender dalam bidang ekonomi agar tercipta kesejahteraan yang menyeluruh, lebih lagi adanya penelitian yang menunjukkan bahwa kesetaraan gender bagi perempuan dalam bidang ekonomi dapat meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) yang dalam wikipedia dijelaskan Produk Domestik Bruto adalah nilai pasar semua barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara dalam periode tertentu. Oleh karena itu, partisipasi perempuan dalam bidang ekonomi dianggap mampu menyumbang lebih banyak pemasukan untuk meningkatkan ekonomi dalam keluarga atau pun negara untuk menurunkan angka kemiskinan.
Agenda dan pelaksanaan pemberdayaan ekonomi perempuan dan kesetaraan gender ini nampak menjadi solusi jitu agar dapat memenuhi kebutuhan hidup yang segalanya perlu uang dan mahal. Namun, sekian lama agenda ini dijalankan terlihat belum ada hasil yang memuaskan, Pasalnya hingga kini upaya itu tidak memberikan dampak lebih luas pada ekonomi dan kualitas hidup perempuan secara keseluruhan. Masih banyak perempuan atau keluarga yang hidup dalam angka kemiskinan karena memang pemberdayaan perempuan dalam bidang ekonomi ini bukanlah solusi tuntas untuk menurunkan angka kemiskinan, yang ada hanya menuju pada semakin untungnya kaum kapitalis. 
Lihat saja berita hasil penelitian diatas, secara tidak langsung menunjukkan bahwa upaya kesetaraan gender dan pemberdayaan ekonomi perempuan yang menjadi titik fokus utama adalah agar nilai ekonomi negara menjadi semakin meningkat, sedang negara sekarang dipangku oleh sistem Kapitalisme dan pengembannya. Keberhasilan ekonomi negara diukur dari seberapa luas barang dan jasa mampu dikonsumsi oleh masyarakat bukan dinilai dari kesejahteraan hidup masyarakat secara keseluruhan, tidak dinilai dari terjaminnya kesehatan, pendidikan, pekerjaan, tempat tinggal, keamanan dan kebutuhan hidup lainnya.
Perempuan yang didorong dan difasilitasi agar mampu bekerja untuk meningkatkan ekonomi keluarga, sejatinya hanya lah agar tingkat konsumsi keluarga tersebut terhadap barang dan jasa bisa semakin tinggi. lebih dari itu yaitu sampai pada larutnya masyarakat dalam hidup bermegahan, buktinya apa ? Buktinya adalah seringnya dikampanyekan ditampilkan nikmatnya hidup mewah, masyakarat di edukasi dengan gaya hidup konsumtif dan bermegahan, sehingga itu lah yang menjadi tolak ukur kesuksesan yaitu materi. Pemberdayaan ekonomi perempuan dan kesetaraan gender hanyalah manipulasi sistem kapitalisme terhadap peran perempuan, kemegahan hidup yang mampu dicapai perempuan membuat perempuan lupa dengan perannya yang sesungguhnya. Segala upaya lelahnya perempuan bekerja hanyalah mampu menjamin kehidupannya secara materi yang materi itu juga hanya berakhir pada semakin untungnya kaum kapitalis, sedang kehidupan yang lain tidak mampu terjamin, materi tidak mampu menjamin mampunya perempuan memiliki anak yang baik dan sayang kepadanya materi juga tidak mampu menjamin nikmatnya sehat, nikmatnya tidur, nikmatnya makan dan minum dan kesejahteraan hidup lainnya. Apabila benar-benar ingin  memperbaiki kualitas hidup perempuan, sistem Kapitalisme ini harus diganti dengan sistem Islam. Sistem yang dibuat langsung oleh pencipta alam semesta sehingga jelas sistem Islam ini akan menjadi sistem yang adil apabila diterapkan, karena tidak ada hawa nafsu dan kepentingan manusia didalamnya. Dalam Islam bekerja bagi perempuan bukan lah hal utama yang harus dilakukan,  bekerja hanya pilihan bila ingin bekerja maka perempuan diperbolehkan bekerja asalkan tetap susai hukum syara' dan tugas utamanya tidak terbengkalai yakni menjadi ibu dan pengurus rumah tangga. perempuan akan bangga dengan perannya karea Islam mengajarkan kesuksesan perempuan adalah mampunya dia mencetak generasi tangguh dan cerdas. Didalam syariat Islam, yang diwajibkan memenuhi kebutuhan hidup perempuan adalah ayahnya, suaminya atau walinya. Sehingga perempuan yang rentan terkena berbagai resiko seperti pelecehan dan ketidakadilan yang sering terjadi dalam sistem kapitalisme sekarang ini tidak perlu keluar rumah untuk bekerja.
Apabila laki-laki yang diwajibkan untuk mencari nafkah tidak memiliki pekerjaan maka, Negara Khilafah akan menyediakan pekerjaan untuk mereka atau apabila laki-laki tersebut baik ayah, suami atau wali tidak mampu untuk bekerja negara yang akan menjamin kebutuhan hidup mereka (laki-laki dan perempuan) pasalnya Negara Khilafah memiliki sumber-sumber pemasukan yang berdaulat, pos-pos pemasukan maupun pengeluaran negara  tersusun dan diatur dengan sangat baik. Negara Khilafah Islamiyah berdiri secara mandiri mengelola segala sumber daya alam yang ada tanpa ada campur tangan asing sedikitpun, sehingga denga. itu Negara Khilafah mampu menjamin pekerjaan bagi laki-laki dan mampu menjamin kebutuhan hidup rakyatnya. Dengan sempurnanya sistem Islam dan sudah terbuktinya kejayaan Negara Khilafah Islamiyah yang dulu mampu bertahan selama hampir 13 abad dan menguasai 2/3 dunia, tidak ingin kah Ummat Muslim  hidup dalam penerapan sistem Islam yang datang dari Allah Pencipta Seluruh Alam yang sudah di yakini yang sudah di imani keagungan dan keadilan-Nya ? Wallahu'alam bishowab. [].
 

Post a Comment

Previous Post Next Post