By : Imron
Perempuan dan kota cokelat
Pada suatu pagi yang gamang
Kau hadir sebagai tubuh rahasia yang tak tuntas-tuntas kubahas
Rerimbunan kata yang selalu asing di kamus manapun.
Perempuan dan kota cokelat
Semula wajahmu yang remang-remang semakin jelas dalam pandang
Angka nol telah meruncing jadi satu
Saat itulah harapan tegak lurus dengan keyakinan
Gelas kosong telah terisi penuh
Coba kuteguk dan kurenungi perlahan.
Perempuan dan kota cokelat
Pada suatu pagi yang beranjak dewasa
Ada warna yang masih kelabu
Kau:kekecewaan.
Perempuan dan kota cokelat
Kau hadir atas wujud kekecewaan
Kultus dirimu jadi ladang nestapa
Kau yang semula menjelma doa-doa sebelum tidur
Kini jadi mimpi buruk tidur panjang.
Perempuan dan kota cokelat
Adalah rahasia melankoli suatu pagi.
12 September 2020.
Post a Comment