Oleh: Srie Rezeki
Suara gema takbir mulai berkumandang terdengar bersahut-sahutan menandakan hari raya idul adha telah datang, namun hal ini tak sama sekarang di tengah kepungan virus corona. Di masa pandemi ini ibadah haji pun di batasi dan selalu dalam protokol kesehatan dengan menjaga jarak. Wajah baru idul adha di masa pandemi tentulah bukan hal yang biasa.
Pandemi telah menjadi wajah buruk yang menyeramkan. Serta pandemi telah mengakibatkan berbagai krisis di segala sektor, terutama di sektor kesehatan. Yang begitu banyak menyita pikiran dan tenaga ekstra dan kebutuhan fasilitas kesehatan yang begitu di butuhkan, bahkan kebutuhan Vaksin sangat meningkat, serta kecemasan masyarakat akan penularan virus corona yang begitu cepat menimbulkan reaksi paranoid. Sementara dari sektor ekonomi juga mengalami kelesuhan dan resesi yang begitu tajam bahkan pendidikan pun sangat berdampak dan bergejolak di masa pandemi ini, hingga memicu permasalahan-permasalahan baru seperti ketahanan keluarga dan rusaknya generasi karena desakan ekonomi yang semakin sulit.
Keputusan negara memberlakukan New Normal tidak mampu menekan dampak dari pandemi itu sendiri, bahkan tidak mampu menjadi solusi yang tepat. Bahkan tekanan ekonomi semakin meningkat di lihat dari begitu banyaknya pemecatan karyawan swasta atau PHK dikarenakan ketidakmampuan pengusaha membayar gaji karyawan disebabkan rendahnya daya beli masyarakat di masa pandemi ini.
Lalu apakah solusi yang tepat untuk menghadapi bergitu banyak permasalahan dan tekanan saat ini? Kita perlu memilah kebutuhan mana saja yang sangat mendesak dan perlu penanganan secepatnya tanpa harus memperburuk keadaan saat ini. Maka dari itu perlunya kita memahami bahwa sistem yg diberlakukan saat ini adalah suatu sistem yg tidak mampu menyelesaikan masalah secara sistemik, mengembalikan ini kepada solusi dari illahi adalah solusi sistem yang terbaik, yaitu sistem yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan melalui sistem syariat Islam. Dimana tegaknya seluruh syariat Islam adalah solusi tepat saat ini. Dengan memenuhi syarat agar dapat Membentuk ketaatan sempurna dan siap berkorban untuk meninggalkan orientasi individual dan materialistik menuju keinginan meraih keridoan illahi sepenuhnya.
Di momentum idul adha ini kita dapat merefleksikan momen idul adha 1441 H menjadi sarana untuk mendapatkan solusi, dimana krisis saat ini bukanlah hal uji coba kebijakan melainkan solusi yang tepat dan menuntaskan akar masalah. Dan momen idul adalah adalah momen yang tepat umtuk menghadapi krisis menyeluruh di segala bidang.
Momen idul adha inilah bisa di jadikan salah satu hal untuk saling menguatkan bahwa masalah ini bisa di atasi bersama ketika kita kembali kepada aturan-aturan Allah Swt, dan ketaatan secara sempurna kepada ataran sang pengatur umat manusia. Dan menguatkan tekad bersama bahwa ketika ketaatan kepada Allah sdh di laķsanakan dengan sempurna maka tidak ada lagi ketidakadilan karena Allah sangat adil dan maha sempurna.
Ketika umat bersatu bersama melawan pandemi dengan ketaatan kepada Allah inilah puncak kesejahteraan bersama menuju ridho illahi.