Pertarungan Ideologi Kapitalisme, Komunisme, dan Islam

Oleh : Nur Fitriyah Asri
Pegiat Dakwah, Pengurus BKMT Kabupaten Jember

Geger, umat Islam dibuat marah dan protes. RUU HIP (Haluan Ideologi Pancasila) yang dinilai sekuler dan ateisme, terdapat 60 pasal yang menimbulkan polemik. Menurut Sekjen MUI Anwar Abbas Tap MPRS XXV/1966 yang melarang ajaran komunisme tidak dimasukkan dalam konsideran RUU HIP. Adapun menurut ustaz Yusuf Martak Ketua delegasi mengatakan, RUU HIP ada upaya mengganti Pancasila menjadi Trisila, kemudian Ekasila. Jadi harus ditolak. Karena ada upaya merongrong Pancasila dengan mengubah Dasar Negara dan upaya menghidupkan kembali komunisme. Selain itu, ada beberapa produk kebijakan lainnya, seperti RUU Minerba dan Perppu No 1 Tahun 2020, menyimpan oligarki dalam bingkai kapitalisme liberalisme. Meskipun Menkopolhukam mewakili pemerintah akan menunda pembahasan rencana pengesahannya. 
Namun, tetap ditolak. (Policewatch, 25/6/2020)

Ketua Delegasi ustaz Yusuf Martak, yang mewakili berbagai kalangan masyarakat sekitar 80-94 Ormas, antara lain: MUI Pusat dan seluruh MUI Provinsi, NU, Muhammadiyah, kalangan akademisi, pesantren, dan lainnya. Mengatakan dari hasil pertemuan dengan DPR secara konstitusi diperoleh banyak kejanggalan. Ketua DPR tidak berani menemui.
Ada pembohongan publik, ternyata RUU HIP sudah di tangan pemerintah. Artinya mementalkan pernyataan Menkopolhukam yang berencana menunda, bahkan tidak menyetujui RUU HIP disahkan hanya alasan. Diduga ada konspirasi atau kongkalikong di antara Pemerintah, DPR, dan PDI-P sebagai inisiatornya. (www.youtube.com. bongkar dalang skenario di balik RUU HIP)

Pernyataan tersebut diperkuat oleh Asrul Sani, S.H., M.Si.  Wakil Ketua MPR dari Partai Persatuan Pembangunan. Mengakui bahwa yang mengusulkan dari anggota DPR PDI-P. Lebih jauh lagi, dalam AD/ART RUU HIP terdapat poin di pasal 7 dimana Pancasila diubah menjadi Trisila kemudian Ekasila (Policewatch.duasisiTVOne/26/6)

Mengapa RUU HIP Ditolak

Sudah terbukti, bahaya laten komunisme dan kapitalisme yang memusuhi Islam. Menebarkan kerusakan di muka bumi, termasuk di Indonesia dengan begitu bengis, keji, serakah, sampai berdarah-darah dan zalim. Saat ini negeri-negeri muslim di seluruh dunia termasuk Indonesia, dalam cengkeraman kapitalisme. Tidak ketinggalan, komunisme pun bangun dari tidur panjangnya. Bangkit, ingin menguasai Indonesia dan dijadikan ajang perebutan. Perang dagang telah terjadi antara AS (kapitalisme) dengan China (komunisme).

Bahaya Nyata Komunisme

Paham komunis bertentangan dengan Islam. Karena tidak mempercayai adanya Tuhan pencipta dan yang diciptakan. Sejatinya komunisme adalah ateis, karena paham ini dasarnya materialisme yang memandang: manusia, kehidupan, alam semesta, berasal dari materi (muncul begitu saja, tidak ada yang menciptakan). Prinsipnya sama rata dan sama rasa. Karenanya membenci kelompok kaya, sehingga merangkul kelompok buruh dan tani yang jumlahnya banyak guna meraih dukungan. Simbol lambangnya palu dan arit. Palu simbolnya buruh dan arit simbolnya petani.

Menurut tokoh ateis Feuerbach (sosialisme-komunisme), hanya orang-orang tak berakal yang mempercayai Tuhan. Jalan (tariqah) mereka, untuk melakukan perubahan dengan kekerasan, hingga berdarah-darah. Lihatlah peristiwa G.30 S/PKI. Umat Islam sebagai korbannya, mereka begitu membenci agama. Agama dianggap candu yang menghambat kemajuan.
Jadi, jelas sekali komunisme bertentangan dengan fitrah manusia dan dalil penciptaan manusia (QS. al-Mu'minun [23]: 14).

Sejatinya kebangkitan komunisme di Indonesia sudah lama terendus, hanya saja para pengkritisi dibungkam, dan umat Islam diam. Jika kita menengok ke belakang, banyak insiden yang mengarah ke sana, antara lain:
1. Wacana penghapusan agama di kolom KTP.
2. Pelarangan simbol-simbol agama, yaitu pembakaran bendera tauhid Rayah dan Liwa, larangan memakai cadar dan celana cingkrang.
3. Pencabutan BHP HTI yang dalam persidangan tidak terbukti bersalah. Membubarkan pengajian-pengajiannya. Memenjarakan ustaz, kiai dan pengemban dakwahnya.
4. Membenturkan agama dengan Pancasila. Mengkriminalisasi khilafah ajaran Islam, dituduh radikalisme dan terorisme, anti- Pancasila.
5. Wacana menghilangkan pelajaran agama dalam kurikulum pendidikan.
6. Menghina dan menyejajarkan ideologi tak bertuhan yaitu Marxisme-Leninisme- komunisme dengan khilafah ajaran Islam, dengan melabeli istilah khilafahisme. Hal ini menunjukkan kebenciannya. Khilafah bukan sebuah ideologi. Namun, Islam yang menjadi ideologi. Sayang sekali umat Islam banyak yang tidak mengetahui.

Dampaknya sudah terang benderang yaitu membendung perjuangan penerapan syariat Islam dan tegaknya kembali khilafah.

Bahaya Nyata Ideologi Kapitalisme

Ideologi kapitalisme landasannya sekularisme yaitu paham yang memisahkan agama dengan kehidupan. Paham ini menolak syariah Islam dijadikan undang-undang dalam mengatur negara. Aturan dibuat sendiri oleh para dewan (anggota legislatif), inilah yang menyebabkan terjadinya kongkalikong. Karena dalam pembuatan UU berdasarkan pesanan dan memihak korporasi, oligarki seperti RUU Minerba,  BPJS, Perppu No 1 Tahun 2020  dan lainnya. Berarti paham ini bertentangan dengan Islam. Sebab, yang berdaulat membuat hukum hanyalah Allah, dalam (QS. al-An'am [6]: 57).

Di samping itu, paham kapitalisme memberikan kebebasan seluas-luasnya kepada manusia yakni:

1. Kebebasan beragama: Diperbolehkan murtad (keluar masuk agama), bahkan tidak beragama pun boleh, dan lainnya. Dampaknya, kehilangan identitas agama, degradasi (menurunnya) moral, tidak berakhlak dan lainnya.

2. Kebebasan berpendapat: Menghina Rasulullah saw. tidak ada sanksinya boleh mengatakan Al-Qur'an bukan kalam Ilahi (wahyu), dan lainnya. Dampaknya meracuni akidah umat dan terjadi distorsi (penyimpangan) Islam.

3. Kebebasan bertingkah laku: Berbuat zina asal suka sama suka, berperilaku menyimpang (LGBT), membakar bendera tauhid, membubarkan pengajian dan lainnya. Dampaknya umat kehilangan identitas agama, suburnya pergaulan dan seks bebas, tingginya aborsi, maraknya pembuangan bayi, dan lainnya. Berdampak rusaknya tatanan kehidupan.

4. Kebebasan berkepemilikan: Bebas menguasai pertambangan, bebas eksploitasi, swastanisasi, dan lainnya. Dampaknya ekonomi dikuasai pemilik modal korporasi dan oligarki. Terjadi kesenjangan ekonomi dan sosial yang kaya bertambah kaya, yang miskin semakin miskin. Semua cara dihalalkan, suburnya praktik riba, tingginya angka kemiskinan dan pengangguran.

Lihatlah dampak nyata yang terjadi di Indonesia, hampir semuanya dikuasai asing dan aseng. Pada dasarnya kapitalisme dan sosialisme-komunisme bersaing ingin merebutkan negeri-negeri muslim sebagai negara jajahan. Mereka bertujuan menjauhkan umat Islam dari agamanya untuk membendung dan menghalangi penerapan syariat Islam dan tegaknya khilafah.

Hanya Ideologi Islam Pemenangnya

Islam adalah sebuah agama yang sempurna, mengatur semua lini kehidupan. Sekaligus sebagai ideologi yakni sebagai petunjuk dan pengatur hidup bagi individu, keluarga, masyarakat dan negara. Kesempurnaanya difirmankan Allah Swt. sebagaimana termaktub dalam QS. al-Maidah [5]: 3)

الْÙŠَÙˆْÙ…َ Ø£َÙƒْÙ…َÙ„ْتُ Ù„َÙƒُÙ…ْ دِينَÙƒُÙ…ْ ÙˆَØ£َتْÙ…َÙ…ْتُ عَÙ„َÙŠْÙƒُÙ…ْ Ù†ِعْÙ…َتِÙŠ Ùˆَرَضِيتُ Ù„َÙƒُÙ…ُ الْØ¥ِسْÙ„َامَ دِينًا

“… Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Aku cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Aku ridai Islam sebagai agama bagimu …” 

Jika syariatnya diterapkan secara kafah, dalam bingkai khilafah niscaya umat Islam jadi pemenangnya.

Tanda kemenangan itu sudah ada. Pertolongan Allah berupa pandemik Corona, telah memporak porandakan negara kapitalis dan komunis. Menurut Ibnu Kaldun, kemungkinan bakal  lahir tatanan baru pasca Corona. Indikasinya ada lima faktor yang menjadi pangkal runtuhnya peradaban yaitu:
1. Maraknya ketidak adilan menyebabkan jarak antara yang kaya dan miskin terlalu lebar.
2. Merajalela penindasan kelompok kuat atas kelompok lemah.
3. Runtuhnya moralitas para pemimpin negara.
4. Pemimpin bersifat tertutup antikritk dan nasihat.
5. Terjadi bencana besar atau peperangan.
Sesungguhnya tanda-tanda tersebut, sudah ada dan menyelimuti semua negara di seluruh belahan dunia. Tidak lama lagi mereka ambruk dan tumbang.

Sesuai bisyarah Rasulullah saw. bahwa khilafah akan tegak kembali setelah fase keempat yaitu pemerintahan diktator (zalim). Sebagaimana sabda Rasulullah saw.:

“Di tengah-tengah kalian ada zaman kenabian. Atas kehendak Allah zaman itu akan tetap ada. Lalu Dia akan mengangkat zaman itu jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada khilafah yang mengikuti manhaj kenabian. Khilafah itu akan tetap ada sesuai kehendak Allah. Lalu Dia akan mengangkat khilafah itu jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada kekuasaan (pemerintahan) yang zalim. Kekuasaan zalim ini akan tetap ada sesuai kehendak Allah. Lalu Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada kekuasaan (pemerintahan) diktator yang menyengsarakan. Kekuasaan diktator itu akan tetap ada sesuai kehendak Allah. Lalu Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan muncul kembali khilafah yang mengikuti manhaj Kenabian.” (Hudzaifah berkata): Kemudian beliau diam. (HR. Ahmad dan al-Bazzar)

Sejatinya kemenangan itu hanya milik Islam, karena menjamin kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Memberikan rahmat untuk semua manusia muslim maupun nonmuslim. Sebagaimana firman Allah Swt.:

ÙˆَÙ…َا Ø£َرْسَÙ„ْÙ†َاكَ Ø¥ِÙ„َّا رَØ­ْÙ…َØ©ً Ù„ِÙ„ْعَالَÙ…ِينَ

"Tidaklah Kami mengutusmu, melainkan untuk menjadi rahmat bagi sekalian alam." (QS. al-Anbiya' [21]: 107)

Wallahu a'lam bishshawah.
Previous Post Next Post